[AN-HEE]
.
.
"Selamat datang, Boss!!"
Beberapa anak buah Gilbert memberi salam ketika kami tiba di sebuah pasar gelap di San Diego. Ini bukan kali pertama aku diajak Gilbert mengunjungi pasar gelap yang ia kuasai. Seorang anak buah Gilbert memandu kami memasuki pasar gelap ini.
"Apa yang kita lakukan di sini Gil?"
"Aku ingin bertemu teman bisnisku, sedangkan kau bisa melihat-lihat jika kau mau. Siapa tahu mereka menjual kalung anjing yang bagus untuk dikalungkan ke lehermu, An-Hee." Gilbert menyeringai licik ke arahku.
"Boss, silakan di sebelah sini."
Aku mengikuti Gilbert masuk ke dalam rumah yang setengahnya bobrok, udaranya pengap dan orang-orang di dalam rumah itu terlihat seperti orang yang setengah sadar, mereka mungkin pecandu obat-obat terlarang.
"Selamat datang Gilbert, lama tidak berjumpa denganmu."
"Ya, kau juga."
Aku melihat seorang pria seumuran Gilbert duduk di sebuah sofa berlapis kulit harimau. Di sisi kanan-kirinya duduk wanita cantik sedang merokok.
"Kau berhasil mendapatkan emas yang aku minta?" tanya Gilbert. Pria itu menggelengkan kepala. "Tidak semuanya, seorang bangsawan kaya dar Inggris, mendapatkan hampir semuanya. Benar-benar bedebah."
Aku tidak mengerti apa yang mereka berdua bicarakan, jadi aku memutuskan untuk melihat ke sekeliling ruangan ini sampai aku menemukan sesuatu yang membuatku terkejut. Seorang anak perempuan yang masih kecil dimasukkan ke dalam kandang binatang.
Aku menghampiri kandang itu dan berlutut di depan kandang. Gadis kecil itu memeluk lututnya dan terisak pelan. Ia pasti amat takut berada di tempat seperti ini.
"An-Hee, apa yang kau lihat?" Gilbert menegurku, aku tersentak kaget dan menoleh ke arahnya. "Apa-apaan ini?" tanyaku. Gilbert mengalihkan tatapannya dariku ke gadis kecil dalam kandang. "Oh, dia kah yang jadi bahan pembicaraan kucing kecil kesayangan Gilbert?" Pria itu menatapku lalu menjilat bibirnya.
"Kau mau mati?"
"Hahaha! Jangan tersinggung, Gilbert. Aku hanya main-main."
"Kenapa gadis ini ada di dalam kandang?!" tanyaku kesal. Gilbert menatapku dan menjawab, "karena ia adalah barang dagangan."
"Dia bukan! Apa yang kalian pikirkan?! Dia masih anak-anak!" seruku marah. Pria asing itu bersiul ketika aku menatap Gilbert kesal. "Bebaskan dia!" perintahku. "Sayang sekali, aku tidak bisa. Dia adalah barang jualan, aku tidak bisa membebaskannya begitu saja." Pria asing itu menatapku remeh.
Aku mengepalkan kedua tanganku, menggertakkan gigiku, menatap Pria itu kesal.
"Aku akan membelinya!" seruku.
"An-Hee," Gilbert menyahut tiba-tiba.
"Berapapun yang kau minta. Bebaskan gadis itu atau aku..." Aku melirik ke arah Gilbert. Gilbert sama sekali tak peduli, ia tidak punya niat membebaskan gadis kecil itu. "Kau apa?" tanya Pria asing itu ingin tahu.
Aku ingin mengancam Gilbert, namun aku tidak bisa menemukan kalimat ancaman apapun. Aku tidak berkuasa apapun. Gilbert tidak akan takut...
"Kesayangan Rossivekaya, gadis itu aku jual sangat mahal. Kau yakin kau punya uang untuk membelinya?" Pria asing itu menyeringai, aku paling benci berada di posisi seperti ini. Haruskah aku membiarkannya?
Aku menoleh ke arah gadis itu, ia telah mengangkat wajahnya dan kini menatapku. Gadis kecil itu menatapku penuh perhatian dan juga penuh ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINFUL -The Hereafter- [ 3 ]
AksiSong An-Hee yang telah menyerahkan jiwanya pada Sang Iblis, tak lagi meragukan apapun. Ia tahu dengan pasti ia akan berakhir di kegelapan kekal, namun selama Gilbert bersumpah untuk-"Aku akan mencintaimu bahkan sampai di hari penghakiman terakhir"-...