[ A n - H e e ]
.
.
Aku mengajak Viktor untuk berbincang di ruang keluarga. Beberapa kali aku merasakan Viktor memandangiku dengan pandangan yang tak biasa. Tapi aku tak bisa membawa diriku untuk bertanya padanya; mengapa ia menatapku seperti itu.
"Vodka?" tawarku pada Viktor yang duduk dengan nyaman di sofa.
"Ya," jawabnya seraya menatap ke arahku lagi lekat-lekat. Aku mengalihkan pandanganku ke gelas kaca, mengisi gelas dengan vodka yang Gilbert simpan. Usai gelas terisi, aku membawanya kepada Viktor dan menyerahkan segelas vodkanya. Tanpa mengucapkan terima kasih, ia meneguk minumannya.
"Aku sudah dengar tentang dirimu, kurang lebihnya... dari Riley." Viktor meletakkan gelasnya kemudian menarik satu sudut bibirnya, membuat senyuman yang tampak tidak tulus. "Kelihatannya kau cukup dekat dengan orang-orang kepercayaan, Gilbert." Aku menganggukkan kepalaku, "mereka sangat baik padaku... mereka sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri," aku memberi tahu Viktor. Awalnya aku pun merasa canggung berada bersama Riley dan yang lain namun, lambat laun... tanpa aku sadari, mereka telah menjadi bagian berharga dari diriku. Mengingat bagaimana Adelle pergi meninggalkan kami... hingga sekarang aku masih berduka.
"Ah!" Aku tersentak kaget ketika sebuah tangan yang hangat menyentuh pipiku. Meski aku tampak terkejut, Viktor masih membiarkan tangannya berada di pipiku dan menatapku dengan tatapan heran.
"Ada apa...? Kenapa kau menatapku seperti itu...?"
"Siapa kau sebenarnya?"
"Apa?" Aku pun balik menatap Viktor heran. Mengapa ia tiba-tiba bertanya seperti itu padaku. Melihat aku membalas tatapannya dengan perasaan yang sama, Viktor menarik tangannya dari wajahku.
"Untuk seekor peliharaan, kau tampaknya begitu dimanja," ujar Viktor. Aku mengerutkan alisku, kesal. "Aku bukan peliharaannya," jawabku. "Lalu, kau ini apa?" Pertanyaan yang Viktor ajukan membuatku terdiam.
Seandainya aku memberi tahu Viktor bahwa aku adalah kekasih Gil... apa ia akan percaya? Jika ia memintaku untuk membuktikan apa aku kekasih Gil... bukti apa yang bis aku berikan?
Aku menggelengkan kepalaku seraya memejam mataku. Itu tidak benar! Banyak yang telah Gil lakukan dan berikan padaku. Ia menyelematkanku, mengambilku kembali dari para pria jahat. Ia memintaku untuk tetap berada di sisinya. Tahun demi tahun telah berlalu dan aku tidak lagi meragukan perasaan Gil padaku.
"Tapi benarkah kau berharga lebih besar dari yang kau bayangkan...?"
Aku tertegun ketika aku mendengar suara lain ikut bicara dalam pikiranku. "Apa bedanya kau dengan binatang peliharaan? Bukan kah hewan peliharaan juga selalu dijaga dan diminta untuk tetap tinggal di rumah-tidak-di kandangnya...? Lalu apa bedanya dengan dirimu, Song An-Hee...?"
"Hei!"
Aku mengerjapkan mataku saat pundakku ditepuk keras. Viktor yang duduk di sebelahku menatapku kesal. "Kenapa tiba-tiba kau melamun?" tanyanya. Aku tidak mengerti apa yang Viktor bicarakan. Siapa yang melamun? Tunggu... apa yang sedang aku lakukan? Apa yang sedang aku pikirkan?
"Haahh..." Viktor menghela napas.
"Viktor,"
"Kau baik-baik saja?"
"Apa tujuanmu datang kemari mencari Gilbert?" tanyaku, mengabaikan pertanyaan yang lebih dulu Viktor ajukan. "Aku datang untuk mengambil hakku." Viktor menjawabku dengan raut muka serius. Sekilas, aku seolah melihat sosok Gilbert dari dirinya. "Maksudmu kekuasaan keluarga ini?" tanyaku lagi. Viktor tidak segera menjawab pertanyaanku, ia diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINFUL -The Hereafter- [ 3 ]
ActionSong An-Hee yang telah menyerahkan jiwanya pada Sang Iblis, tak lagi meragukan apapun. Ia tahu dengan pasti ia akan berakhir di kegelapan kekal, namun selama Gilbert bersumpah untuk-"Aku akan mencintaimu bahkan sampai di hari penghakiman terakhir"-...