[ A n - H e e ]
.
.
Pesawat telah mendarat dengan selamat di bandara Seoul, karena tak membawa bagasi apapun kecuali viktor dengan travel back kecilnya, aku dan Viktor bergegas keluar dari bandara.
"Sekarang kemana kita akan pergi?" tanya Viktor.
"Ke Hyang-hyori. Tujuan utamaku adalah melihat ibu." Aku menjawab Viktor sambil melihatnya dengan sungguh-sungguh.
"Dengan apa kita akan pergi sampai ke sana?" tanya Viktor, "jujur saja ini pertama kalinya aku datang ke Korea."
"Kita akan pergi naik bus. Tak perlu khawatir, aku akan memastikan kau tak tersesat." Aku tertawa ringan menimpali Viktor, dengan senyuman ringan yang lembut Viktor membalas senyumanku.
Menemukan bus yang akan mengantar kami ke perhentian terdekat bis yang menuju ke Hyang-hyori, aku mengajak Viktor bergegas naik. Untung saja aku masih menyimpan kartu pembayaran transportasi di dompet, sehingga tak perlu khawatir meski kembali ke Seoul tiba-tiba.
Aku dan Viktor memilih kursi paling belakang dan duduk dengan nyaman. Viktor membiarkanku duduk di dekat jendela sehingga aku dapat melihat pemandangan Seoul dari luar. Rasanya benar-benar nyaman kembali ke negara dimana aku dibesarkan.
"Apa sudah lama sekali kau tidak berkunjung kemari?" tanya Viktor tiba-tiba, lamunanku buyar dan dengan gugup menganggukkan kepalanya.
"Gil tidak punya urusan di sini, jadi ia tak akan berkunjung kemari."
"Meski kau memintanya membawamu kemari?"
"....aku tak ingin membuatnya repot..." jawabku lemah, "tapi kali ini saja aku tak bisa menunggu... aku hanya ingin melihat keadaan ibu dan memastikannya baik-baik saja."
Aku tahu kali ini aku benar-benar dalam masalah besar karena lagi-lagi melanggar perintahnya. Namun aku tidak ingin hidup memendam penyesalan. Jika demi Gil aku mampu membunuh orang, maka demi Ibu akan mampu menentangnya. Baik Ibu maupun Gil adalah orang yang penting dalam hidupku.
Aku menatap ke luar jendela, memperhatikan bangunan-bangunan indah dan pemandangan orang-orang yang berjalan sepanjang trotoar.
"Aku berharap bahwa saat ini Gil ada di sisiku untuk menyaksikan semua ini..." gumamku pelan.
"Setelah kita memastikan kondisi ibumu, apa yang akan kau lakukan?" tanya Viktor. Aku memalingkan pandanganku dari jendela dan menatap Viktor.
"Aku akan memberi tahu Gil dan menjelaskan semuanya."
"Kau bilang ia mungkin akan marah, meski begitu kau tetap akan memberi tahunya?"
Aku menganggukkan kepalaku lemah, "aku juga tidak ingin Gil salah paham padamu," jawabku.
"Lalu bagaimana caramu untuk membantuku merebut Mogillevichi dari Gilbert?!" Viktor meninggikan suaranya dan membuat penumpang lain menoleh ke arah kami. Aku sendiri cukup terkejut mendengar Viktor tampak marah, tapi aku hanya diam berpaling darinya.
"Kau tak bermaksud menipuku, bukan?" Viktor menatapku tajam dan dingin. Sudah lama sekali aku tak ditatap begitu murka oleh orang lain-tidak-bukan oleh orang lain tapi olehnya, satu-satunya yang aku hasratkan untuk menatapku begitu murka.
Aku menarik napasku lalu menghela perlahan dan menatap Viktor.
"Kau belum sepenuhnya menyelesaikan tugasmu, jangan menuntutku." Aku membalas tatapan Viktor dingin. Viktor tampak sedikit terperanjat ketika aku tiba-tiba merubah tatapanku padanya. Ia tak mengatakan apa-apa lagi selain memalingkan wajahnya dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINFUL -The Hereafter- [ 3 ]
AzioneSong An-Hee yang telah menyerahkan jiwanya pada Sang Iblis, tak lagi meragukan apapun. Ia tahu dengan pasti ia akan berakhir di kegelapan kekal, namun selama Gilbert bersumpah untuk-"Aku akan mencintaimu bahkan sampai di hari penghakiman terakhir"-...