[ A n – H e e ]
.
.
Aku membelalakan mataku ketika Gilbert jatuh berlutut di depanku seraya menggertakkan giginya, napasnya mulai terdengar berat dan putus-putus.
"Gil..."
Aku pun jatuh terduduk menatap Gilbert yang mulai tampak pucat. Semua terjadi begitu saja, begitu cepat hingga aku tak mampu mengatakan apa-apa.
"An-Hee!!" suara Viktor yang memanggilku, membuyarkan lamunanku. Aku mengalihkan pandanganku dari Gilbert kepada Viktor. Ia berlari menghampiriku, berjalan melewati Gilbert. Aku melihat Gilbert mengangkat kepalanya dan menatap Viktor, kupikir Gilbert menahan rasa sakit yang disebabkan Viktor menembaknya.
Viktor berhenti di depanku lalu menodongkan pistol ke arah Gilbert, perlahan-lahan ia merendahakan tubuhnya lalu menatapku dengan cemas.
"Kau baik-baik saja?" tanya Viktor, "aku akan melepaskan ikatanmu." Sebelum aku sempat menjawab dan aku tidak bisa menjawab karena aku masih sangat syok, Viktor—dengan satu tangan ia mencoba untuk melepaskan ikatanku, sementara satu tangannya masih memegang pistol yang diacungkan ke arah Gilbert.
"Sial!" umpat Viktor ketika ia tidak mampu melepaskan ikatanku hanya dengan satu tangan. Tanpa aku duga, Viktor melepaskan tembakan ke bahu Gilbert lagi dan membuat Gilbert ambruk ke lantai.
"Gil!! Viktor, apa yang kau lakukan?!" seruku marah. Viktor berpaling ke arahku dan tertawa canggung.
"Aku hanya memastikan ia tak lagi bisa menyakitimu." Viktor menjawabku, kemudian ia menggunakan kedua tangannya untuk melepaskan ikatanku. Begitu ikatanku lepas, aku bergegas menghampiri Gilbert namun lagi-lagi, Viktor menangkapku, menghentikanku.
"LEPASKAN!" seruku, aku mencoba untuk melepaskan diri namun setelah Ia menembak dadaku bagian atas dekat bahu, aku tak mampu banyak bergerak. Itu sakit dan masih mengeluarkan darah.
"An-Hee! Jangan kau mendekatinya! Gilbert akan membunuhmu!" seru Viktor dan mendekapku, membuatku berhenti melakukan perlawanan.
".....hah...ah..."
Aku menatap Gilbert yang mencoba untuk bangkit. Aku tak mampu membendung air mataku dan rasa sakit yang hebat yang muncul karena Gilbert terluka. Aku tak sanggup melihatnya terluka, sampai aku menjadi lemas dan perlahan merosot jatuh, terduduk di lantai.
Viktor membawa kakinya mendekati Gilbert, masih dengan mengacungkan pistol ke arah Gilbert.
"Boss!"
Aku mendengar suara Tyler dari ambang pintu, ia tampak terkejut melihat apa yang terjadi di depan matanya. Tapi Viktor tanpa ragu melepaskan tembakan ke arah Tyler. Namun dapat dihindari oleh Tyler sehingga ia tak sampai terluka.
"Viktor! Apa yang kau lakukan?!" seruku.
"Diam!!" bentak Viktor. "Jangan ada satu pun dari kalian yang berani bergerak!!" tegasnya. Tyler mengangkat tangannya sebagai tanda ia tak akan melakukan perlawanan. Setelah itu, Viktor kembali memandang ke arah Gilbert dan menendang Gilbert di wajahnya sampai Gilbert kembali jatuh terbaring di lantai.
"Ba..jingan..." ujar Gilbert dengan suara yang lemah.
"Aku tak akan membiarkanmu menyakiti An-Hee."
"...jangan...membuatku...tertawa... bukankah...kau punya kekasih...yang harus kau...lindungi..."
"Ya, kau benar. Aku punya kekasih yang harus kulindungi, karena itu aku akan membunuhmu," jawab Viktor.
Aku membelalakan mataku mendengar apa yang Viktor ucapkan. Di saat yang sama Tyler entah apa yang ia pikirkan, ia segera berlari keluar meninggalkan kami, bahkan Viktor sempat melepaskan tembakan lagi namun meleset.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINFUL -The Hereafter- [ 3 ]
AksiSong An-Hee yang telah menyerahkan jiwanya pada Sang Iblis, tak lagi meragukan apapun. Ia tahu dengan pasti ia akan berakhir di kegelapan kekal, namun selama Gilbert bersumpah untuk-"Aku akan mencintaimu bahkan sampai di hari penghakiman terakhir"-...