24

11.3K 355 2
                                    

*Dirumah Radit

" Sibuk banget lo sya, mentang-mentang pengantin baru. Gimana bini lo " ucap Radit

" Pa an si broo, kepo aja " ucap Rasya sambil mengirup kopi yang telah di persilahkan radit

" Ya iya lah, sebelum married lo ogah, sekarang so sibuk, engga pernah ngumpul lagi. Emang udah diapain lo sama bini lo "

" Engga di apa-apain " ucapnya singkat seraya mencari channel tv yang bagus

" Trus bahagia lo " ucap Radit sedikit meledek Rasya dan dibalas sedikit senyum oleh Rasya

" Ada tofik lain engga yang harus di omongin " Ucap dimas yang tari tadi cuek

" Yeeehh bro lo kenapa manyun-manyun gitu, tadi biasa aja " ucap Radit

" Gerah gue "

" Itu AC nyala kali, gerah dari mananya "

" Di tolak sama cewenya lagi kali " ucap Rasya

" oh iya, gimana cewe idaman lo itu Dim " 

" Tauu.. "

" Lagian lo yang biasa bolak balik ke club malam dan gonta-ganti cewe berharap dengan cewe alim, jangan mimpi lah bro... Emang brother kita satu ini dengan jalan perjodohan " ucap Radit yang diikuti lirikannya pada Rasya

" Lo engga mau cerita sama kita sya, gimana rasa nya udah punya bini "

" Di atur-atur engga " lanjur Radit

" Itu yang mau gue saranin buat kalian berdua, ternyata nikah itu indah broo. Lebih indah dari pada bolak balik ke club "

" Kalo malam pertamanya " ucap Radit dengan sedikit menggoda Rasya

" Paan sihh jadi kemalam pertama, malam pertama " ucap Dimas sewot

" Ya kan gue juga pengen tau dim "

" Bukannya lo udah sering ngerasain " ucap dimas

" ya itu kan beda " ucap Radit

" Gue juga belom ngerasain brother " ucap Rasya mengagetkan Radit dan Dimas

" Whatt... apa bini lo engga kasih " tanya Radit

" Gue belom minta "

" Gila lo sya - sya... cewe secantik itu lo abaikan.. Dia pake hijab lo bro, mungkin masih berbeda "

" Beda apanya " tanya Rasya

" Beda dengan yang ada di club -club "

" Emang gue elo, yang keluar masuk "

" Ohh iya ya, lo kan anti begituan.. Tapi masa yang dirumah sendiri juga mau anti bro "

" Proses " ucap Rasya

" Jadi selama ini Zahra di abaikan Rasya, gila lo sya, gue mati-matian berjuang, lo yang dapetin. Dan sekarang dia lo abaikan , gue engga bisa diam aja" bathin Dimas

***

Di tempat yang berbeda Zahra sedang membantu bundanya membereskan rumah karena telah selesai pengajiannya.

" Bagaimana keluarga mu ra, apa Rasya menyayangimu "

" Allhamdulillah bunda "

" Ayah tidak mungkin salah menerimanya ra, baik atau buruknya, itu pasti terbaik untukmu "

" InsyaAllah bun "

" Ingat selalu pesan bunda ra, harus jadi istri yang sholehah dan taat pada suamimu. Patuhi dia dalam urusan keluarga, tapi tidak untuk mengorbankan agamamu "

" InsyaAllah bunda.. Sekarang mas Rasya sedang memperdalami ilmu nya dengan Ustadz Furqon bun, Zahra mohon do'anya ya "

" Benarkah ra " ucap sang ayah yang baru datang menghampiri

" Iya yah, dan alhamdulillah juga mas Rasya sepertinya sangat cepat memahami apa yang ia dapatkan "

" Syukur lah kalau begitu, usia bukan pacuan untuk tidak menimba ilmu. Ayah saja masih terus banyak belajar-dan belajar. Dan kau juga ra, jangan hanya suami mu yang terus memperdalami ilmu "

" InsyaAllah yah "

" Oh ya bun, yah sepertinya sudah sore, takut mas Rasya sudah pulang dan mencari Zahra. Zahra pamit dulu ya bun, yah "

" Iya sayang, hati-hati ya. Salam dengan suami mu " ucap ayah dan bundanya

" InsyaAllah yah bun. Assalamualaikum "

" Wa'alaikumsalam wa rahmatullah "

Zahrapun segera mengendarain mobilnya keluar dari halaman rumah orang tuanya, diperjalanan pulang ia mampir disuatu supermarket untuk membeli kebutuhan memasak, dan ia memilih bahan-bahan yang ia butuhkan setelah beberapa banyak yang ia pilih dan masukan kedalam kereta dorongnya, ia segera menuju kasir untuk membayar semuanya. 

Dengan sedikit kesusahan ia membawa belanjaan nya menuju mobilnya, tiba-tiba..

brukk.... " Astaghfirullah haladzim " ucap Zahra

Kasih Sayang MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang