35

9.9K 336 0
                                    

" Ya Allah mas Rasya sudah pulang lebih dahulu " gumam zahra

" Assalamualaikum wa rahmatullah "

" Walaikumsalam " ucap sarah yang berada di ruang tamu

" Mama za..."

" Tidak perlu.  Tidak perlu jelasin apa-apa zahra,  saya kecewa dengan kamu. Saya tidak menyangka di balik kepolosan kamu itu banyak sekali kebusukannya " ucap sarah memotong pembicaraan zahra

" Ma, udah dong, kasian kak zahra. Dia baru tiba, biarkan dia istirahat dulu ma " ucap alifa menghampiri

" Udah, kamu engga perlu belain dia ini lagi lifa "

" Mana mas mu, ini yang dia tunggu-tunggu sudah tiba. Rasya, Rasya.."

" Ma, ini tidak seperti apa yang mama pikirkan. Zahra dan ustad Yahya hanya kebetulan bertemu, tidak disengaja ma"

" Oyaa... Terus saya harus percaya dengan ucapan kamu itu. Dari waktu itu saya memang curiga dengan kamu,  namun masih saya tepis rasa curiga itu. Dan hari ini kamu minta saya untuk tetap mempercayai kamu.. Dasar kamu ya, kamu pikir kamu... "

" Sudah ma sudah " ucap Rasya yang memotong pembicaraan mamanya

" Ma tolong ini keluarga ku, ini rumah tangga Rasya. Jadi biar aku mempertanggung jawabkan semuanya " lanjut Rasya

" Lagi pula untuk apa mama harus kecewa, dia kan pilihan mama dan papa dan bukan saya " ucap Rasya dengan tegas

Deg.. 

" Mas Rasya " bathin Zahra

" Bukan mama Rasya, tapi papa kamu. Ya sudah mama akan pulang, tapi kamu harus ingat, kamu harus hati-hati dengan perempuan berjilbab ini " ucap Sarah seraya meninggalkan ruang tamu

" Ayo lifa "

" Mas, kak, Alifa pulang dulu ya "

" Kakak tenang aja mama kalo marah memang suka begitu, tapi nanti dia pasti baik lagi kok, Alifa percaya sama kakak " bisik Alifa ketika melewati Zahra

****

" Mas Zahra bisa jelasin semuanya, itu tidak seperti apa yang mama katakan "

" Tidak perlu "

" Tapi mas, Zahra.. "

" Saya katakan tidak perlu " ucap Rasya dan pergi meninggalkan Zahra

" Ya Allah bantu Zahra, mas Rasya pasti salah faham " gumam Zahra

" Bunda. Iya bunda, pasti bunda punya solusi untuk menghadapi kesalah fahaman ini... Tapi tidak, Zahra tidak boleh apa-apa harus bunda " lanjutnya

.... Jam 01 : 07 Zahra melirik jarum jam yang berputar

" Mas Rasya kemana, kenapa harus pergi mas, mengapa tidak mau mendengar penjelasan ku " tak terasa butiran bening pun jatuh tanpa Zahra inginkan. Dengan segera ia memasuki kamar mandi untuk mengambil air wudhu, melaksanakan Qiyamul lail dan dilanjut membaca Al-Qur'an berwarna biru miliknya. Dengan begitu ia akan merasa tenang.

clekk

" Mas, mas dari mana saja " Zahra segera menghampiri Rasya yang terlihat kucel

" Ada yang membuat mu menangis " tanya Rasya balik dan dijawab gelengan Zahra

" Mas, Zahra mohon sebesar apa pun mas marah dengan Zahra, marah lah semau mas, tapi jangan pergi meninggalkan rumah seperti ini, apa lagi sampai tengah malam begini mas "

" Mungkin nanti saja zahra coba jelaskan, dan semoga mas Rasya akan mengerti " bathin Zahra

" Mas mau apa, mau makan atau .."

" Istirahat saja "

" Ya sudah mas bersih-bersih, Zahra siapkan Pakaian tidur mas " Rasya pun memasuki kamar mandi tanpa mengucapkan apapun kepada Zahra

****

Pagi pun menyapa, dengan semangat zahra membersihkan rumah karena bi Marya sedang pulang kampung dan ia segera menyiapkan sarapan dengan menu sederhana, pagi ini dia hanya membuat sandwich dan omelet telur.

" Alhamdulillah sudah selesai, tinggal panggil mas Rasya deh " ucapnya seraya menaiki anak tangga menuju kamar

" Mas sarap... " 

Bukk 

Zahra dengan segera menutup pintu kembali " Kenapa mas Rasya engga pake baju ya, kan dari tadi ke kamar mandinya " gumam Zahra

clekk 

" Ada apa " ucap Rasya mengagetkan Zahra kembali dan saat Zahra menoleh ke arah Rasya

" Aaaaaaaaaaaappp " dengan segera ia menutup mulutnya dan berlari meninggalkan Rasya

Namun Rasya yang merasa aneh tidak tinggal diam, dia sigap mengejar Zahra yang terbirit-birit dengan menutup mulutnya 

" Heh ada apa sih " ucap Rasya saat sudah memegang tangan Zahra, namun Zahra masih tidak menoleh ke arahnya 

" Emm, itu mas.. itu.. itu kompor belum dimatiin... Aduhh lepas dulu mas aku mau ke dapur " ucap Zahra tetapi tetap tidak menoleh

" Terus kenapa harus teriak - teriak, cuma kompor belum dimatiin " ucap Rasya dan pergi ke arah dapur

" Mana, sudah dibersihin dan tidak ada kompor yang menyala " lanjutnya

" Zahraa " panggil Rasya saat melihat Zahra malah ingin pergi ke ruang keluarga

" Haa.. iya mas ada apa " ucapnya dan menghentikan langkahnya

" Ada apa sih, tadi bilang kompor kenapa arah situ "

" Emm engga apa-apa mas, heemm "

" Engga apa-apa bagaimana "

" Udah, mas pakai ini dulu deh , terus ke atas pakai baju, Zahra tunggu disini " ucapnya seraya memberikan handuk yang memang berada di kamar mandi dapur

" Aneh " ucap Rasya mengambil handuk tersebut dan meninggalkan zahra yang menunggu di ruang makan

" Baju nya sudah Zahra siapkan mas "

" Iyaa "

================================================================================

" Pesan Muslimah "

Jadilah wanita yang menginspirasi,

bukan wanita yang suka dipuji, bukan

pula wanita yang menebar sensasi,

dan bukan pula wanita yang sibuk

mempercantik diri

Tetapi

tetap harus memperbaiki diri


{ Imam Al-Ghazali }

Kasih Sayang MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang