06

12.5K 498 1
                                    

" 6 bulan kemudian "

Suasana pagi pun menyapa pagi cerah Zahra, taklupa ia mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang masih memberikannya kehidupan.

" Assalamualaikum bunda " sapa zahra kepada bundanya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan

" Wa'alaikumsalam warohmatullah sayang "

" Wah anak ayah mau kemana ni, pagi pagi udah cantik " sapa sang ayah yang baru keluar dari kamarnya

" Emang setiap saat engga cantik yah " ucap zahra sambil agak cemberut 

" Cantik sih, tapi hari ini lebih cantik "

Mereka pun sarapan, tidak ada percakapan disitu karena mereka membiasakan apabila sedang makan maka tidak boleh mengobrol. Dan akhirnya sarapan pun selesai.

" Zahra, skripsinya sudah selesai belum " tanya ayah

" Alhamdulillah hampir selesai yah, hari ini zahra mau konsultasi ke Dosen Zahra " 

" Zahra masih ingatkan bagaimana menjaga hubungan dengan yang bukan mahrom kita " ucap ayah

" Masih yah, kita tidak boleh berdua dua an dengan nya "

" Lalu siapa yang mengantarkan mu kemarin sore ra "

" Itu sahabat zahra yah, dia memaksa ingin menggantarkan zahra.. Kami masih menjaga jarak kok yah "

" Sama saja zahra, mau sahabat, teman atau orang asing, apabila belum sah dalam ikatan pernikahan, kalian tidak boleh berdua dua saja, harus ada mahrom kita yang menemani, maka yang ketiga itu bukan syaitan "

" Zahra mengerti ayah, janji zahra tidak mengulangi lagi " ucap zahra

" Oh ya yah, bun, zahra berangkat dulu ya, takut kesiangan " lanjutnya

" Iya sayang hati hati ya " ucap ibunda

" Bareng ayah saja ra, tidak usah naik kendaraan umum, Ayah juga sudah mau berangkat " ucap ayah

" Baik yah "

Zahra memang tidak memiliki kendaraan, karena saat ingin dibelikan ayahnya dia menolak, alsannya uangnya biar di pergunakan untuk yang lain saja, mereka adalah keluarga yang cukup sederhana, jadi kemana mana kalau tidak dengan Anna dan Diva dia selalu naik kendaraan umum.

***

Semakin hari Rasya dan Nadia semakin mesra, mereka hampir tidak ada bedanya dengan seseorang yang sudah menikah hanya saja mereka tidak tinggal satu rumah dan tidak melakukan hubungan suami istri ( tanda kutip). Makan berdua, jalan-jalan berdua, ke club berdua, seperti itu lah hari hari mereka dan sangat jauh dengan syariat agama, bahkan mereka lupa bagaimana caranya shalat.

*** Di Cafe

" Honey, kapan kamu nikahin aku " ucap Nadia

" Tidak sekarang honey, aku masih banyak kerjaan di kantor, lagi pula orang tua ku belom mengizinkan " 

" Lalu kapan honey, nunggu aku jadi nenek nenek. Kamu alasan mulu deh, kalo orang tua kamu engga setuju ya biarin aja, engga ada masalahkan... yang mau nikahkan kita berdua bukan orang tua kamu "

" Ya udah nanti aku bicarakan lagi dengan orang tua aku ya "

*** Dirumah Rasya

" Pa ma aku mau nikah "

" Yang benar sya, jadi kamu menerima perjodohan itu " ucap mamanya

" sama Nadia lah ma, dia kan yang pacar aku, bukan orang yang mau dijodohkan itu "

" Papa dan mama tidak akan memaksa kamu menerima perjodohan itu Rasya, dan kami juga tidak akan melarang kamu menikah dengan siapa pun " ucap sang papa

" Benar pa " ucap Rasya

" Tapi sebelum itu, kamu harus meninggalkan rumah ini dan kamu tidak boleh membawa harta papa sedikit pun. Setelah itu papa akan mencoret nama kamu dalam akte warisan papa "

" Tidak bisa begitu lah pa "

" Terserah kamu Rasya " ucap Andika sambil pergi dari tempat itu dan diikuti oleh Sarah mama Rasya

...

" Pesan Muslimah "

Menjaga Shalat

" Peliharalah semua shalat dan shalat wusta. Dan laksanakanlah (shalat) karena Allah dengan khusyuk " (Qs. Al-Baqarah : 238 )

Jangan lupa shalat wajib ya, dan di selingi dengan shalat sunnah. Hiasi hari dengan membaca Al-Qur'an. InsyaAllah Berkah

Ukhti Eliya Yunani

Kasih Sayang MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang