58

11.2K 356 40
                                    

" Bunda Zahra sama mas pamit ya "

" Hati-hati sayang, emang ga minap dulu ya disini "

" Ga usah bun, Zahra udah baik-baik saja kok nanti kalau butuh bunda Zahra akan segera telpon "

" ya sudah kalau memang seperti itu Ra "

" Hati-hati Sya " ujar Andi pada Rasya

" Iya yah kami pamit dulu, Assalamualaikum " ucap keduanya

" Wa'alaikumsalam warahmatullah "

Mobil milik Rasya kini sudah tak tampak di pekarangan rumah Andi dan Fatimah. Melaju dengan kecepatan sedang, Rasya dan Zahra masih sama-sama diam. Rasya sedang fokus dengan jalanan sementara Zahra menatap luar jendela yang entah sedang memikirkan apa.

Zahra terhentak ketika tangannya di genggam oleh Rasya, dengan cepat ia menoleh Rasya yang juga sedang menatapnya.

" Sedang memikir kan apa ?" Tanya Rasya

" Engga mikirin apa-apa mas "

" Ra, boleh mas tanya lagi "

" Tanya kan saja mas, nanti Zahra akan coba menjawabnya "

" Apa ada alasan lain kamu tidak memperbolehkan mas untuk menemui Dimas. Apa karena ada sesuatu hal, dia telah memaksa mu, atau memang pernah ada sesuatu antara kalian yang tidak ku ketahui "

" Sebenarnya mas sedang menanyakan apa "

Keduanya terdiam sejenak.

" Alasan pertama, emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Dan Zahra tahu jika mas sedang menggunakan emosi itu saat mendengarkan ceritanya. Kedua tidak ada hal apa-apa, Dimas tidak melakukan hal yang terlalu fatal akibatnya. Dan yang ketiga tidak ada sesuatu antara kami berdua. Dimas juga menjaganya "

" Karena cinta " ucap Rasya yang membuat Zahra sedikit terkejut

" Dimas tidak memiliki itu mas, dia hanya terobsesi. Cinta dilahirkan untuk saling menjaga, bukan menyakiti "

" Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhu bahwasanya ada seorang laki-laki berkata, "Ya Rasulullah, kami memiliki seorang anak yatim perempuan yang dilamar oleh dua orang pemuda, yang satu kaya dan yang satu miskin. Akan tetapi dia menginginkan pemuda yang miskin, sedangkan kami menginginkan pemuda yang kaya." Maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada yang bisa dilihat lebih indah oleh orang-orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan." (Hadits riwayat Ath-Thabarani dan Ibnu Majah) "

" Dan Zahra sudah menikah dengan mas. Jadi tidak perlu ada keraguan lagi " jelas Zahra

" Terima kasih sayang " ucap Rasya seraya tersenyum pada Zahra, ia tidak menyangka pernikahan yang semula dijalani karena mempertahankan harta. Kini telah memberi kan ia cahaya dalam hidupnya.

***

" Selamat pagi sayang "

Cup

Seketika tubuh Zahra menegang saat bibir Rasya melayang di pipi nya.

" Selamat pagi bidadari dunia yang insyaAllah akan menjadi bidadari surga nya mas " ulang Rasya

" Ra, masih sakit ya "

" Hemm, engga kok mas. Udah baik-baik aja "

" Tadi disapa diam aja" ucap Rasya seraya menyeruput susu coklat buatan Zahra

" uwweekkk...

" Loh, kenapa mas, susunya ga enak ya "

" Enak kok, tapi kayanya mas masuk angin "

Kasih Sayang MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang