26

11K 375 0
                                    

* Di tempat yang berbeda, seorang laki-laki yang tengah bingung, ia bolak balik tak tentu di dalam ruang kantornya.

" Zahra kenapa lo gini in gue.. kenapa tuhan tidak adil, gue susah-susah buat dapatin dia, malah laki-laki brens*k itu yang dapetin " ucapnya pada diri sendiri dan memgingat pertemuan nya kemarin dengan zahra

tuk..tuk..tuukkk..

" masuk " ucap nya

" Maaf pak, sepertinya tender proyek baru kita akan tersaingi pak "

" saya tidak mau tau, proyek itu harus jatuh ditangan saya, apa pun caranya "

" Tetapi kontraktor saingan kita ini sangat berkompeten pak, dan sumber daya keuangan, manajerial, fisik kontraktor yang potensial, serta integritras perusahaan miliknya melebihi kualifikasi perusahaan kita pak "

" Saya ingin bertemu dengan orang itu, siapkan schedule secepatnya, kalau dia tidak mau ketemu diluar biar saya yang ke kantornya "

" siap pak "

Tak butuh waktu lama, seorang yang di perintahkan oleh lelaki itu, segera menghubungi pihak yang ingin di temui olehnya.

" Maaf pak, semua sudah diatur, dan kita diminta datang langsung ke kantornya setelah dzuhur " ucapnya pada lelaki itu 

" baik, apa tempatnya tidak jauh "

" Lumayan pak, sepertinya kita berangkat sekarang menghindari kemacetan "

" Segera siapkan mobil, sebentar lagi saya menyusul " ucap lelaki itu. Ia segera duduk di kursi nya kembali dan membuka laci seraya mengambil sebuah foto yang ia simpan.

" Zahra, tender ini berarti banget untuk gue, setelah ini gue dapatkan, gue bakal pastikan lo akan gue dapatkan juga " ucapnya pada sebuah foto

***

* Dirumah Zahra dan Rasya 

" Mas mau kemana " tanya Zahra ketika melihat Rasya sedang mengenakan kemejanya

" Ada rekan kontraktor yang ingin berkunjung di kantor, jadi saya harus kekantor dulu "

" Zahra ikut mas " ucap zahra dan Rasya pun menoleh padanya

" Maksudnya, zahra nebeng ke butik mas. Arah jalannya kan sama "

" Ohhh.... boleh " ucap Rasya

" Mas mau pakai jas yang mana " tanya zahra ikut menyiapkan kebutuhan rasya

" Yang hitam aja "

" Hitam polos apa yang kerah ada abunya mas "

" yang polos boleh deh "

Zahra segera mengambil dan ikut memasangkannya di tubuh Rasya.

" Dasinya engga di pakai mas " tanya dengan lembut ketika merapikan jas yang dikenakan Rasya

" Tidak usah, hanya pertemuan biasa dan mungkin tidak lama " ucap Rasya

" Udah ganteng " ucap Zahra " Nambah ganteng lagi kalau makin sholeh " lanjutnya

Rasya pun hanya tersenyum  ""Fabiayyi 'aalaa'i Rabbikumaa Tukadzdzibaan"... Maka nikmat tuhanmu yang mana yang engkau dustakan "  ucap Rasya di dalam hatinya.

" ayo mas, Zahra sudah siap " ucap Zahra yang telah mengambil wristlet nya dan segera mendekati rasya yang sudah rapi dan tanpa terpikirkan oleh rasya

*deggg...

tiba-tiba Zahra memegang tangannya, ia membeku sesaat dan mengikuti langkah Zahra.

" Bukannya Allah menyukainya mas seperti hadist yang diriwayatkan oleh ar-Rafi'i dalam kitab Tarikhnya (2/47) yang berbunyi :

" Apabila seorang suami memandang istrinya dan istrinya memandang suaminya maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan rahmat (kasih sayang). Dan jika suami memegang tangan istrinya maka dosa keduanya akan berguguran dari celah jari-jarinya. "

Rasya hanya terdiam, ia tidak tau apa yang sedang terjadi pada nya. ia terus mengikuti langkah Zahra menuruni anak tangga.

" Wahh non dan tuan mau kemana ini " tanya bi marya

" Mas Rasya mau kekantor bi, zahra juga mau ke butik " Ucap zahra

" Ya sudah hati-hati ya non tuan " ucap bi marya

" Serasih tuan " ucap bi marya pada rasya sedikit berbisik namun masih terdengan oleh zahra

Hanya dibalas dengan gelengan zahra dengan sedikit tersenyum begitu pun rasya. Rasya dan Zahra duduk di bangku belakang sementara supir rasya yang bernama pak Fatah di kemudi.

Kasih Sayang MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang