1. Meet The 'Adrian' Guy

6.8K 437 37
                                    

Kehidupan Farah berubah drastis setelah hari ulang tahun ke tujuh belasnya. Jurnal warna biru yang diberikan oleh Almarhumah Nenek menjadi teman sehari-hari Farah setelah hari itu. Jurnal itu selalu dibawa Farah kemanapun dia pergi.

Seperti hari ini, Farah tidak lupa membawa jurnal warna biru itu ke sekolah. Jurnal itu seperti jimat keberuntungan baginya. Bahkan jurnal itu secara ajaib bisa mengabulkan keinginan-keinginan Farah.

Ingatan saat pertama kali mendapatkan jurnal biru sebagai hadiah ulang tahun dari Almarhumah Nenek masih melekat erat di kepala Farah. Enam bulan lalu, Alin, Mamanya, memberikan sebuah bingkisan kotak yang juga berwarna biru kepadanya.

Kala itu, Farah senang bukan main. Mengingat Almarhumah Nenek ternyata menitipkan sesuatu untuk hadiah ulang tahun, rasanya mengharukan sekaligus menyenangkan.

Saat membuka bungkusan hadiah, Farah menemukan sebuah jurnal yang terlihat cukup antik. Awalnya Farah bingung karena di dalam surat dari Almarhumah Nenek yang terselip di halaman pertama jurnal, Nenek memberitahu bahwa jurnal itu bisa mengabulkan permintaannya cukup dengan menuliskan permintaan itu di sana. Nenek tidak lupa mengingatkan Farah untuk hati-hati menggunakannya.

Karena penasaran, Farah langsung mencoba menulis keinginan pertamanya dalam jurnal itu yaitu; berharap uang jajannya yang hilang bisa kembali ke tangannya. Lalu secara ajaib, dua jam kemudian, saat Farah ingin mengerjakan tugas kimia di kamar, uang itu ditemukannya terselip di sela buku cetaknya.

Tentu saja Farah kaget. Tapi kebetulan itu belum mampu membuat Farah percaya kalau jurnal biru memang benar-benar ajaib. Jadi setelahnya Farah penasaran untuk menuliskan satu permintaan lagi di halaman kedua. Farah meminta pizza karena dia sedang lapar dan tidak ada siapapun selain dirinya di rumah. Lalu satu jam kemudian, Alin tiba-tiba pulang dengan satu kotak pizza di tangan.

Ajaib bukan?

Setelah kebetulan nomor dua itu, Farah ketagihan menuliskan keinginannya di dalam jurnal biru. Mulai dari keinginan untuk memiliki sepatu incaran, nonton konser band favorit, sampai keinginan untuk mengerjai orang lain yang menyebalkan pun benar-benar terkabul.

Bahkan karena pada dasarnya otak Farah terkadang terlalu lemot dan dia malas belajar, Farah coba-coba untuk menuliskan keinginan di halaman ke-36 jurnal biru untuk membuat otaknya lebih cepat menangkap pelajaran.

Tidak tanggung-tanggung, karena setelah menuliskan permintaan itu, Farah memiliki nafsu belajar sangat tinggi—seperti baru saja meminum suplemen penambah nafsu belajar—dan Farah jadi lebih mudah menangkap pelajaran, Farah bisa mengalahkan peringkat Adrian—teman sekelasnya yang disebut-sebut sangat pintar itu—saat pengumuman kenaikan kelas.

Hal itu membuat laki-laki bernama lengkap Adrian Gustomo kesal setengah mati karena baru kali ini peringkatnya dikalahkan oleh orang agak lemot macam Farah.

Iya, Farah memang agak lemot, awalnya. Tapi karena sekarang Farah sudah pintar, dia tidak begitu saja terima setiap Adrian mengatainya 'lemot' setelah mengetahui Farah berhasil membuat cowok itu jadi peringkat dua di kelas.

Adrian emang suka iri orangnya, pemikiran ini yang selalu hinggap di pikiran Farah setiap Adrian bertingkah menyebalkan.

Awalnya, hari pertama Farah di kelas dua belas ini aman dan normal. Sebelum tiba-tiba seorang cowok berpostur badan tinggi memasuki kelas ditemani seorang teman setianya.

Dia Adrian. Kali ini Adrian menyampirkan almamater OSIS SMA Taruna Bangsa di salah satu bahu. Maklum, Adrian itu Ketua OSIS yang sebentar lagi lengser jabatan. Dan karena sekarang tahun ajaran baru, sepertinya Adrian cukup sibuk mengurusi peserta didik baru di sekolah ini.

The Blue JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang