Same Feelings(WENSOO)

2

Wendy Part
Author Pov

*LOCATION : RED VELVET DORM
23.00 p.m
July 2017
*back from concert*

Manager RV menghela napas, "Jadi, apa kau masih bisa tampil besok?".
"Tidak ssaem. Dia sudah kehabisan suara untuk penampilan hari ini", ujar Irene selaku leader. "Ani unnie. Aku akan tetap tampil bersama kalian besok", sanggah Wendy. "Mmm..Baiklah, kita bisa melakukan lip sync jika kau memang ingin tetap tampil besok", kata sang manager.

* * * * * *

Wajah Wendy tampak lesu. Dia berjalan ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Dia memejamkan matanya. Joy menghampirinya dia meletakkan tangannya ke dahi Wendy. "Omo! Wendy unnie, kau panas. Apa kau demam?", tanya Joy khawatir.

"Aku hanya kelelahan, aku hanya perlu istirahat, besok aku akan pulih", jawab Wendy. "Tunggu sebentar", Joy keluar dari kamar. Wendy menarik selimutnya. Dia kembali menutup matanya.

"Seungwan-ah, kau demam?", Irene menghampiri Wendy diikuti oleh para member RV lainnya. Irene meletakkan tangannya ke kepala Wendy, "Kau panas sekali. Ini", irene menyodorkan termometer ke mulut wendy, wendy membuka mulutnya dan termometer itu berada di dalam mulutnya sekarang.

Wendy tidak bisa berkomentar apapun karena dia memang sangat lemas. "Ini minumnya", Seulgi datang membawa gelas berisi air hangat untuk wendy. Yeri dan Joy membantu Wendy untuk duduk.

Irene menarik termometer nya, "Sesange! 39 derajat?!"
"Mwo?!", seru Joy
"Omo!", Yeri ikut panik.
"Ini kau harus banyak minum air hangat", ujar Seulgi. Wendy langsung meneguk air hangat itu sampai habis, "Gomawo, Seulgi-ya", lalu dia kembali meringkuk di dalam selimut. "Oh astaga! Kenapa aku bisa lupa? Persediaan obat kita habis", Irene menepuk dahinya.

"Tidak apa unnie, aku dan Yeri akan pergi membelinya", ujar Joy. "Gerae? Kalau begitu berhati-hatilah jangan sampai ketawan orang banyak, jangan sampaimembuat orang curiga".
Joy dan sang maknae RV pun berlalu.

"Seulgi-ya. Apa kau melihat handphoneku?", tanya Wendy namun masih dalam keadaan mata tertutup.
"Ya! Seungwan-ah, kau masih bisa memikirkan Hanpdhonemu di saat seperti ini?", ujar Seulgi. "Ya sudahlah, ambilkan saja", pinta Irene.

Tak lama Seulgi datang dia meletakkan handphone nya di meja dekat tempat tidurnya. "Gomawo Seulgi, gomawo Irene unnie. Kalian bisa meninggalkan ku sekarang", kata wendy tersenyum.

'Aku beruntung mempunyai kalian', gumamnya.

"Baiklah, beristirahatlah. Nanti aku akan membangunkanmu kalau Joy dan Yeri sudah datang membawa obatmu". "Mm", jawab Wendy. "Beristirahatlah, Seungwan-ah", ujar Seulgi. Mereka berdua pun keluar dari kamar.

*JOY & YERI*

"Ye. Gamsahamnida", Joy menerima obat dari apoteker itu, diikuti Yeri yang mengucapkan terimakasih pada apoteker itu.
"Kajja!", ujar Joy. Mereka keluar dan saat baru saja keluar mereka bertemu dengan Suho.

"O? Sooyoung-ah? Yeri-ah?",
"O? Annyoenghaseo sunbaenim", Joy dan Yeri membungkukkan badan pada Suho.
"Apa yang kalian lakukan? Apa..ada yang sakit?", tanya Suho melirik plastik yang digenggam Joy. Joy mengangguk, "Seungwan unnie sedang demam", jawab Joy. "Oh? Jongmal? Waa..kalau begitu katakan padanya cepat sembuh ya. Katakan padanya dia harus jaga kesehatannya", ujar Suho.
"Ne. Kalau begitu kami pergi. Annyoenghaseo", Yeri dan Joy membungkuk dibalas oleh Suho. Joy & Yeri masuk ke dalam mobil. Mereka berlalu.

"Hyung!", seru Kyungsoo menghampiri Suho, "Kau bicara dengan siapa tadi?", tanyanya. "Ha? Oh..Sooyoung dan Yeri. Mereka baru saja pergi"
"Gerae? Darimana mereka?"
"Mereka dari apotek ini. Mereka membeli obat untuk Seungwan. Sepertinya dia demam",
"Mmmm...", Kyungsoo mengangguk-angguk pelan, "Ayo kita pulang. Mereka pasti menunggu", ucap Kyungsoo. Suho terkekeh.