3

3.9K 254 48
                                    

Author POV

"Keunde Kyungsoo-ya! Apa wanita yang kau katakan saat di talkshow tadi benar-benar ada?", tanya Baekhyun. Kyungsoo seperti biasa, dia tidak menjawab. Dia memejamkan matanya sambil mendengarkan alunan musik dari earphonenya. "Ya! Setidaknya dengarkan aku sekali!", ujar Baekhyun kesal.

"Ani", jawab Kyungsoo singkat. "Tidak? Tidak apanya sekarang? TIDAK yang kau maksud itu antara Kau TIDAK mau mendengarkanku atau itu TIDAK untuk--"
"Kau tadi bertanya padaku kan?"
"Oh! Jadi...maksudmu wanita itu benar-benar tidak ada?", ujar Baekhyun. "Tapi...ya kyungsoo ya! Kali ini serius, ada atau tidak?", tanya Chanyeol.
"Issoyo", kata Kyungsoo dengan jawaban yang berbeda.
Baekhyun dan Chanyeol mendesis, sementara Kyungsoo tertawa kecil.
"aishhh jinja!", seru Chanyeol.
"Dasar tidak jelas", sambung Baekhyun.

"Jangan ganggu hyungku! Dia itu punyaku, ya kan Hyung?", sahut Kai dari belakang. Kyungsoo hanya terkekeh. Tak lama mereka pun sampai di perusahaan agency mereka, mereka turun dari mobil.
"Ahhh badanku pegal", ujar Chanyeol sambil meregangkan otot-ototnya. Kyungsoo menepuk-nepuk badan Chanyeol dari belakang sambil tersenyum, "Kajja!".

Hari ini mereka latihan dance. Mereka mengganti baju dengan baju dari ransel yang mereka bawa. Chen memakai sepatunya, Kai memakai topinya melihat Kai mengenakan topinya Kyungsoo teringat akan sesuatu.

Dia menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. Dia berjalan ke arah pintu, "O..Kyungsoo ya! Odiega?", sahut Suho. "Topiku ketinggalan di mobil, aku akan mengambilnya".
"Oh gerae? Baiklah kalau begitu. Palli!", ucap Suho. Kyungsoo mengangguk. Dia keluar dan berjalan di koridor lalu menuruni tangga, sebenarnya ada lift tapi dia menggunakan tangga. Itung-itung untuk olahraga.

Untung supir mereka masih di dalam mobil sehingga dia tidak perlu lama untuk membuka mobil karena mencari supirnya, dia mengambil topinya lalu kembali ke atas. Dia sudah menaiki tangga, sampai dia bertemu seseorang.

"Oh? Annyonghaseyo", Kyungsoo membungkukkan badan padanya. "Wah, untung kita bertemu. Hahah. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan padamu", ujar salah satu produser lagu yang sedang naik daun pada Kyungsoo. "Mousel isimnika?"

"Ahahaha. Obsoyo, na geunyang..apa kau mau bernyanyi di laguku? Sebelumnya aku sudah menghubungi manager kalian dan dia setuju. Dia menyuruhku untuk menanyakannya padamu", jelas sang produser.

"Ini sebuah kehormatan bagiku ssaem. Keunde..bolehkah aku bertanya?", ujar kyungsoo sang produser mengangguk, "Apa ini untuk solo?"
"Aniyo. Ini adalah duet.",
"Duet?"
"Mm", sang produser mengangguk.
"Mmm..dengan siapa aku akan berduet?", tanya kyungsoo lebih lanjut. "Itu masalahnya. Aku masih mencari penyanyi wanita dengan suara sopran yang cocok dengan suaramu. Aku tahu suaramu berat tapi aku yakin proyekku akan mem'booming jika suara kalian disatukan. Dipadukan dengan laguku yang tidak terlalu berat, ini lagu yang..mmm..easy listening tapi mempunyai power tersendiri di dalamnya. Tapi aku akan membiarkan kau bebas memilih karena kau adalah penyanyi utamanya kau tinggal mencari penyanyi lainnya sebagai pelengkap", jelas sang komposer panjang lebar.

"Ahhh. Ini sebuah kehormatan untukku. Gamsahamnida", kyungsoo hanya mengangguk-angguk paham lalu membungkukkan badannya "Oh! Jika kau punya seseorang yang bagimu bisa cocok dengan suaramu beritahu aku. Kita akan mengerjakannya bersama-sama. Dan ini duet pertamamu dengan seorang wanita kan?"

Kyungsoo terkekeh, "Ne"
"Kalau bisa lusa kabari aku kira-kira dengan siapa kau ingin berduet, kita akan membicarakannya bersama dan mengerjakannya", ujar sang komposer.

'Sayang sekali. Aku sangat ingin berkolaborasi denganmu Wendy-ya.
Tapi suaramu habis. Dan kau juga sakit. Oh!'

Same Feelings(WENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang