Ending ( II )

1.9K 140 17
                                    

Author POV

"Annyong Wendy Son"

Kyungsoo meninggalkan Wendy yang mematung.

'Ap-apa? Ini..mimpi kan? Maksudku, oppa tidak akan melakukan itu. Dia..bukan pria yang seperti itu. Kenapa dia..'

Wendy menahan tangisnya saat sang produser itu datang kembali, kini dia bersiap kembali untuk rekaman dengan hati yang hancur.

"Bisa kita mulai?"

"Ne? N-ne" ucap Wendy setegar mungkin. Even your heart was break for any reasons, carrier must go on. That's the risk to be an idol.

❤♡❤

Di mobil dia hanya diam. Tidak ingin berbicara pada siapapun. Wajahnya semakin memperlihatkan bahwa dia sedang mengalami hari yang buruk. Sejujurnya, sangat buruk.

Dia akan menjawab seadanya pertanyaan managernya dan juga staff lainnya. Dia menyembunyikan masalah ini pada semuanya. Beberapa menit yang lalu dia dan Kyungsoo sepakat agar tidak memberitahu siapapun, tidak terkecuali. Mereka sepakat tidak akan ada yang tahu sampai berita diumumkan. Itulah kesepakatan antara keduanya.

Wendy sampai di apartemennya.
Dia masuk ke kamarnya, ditutupnya pintu kamarnya lalu didapatinya poster Kyungsoo. Entah kenapa matanya langsung menyusuri kenangan-kenangannya bersama Kyungsoo selama ini. Walau ia berusaha keras untuk tidak melihatnya, tetap tidak bisa.

Wendy terduduk di lantai.

"Wae?" lirihnya, "Waeyo oppa? Wae?" ucap Wendy berulang kali. Kini air matanya mulai mengalir. Ia menangis. Dan satu-satunya alasan ia mengeluarkan air matanya adalah Kyungsoo. Pria yang sangat ia sayangi. Atau..pria yanh menyakiti hatinya saat ini.

Wendy menangis tersedu-sedu. Dia benar-benar tidak menyangka Kyungsoo akan melakukan ini padanya.

--

22.00 KST

Wendy sedang berada di depan TV. Duduk dengan tenang, walau kenyataannya sekarang TV lah yang menonton dan menyaksikan penyanyi dengan suara fenomenal itu sedang patah hati. Apartemennya menjadi saksi bisu kesedihan Wendy saat ini.

Pikirannya kembali melayang ke masa-masa itu. Saat dia dan Kyungsoo makan malam bersama, menonton bersama, saat Kyungsoo tidur di atas pangkuannya, saat Kyungsoo memeluknya dan tak mau melepaskannya di sofa, saat perkara kue ulang tahun Daewoong. Semua masih terekam jelas di pikiran Wendy.

Wendy mengusap air matanya. Oh dia kembali ingat. Biasanya Kyungsoo lah yang mengusap dan menghapus air matanya jika Wendy mengalami hal-hal berat. Tapi kini kenyataan berbanding terbalik dengan harapan Wendy. Jangankan menghapus air matanya, justru Kyungsoo lah yang membuat Wendy menangis saat ini.

Wendy melirik handphonenya. Berhadap Kyungsoo memberinya pesan. Sudah makan? Selamat malam? Tidurlah, atau Aku menyayangimu, mungkin. Tapi lagi-lagi itu hanyalah harapan belaka. Jika Kyungsoo memang masih mempertahankan hubungan mereka dia akan mengirimnya sejak tadi.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" lirih Wendy masih tak percaya. Dia benar-benar tak habis pikir dengan apa yang diputuskan Kyungsoo. Sedaro tadi dia mencoba mengoreksi diri apakah dia melakukan kesalahan pada Mantan Kekasihnya itu. Apakah ada sesuatu yang mereka langgar dari perjanjian agency? Atau yang lainnya.

Pikiran Wendy kini bercabang. Ia memutuskan untuk pergi ke rooftop apartemennya. Tidak. Dia tidak akan mencoba untuk terjundari lantai 30 ini. Dia hanya ingin menenangkan dirinya.

Same Feelings(WENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang