18. Wendy's birthday. End part1

1.5K 150 6
                                    

Author Pov

21 February 2018
Location : RED VELVET DORM.
01.00 PM KST

Wendy meregangkan otot-ototnya. Dia tidak bersemangat untuk mengawali hari ini. Semua orang sudah mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Kyungsoo? Termasuk Kyungsoo. Dia juga mengucapkan selamat ulang tahun pada kekasihnya itu. Tapi ada yang membuat Wendy mengambek.

"Saengil chukkae"

Hanya itu. Tidak ada chagi, emot ❤, namanya pun tidak disebutkan oleh Kyungsoo. Hanya ucapan polos, dan itu pun hanyalah pesan. Sempat Wendy terpikir dia dikerjai oleh Kyungsoo tapi sepertinya tidak.

"Bagaimana bisa dia hanya mengucapkan ini padaku?" dia kembali membaca pesan itu. Dia menghela nafas saat kembali melihat percakapan singkat mereka. Wendy membalas pesan Kyungsoo dengan sangat singkat, berharap Kyungsoo mengetahui maksud itu tapi sepertinya sama saja. Kyungsoo tetap saja kaku.

"Saengil chukkahamnida! Saengil chukkahamnida! Saranghanen uri Wendy.."

Wendy tersenyum melihat semua staff RV dan manangernya datang berbondong-bondong membawakan kue untuknya.

"Aaaa" Wendy berdiri dan tersenyum terharu melihat kejutan itu padanya.

"..saengil chukkahamnida!!! Yeaayyy!!!"

Wendy terlihat senang.

07.00 KST

Wendy tidak bersemangat sama sekali. Bagaimana tidak? Dia sudah memberi Kyungsoo kejutan tapi balasan yang ia dapat hanyalah pesan polos. Wendy benar-benar tak habis pikir.

Wendy baru saja selesai rekaman untuk single solo terbarunya.
"Yap! Kerja bagus" kata sang produser dari mikrofon. Iya, karena ruang rekaman Wendy dibatasi oleh kaca.

"Kita akan melanjutkan merekam backing vocal 10 menit lagi"

"Ne algessemnida" jawab Wendy masih dengan headsetnya.

Sang produser berlalu.

Wendy tidak keluar dari sana. Dia tidak mood untuk keluar dari sana, jadi dia hanya duduk di sana masih dengan headset yang tertempel di telinganya.

Kembali melihat dan menscroll akun official instagram Red Velvet yang dipenuhi ucapan selamat ulang tahun dari semua orang. Semangatnya kembali namun tetap saja, dia tidak mood.

"Chagi"

Wendy membulatkan matanya lalu matanya segera mencari asal suara yang terdengar jelas dari headset yang masih terpasang di telinganya.

"O? Oppa" senyum Wendy terkembang melihat Kyungsoo yang duduk di depan mikrofon itu.

"Andwaeyo, tetap di sana" ucap Kyungsoo saat Wendy hendak meninggalkan ruang rekaman.

"Wae?" gumam Wendy.

"Chagi, saengil chukkae" ucap Kyungsoo, "Han oppa mengatakan kau terlihat lesu dan tidak bersemangat. Aku yakin itu karena ku kan?" tanya Kyungsoo, "Mianhae. Itu semua adalah rencanaku."

Wendy akhirnya tersenyum.

"Haha, aku tidak tahu harus memberimu kejutan apa, jadi aku hanya melakukan itu." ungkap Kyungsoo, "Tapi ada satu hal yang ingin kukatakan padamu. Dan ini penting" kata Kyungsoo.

"Mwoga?" tanya Wendy.

"Kita adalah seorang idol. Kita tidak bisa melakukan apapun selain mengikuti aturan dan kontrak yang terkait dengan kita. Tapi aku akan membicarakannya pada tuan Sooman"

Wendy mengernyitkan dahinya. Belum bisa menebak apa yang akan dikatakan Kyungsoo padanya.

"Waktu masih panjang. Tapi tidak dengan usia kita"

Wendy kembali memutar otak untuk mencari tahu apa yang akan dikatakan kekasihnya itu.

"Aku bisa saja melakukannya kapanpun, tapi kurasa ini sudah waktu yang tepat. Dan kuharap kau siap mendengar keputusanku"

"Oppa sebenarnya apa yang ingin kau katakan?"

"Wendy"

Wendy terdiam, dia menunggu pernyataan Kyungsoo yang melebihi teka-teki baginya.

"Terimakasih sudah menjadi kekasih yang baik untukku selama ini. Dari awal kita bertemu 4 tahun yang lalu, saat kau menjadi trainee dan aku yang baru saja debut, kita menyembunyikan dan memendam perasaan yang sama 3 tahun lamanya. Hingga kita menjadi sepasang kekasih sampai sekarang, melewati bullyan dan hinaan bersama, melewati masalah bersama, bertengkar, semua kita lalui bersama. Jongmal gomawo, chagi" ungkap Kyungsoo sambil menatap satu sama lain dari kaca pembatas, "Maafkan semua kesalahanku padamu, aku sudah banyak salah padamu, menjadi lelaki yang payah untukmu"
 

"Wendy. Hubungan kita sudah sejauh ini, tapi aku minta maaf. Kita harus mengakhirinya"

Deggh

Wendy melongo. Terdiam dan tak bisa berkata apapun. Pikirannya kosong seketika. Dia tidak percaya akan apa yang terjadi saat ini.

"Kau wanita terbaik yang kumiliki- chagi" Setelah mengucapkan itu Kyungsoo beranjak dari sana lalu keluar.

'M-mwo? Oppa..' Wendy masih belum percaya akan apa yang dikatakan oleh Kyungsoo. Wendy tidak tinggal diam, dia membuka pintu.

"Wae? Aku butuh penjelasan. Apa oppa memutuskan ini karena kesibukanmu? Kau tidak bisa mengatur waktumu? Atau..aku punya kesalahan padamu?" Wendy menahan tangisnya.

Kyungsoo membalikkan badannya, "Ani. Kau tidak punya kesalahan apapun. Dan bukankah sejak awal kita menjalin hubungan kita sudah berjanji satu sama lain untuk tidak mengakhiri hubungan dengan alasan kesibukan?"

"Lalu kenapa? Tidak. Jika memang harus berakhir, aku ingin kau menjelaskannya. Ini lucu, bagaimana bisa.."

"Wendy" Kyungsoo memegang pundak Wendy lalu tersenyum padanya, "Ini memang jalan yang terbaik. Kau akan mengerti nanti, mm? Sekarang aku akan membicarakannya pada Sooman ssaem, O?"

Wendy terdiam membeku saat Kyungsoo kekasihnya, lebih tepatnya mantan kekasihnya itu mencium keningnya, dan mungkin untuk terakhir kalinya.

"Annyong Wendy Son"

Kyungsoo meninggalkan Wendy yang mematung.

'Ap-apa? Ini..mimpi kan? Maksudku, oppa tidak akan melakukan itu. Dia..bukan pria yang seperti itu. Kenapa dia..'

Wendy menahan tangisnya saat sang produser itu datang kembali, kini dia bersiap kembali untuk rekaman dengan hati yang hancur.

To be continued..

~Same Feelings~

Haloha!
Ini udah mau ending-endingnya, stay tune ya.

See you in the next chapter!

Same Feelings(WENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang