11

2.1K 157 0
                                    

Wendy Pov

"Yoboseyo?"-----,"Ne hyung. Ehh---apa hyung ada di rumah sekarang?"------,"Aa..syukurlah kalau begitu. Mmm, begini hyung. Mobilku tiba-tiba mogok di tengah jalan dan di sini tidak ada bengkel, staff kami pun sangat jauh untuk menjemput kami ke sini. Kami akan butuh waktu yang sangat lama jika menunggu mereka datang."----,"Tidak perlu hyung. Sepertinya mobilku masih bisa menempuh jarak dekat",----"Jadi...bisakah kami menginap di rumahmu?"

'Apa? Menginap di rumah keluarganya? Otokhe?'

------"Ne? Oh..aku bersama kekasihku saat ini.", Kyungsoo oppa melirikku.
------,"Ne. Wendy"-----,"Ahaha...Hyung, kita akan melanjutkan pembicaraan kita sesampainya di rumah. Aku dan Seungwan akan berjakan ke sana dahulu",-----"Oke hyung. Terimakasih hyung-ah",-----"Ne hyung.".
Tutt.

Kyungsoo oppa menyimpan handphone nya kembali ke dalam saku celananya.
"Kita akan menginap di rumah...."
"Mm", jawabnya singkat,"Hyung itu adalah Saudara sepupuku", katanya.
"Tenang saja, dia adalah orang yang baik. Istrinya juga sangat ramah, tapi anaknya sedikit nakal", sambung oppa setengah tertawa seperti tahu kegugupanku yang muncul.

Aku masih membeku dan menganga. Jantungku mulai berdegup kencang.
Yang pertama aku menolong eommanya oppa saat di supermarket dan sekarang aku sudah menemui keluarganya?! Mimpi apa aku?

Kyungsoo oppa kembali menyalakan mobil. "Apa memang masih bisa menjangkau rumah hyung oppa itu?", tanyaku sedikit ragu.
"Kita akan mencobanya. Tapi menurutku untuk menjangkau rumah hyung ku mesin ini masih sanggup", jawabnya.

Mati-hidup,Mati-hidup,mati-hidup.

Tak lama kemudian mesin pun berhasil menyala. Kyungsoo oppa menjalankan mobilnya. Hingga kami berhenti di rumah yang luas dan lumayan besar. Kyungsoo oppa membukakan pintuku. Dia meraih tanganku dan membantuku turun.

Dia menggandeng tanganku saat tersadar gelagatku yang tak menentu.
"Gwaenchana. Kau tidak perlu grogi begitu", dia berusaha menenangkanku.
"Mm", aku mengangguk sekali lalu mengambil nafas dan kembali menjadi Wendy yang seperti biasa.
Kyungsoo oppa memencet bel.
"Iya aku datang!", terdengar suara perempuan menyahut kami dari dalam. Aku memperbaiki penampilanku.

Tak lama pintu pun terbuka.
"O? Oso oseyo:)", sapa wanita berambut pendek itu ramah.
"Kalian sudah datang?", seorang laki-laki ikut menyambut kami, sepertinya dia adalah hyung yang tadi berbicara dengan oppa.
"Annyonghaseyo", aku langsung membungkuk pada mereka berdua.
"Aigo..Kau benar-benar Wendy? RED VELVET dumb dumb dumb?", tanya sepupu oppa itu bersemangat.
"Ne.hehe", jawabku.
"Hey, biarkan mereka masuk dulu Sinjung", eonni itu menyiku lengan sepupu Kyungsoo oppa yang rupanya bernama 'Sinjung' itu. Kami pun masuk setelah dipersilahkan.

Author Pov

Kyungsoo dan Wendy tak lupa membelikan makanan pada Saudara Kyungsoo. Mereka pun makan malam bersama. Dugaan Kyungsoo benar.
Kalau hyung bersama istrinya akan cepat akrab dengan Wendy.
Karena sifat Wendy sangat ramah dan hangat membuatnya sangat cepat akrab dengan siapapun. Dia juga murah senyum dan lucu. Belum hari esok, Wendy sudah disenangi oleh bagian keluarga Kyungsoo.

"Apa tidak apa-apa kalian menginap di sini? Manager kalian bisa memarahi kalian nanti", tanya kakak ipar Kyungsoo yang bernama Hwan Jihyo.
"Gwaenchana noona. Aku sudah menelpon mereka. Kau tidak perlu takut", jawab Kyungsoo.
"Mmm", kata ibu beranak satu itu sambil mengangguk-angguk, "Oh ya! Wendy. Tadi kau bilang kau tinggal di asrama saat--"
"Ya Jihyo, mereka pasti sangat lelah. Biarkan mereka beristirahat. Kau sudah mewawancarai mereka selama satu jam penuh", celoteh saudara sepupu Kyungsoo itu saat lewat dari ruang tengah. Kyungsoo dan Wendy hanya tertawa kecil melihat kakak ipar sepupu Kyungsoo yang mengerucutkan bibirnya.

Same Feelings(WENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang