E P I L O G

2.3K 112 23
                                    

Author POV

"Dasar tukang pamer"

Hyera masih duduk di bangkunya, dengan tenang. Tidak menanggapi pria yang sedari tadi mengganggunya.

"Kau kira kau yang paling pintar? Kau ini-"

Takk!

"A!" lelaki itu memegang kepalanya sambil meringis kesakitan, "Apa yang-" lelaki itu mengambil benda yang terkena ke kepalanya tadi.

"Mwo?" lelaki itu mengambil kaleng yang masih berisi cola dari kaos kaki yang membalutinya, "Cih, ahhh jinjja" lelaki itu menghela nafas kesal, "Kau menyembunyikan kaleng ini di dalam kaos kaki? Trik apa itu?"

"Aku sudah mengatakan padamu, jangan mengganggu ku. Ini masih pagi, kau sudah sangat berisik"

"O? Annyonghaseyo sonsaengnim" lelaki itu berbalik saat mendapati guru mereka yang melihat kejadian mereka dari luar jendela. Hyera ikut membungkuk pada gurunya itu, "Annyonghaseyo sonsaengnim".

"Jongdo, Hyera. Kalian berdua ikut aku ke ruang konseling sekarang juga" ucap pria dewasa yang diyakini adalah kepala sekolah mereka.

❤♡❤

"Aku tidak melakukannya ssaem. Dialah yang menggangguku duluan" ucap Hyera. Kini keduanya sedang berada di rapat komite guru.

"Tapi apa kau tidak keterlaluan sampai melemparkan kaos kaki itu padaku? Oh, lebih tepatnya, KALENG SODA UTUH" gerutu Jongdo sambil mengusap-ngusap dahinya yang benjol besar, "Kau seorang yeoja tapi lemparanmu sangat kuat, isshh"

Di sisi lain..

"Ya Haesoo!" Juhyun berlari tergesa-gesa, dia menghentikan langkah Haesoo dengan menarik tangan sahabatnya itu.

"Waeire?" tanya Haesoo dengan suara beratnya.

"Hoshh" Juhyun memegang lututnya sambil ngos-ngosan, "Itu-adik--adikmu-" lelaki itu mengarahkan tangannya asal dan belum bisa berbicara dengan jelas karena masih mengatur nafasnya.

"Wae? Apa terjadi sesuatu padanya?" Haesoo langsung terlihat khawatir.

"Adikmu, dia-"

"Ya! Bicaralah dengan jelas" ucapnya.

"Adikmu, dia-hosh, dia masuk ke bimbingan konseling. Sekarang mereka sedang mengadakan rapat komite dengan semua guru"

"Mwo?" Haesoo tampak terkejut.

--

Ngitt..

"Annyonghaseyo, sonsaengnim" Haesoo membungkuk dan tersenyum pada wali kelas Hyera.

"Silahkan duduk"

"Ah ye" jawab lelaki dengan wajah tampan itu pada wali kelas adiknya yang cantik itu. Dia melirik adiknya yang terpaut 2 tahun itu tengah tertunduk.

"Mianhae" ucap Hyera tanpa suara.

"Begini. Aku memanggilmu ke sini karena kau adalah oppa nya. Aku hanya ingin kau tahu soal ini. Aku hanya ingin mengatakan, kalau kalian berdua adalah murid kebanggaan sekolah ini. Hyera, kau adalah siswi terpintar di sekolah ini. Oppa mu juga sama, dia mengukir prestasi selama dia bersekolah di sini. Dia selalu mendapat peringkat pertama dan juga mendapat penghargaan sebagai siswa teladan. Maksudku, kau harus menirunya. Aku tahu tindakanmu tidaklah salah, aku yakin bahwa Jongdo lah yang memulainya duluan. Tapi sekarang lihatlah konsekuensi nya. Orangtua Jongdo tidak terima dan orangtua mu dipanggil kan?"

Same Feelings(WENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang