"Dani..." lirih Chaeyeon pelan. Dirinya terduduk di samping mayat Dani yang sudah terpisah dengan kepalanya.
"Kenapa lo tinggalin gue!? KENAPA!? JAWAB GUE, DAN!" teriak Chaeyeon frustasi.
"Danii, gue dilecehin sama bokap gue lagi..." Chayeon menangis di hadapan Dani.
"Udahlah, Yeon. Gue yakin semua ini terjadi karena Tuhan sayang sama lu," Dani memeluk Chaeyeon dan mengelus pundaknya pelan.
"Daniii, bokap gue ngajak gue ke Hawaii!"
"Danii gue jadian sama Eunwoo lho!"
"Danii gue putus coba!? Brengsek banget sih, Eunwoo!"
Dani selalu mendengar curhatan Chaeyeon dimanapun Chaeyeon membutuhkannya. Namun Chaeyeon?
"Chaee, gue mau curhat!"
"Bentar, gue lagi sibuk!"
"Chae, boleh ngomong ga?"
"Bentar napa!? Ga liat apa gue lagi ngechat sama Eunwoo? Buta mata lo!"
Chaeyeon kembali menangis. Jika ia mempunyai Doraemon, ia memohon untuk kembali ke masa lampau.
Ia menyesal telah mengacuhkan Dani di saat Dani membutuhkannya. Ia terlalu egois dengan masalahnya sendiri.
"Chae, udahan ya nangisnya? Nanti Dani malah sedih di atas sana," Eunbin dan Somi memeluk Chaeyeon dan berusaha menenangkannya.
"MANA BISA GUE TENANG ANJING DISAAT SAHABAT GUE MATI DI HADAPAN GUE!?" bentak Chaeyeon.
"Sahabat!? Ga salah lo? Mana ada sahabat yang mentingin urusannya sendiri, sampah itu namanya," sarkas Chungha yang dihadiahi tatapan tajam dari yang lain.
"Gue ga salah kan?" ujar Chungha santai sambil bersender di dinding.
"Chungha, lo diem apa gue jahit mulut lo!?" ancam Guanlin. Namun Chungha malah terkekeh pelan.
Di samping itu, Woojin dan Daehwi terlihat mengerubungi mayat Youngmin yang sama mengenaskannya dengan Dani.
Mereka berdua terlihat sedih sebab Youngmin mereka sudah anggap sebagai kakak angkat mereka sendiri.
Bahkan mereka bertiga mempunyai grup yang bernama "Musik Merek Baru"
"Siapa lagi yang bakal marahin kalau gue ngompol, Min!?" lirih Daehwi.
"Gaada lagi yang ngingetin gue buat tobat dari bokep..." Woojin berusaha menahan air matanya.
Mereka menutup mayat Youngmin dengan jaket milik Woojin, "Selamat tinggal, kami pasti akan memenangkan permainan ini,"
Mayat Hyeri pun sama, ia dikerubungi yang lainnya. Terlebih Hyeri orangnya easy going.
"Bagaimana, seru bukan permainannya? Lebih seru daripada nonton drakor, bukan?"
"GA LUCU ANJENG! RECEH LU!" teriak Pinky, "TUNJUKKIN MUKA LO SAMPAH!?" lanjutnya. Ia sudah lelah dengan semua ini.
"Ini akan semakin seru ke depannya. Silahkan turun ke lantai 12. Ingat, yang kabur selalu dapat hukumannya,"
"Kenapa nasib kita gini!?" Yeunjung terduduk lemas di lantai. Dirinya tak menyangka akan dijemput ajalnya.
"Mungkin kita terlalu kotor untuk hidup di dunia ini," ujar Guanlin.
"Harusnya gue ga temenan dengan sampah seperti kalian, HARUSNYA ENGGAK!" teriak Chaeyeon.
Mereka semua terdiam dalam tempatnya. Tidak tau harus berkata apa lagi. Terlalu syok dengan apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] bloody party | produce 101 ✔
Fanfiction↯Be careful kids! Don't believe to your friends or maybe you get killed. [hr #1 in m/t 161017, #356 in Fanfiction] ©Chrisxxeu, 2017 ♡Cover; shaebucks