"Bagaimana? Kalian puas sudah bunuh orang tua kita!?" bentak Chungha dengan berlinang air mata.
"Tapi ibumu mati karena sudah kehendak Tuhan!!!" bantah Yoojung.
Chungha malah terkekeh, "Kehendak Tuhan... KEHENDAK TUHAN LO BILANG!?"
"Maafin gue..." lirih Daniel.
PLAK!!
Chungha menampar Daniel sekuat tenaga. Ia benci, ia muak melihat muka Daniel.
"Lo tau, mama gue bakal selamat kalau lo bantu dia bangsat!" teriak Chungha.
"Akhirnya selama 1 tahun gue dan Jonghyun berjuang, gue akhirnya bisa bunuh lo di depan mata gue sendiri," ujar Chungha dengan mata tajamnya.
Sementara itu Yoojung diam-diam menggerakkan kursinya perlahan untuk menggapai pisau yang tak jauh dari hadapannya.
"Yap berhasil!" ucapnya pelan.
Ia mengambilnya dengan jari kakinya kemudian ia taruh hingga sampai ke tangannya.
SRETT!!
Tali yang mengikat tangannya terlepas saat ia berhasil memotongnya.
Nayoung yang melihat hal itu, membuat kode agar memotong talinya juga namun Yoojung malah tersenyum.
"Gue duluan yang keluar, nanti gue panggilin polisi setempat,"
Itu yang Nayoung lihat dari pergerakan mulut Yoojung.
Yoojung berjalan mengendap ke arah pintu, ia melirik sejenak ke arah Chungha dan Jonghyun yang tampaknya tak sadar akan pergerakannya.
Ia memutar kenop pintunya sehingga orang-orang segera menengok ke arahnya termasuk Chungha dan Jonghyun.
Namun Jonghyun dan Chungha hanya tersenyum saat Yoojung hendak keluar.
SRET KRETEK!!
"KYAAAA!!!"
Nayoung dan Siyeon berteriak dengan berlinang air mata.
Kepala Yoojung kini terbelah dua oleh kapak yang sengaja ditaruh di atas pintu. Jika pintu terbuka otomatis kapak tersebut melayang.
Mayat Yoojung kini terjatuh dengan kepala yang sudah terbelah dua. Senyum masih menghiasi wajahnya.
"Wah, sepertinya ada jagoan yang mati nih!" ledek Jonghyun sambil merangkul Chungha, "Kerja bagus!" puji Jonghyun kepada Chungha.
"Siall!!" umpat Minhyun melihat temannya kini meninggal lagi.
"Itulah yang kalian dapat jika kalian kabur dariku," ujar Chungha sambil tersenyum sinis.
Lalu Jonghyun berbisik sesuatu pada Chungha. Chungha tersenyum senang, "Sudah saatnya ya,"
Semua melihat mereka dengan tatapan bingung.
Chungha mengambil ponselnya di saku bajunya, lalu ia mengetik sebuah nomor.
"Halo, dengan dengan 911?"
"TOLONG PAK! SAYA DAN TEMAN-TEMAN SAYA DISEKAP DAN DIBUNUH DI HOTEL PRODUCE. PELAKU SEORANG LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN MEMAKAI BAJU XXX, TOLONG SECEPATNYA KESINI!!"
"Baik,,kami akan segera kesana secepatnya!"
Chungha dan Jonghyun mengangguk. Mereka rasa inilah akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] bloody party | produce 101 ✔
Fanfiction↯Be careful kids! Don't believe to your friends or maybe you get killed. [hr #1 in m/t 161017, #356 in Fanfiction] ©Chrisxxeu, 2017 ♡Cover; shaebucks