Daniel membuka matanya, kepalanya merasa pusing. Ia melirik sekitarnya, "Udah bangun lo?" tanya seseorang.
"Shit! Kita dimana!?" tanya Daniel.
"Gue gatau juga, pas gue bangun udah disini," jelas orang itu.
"Yeon, di leher lo ada apa?"
Saat Daniel hendak menghampiri Siyeon, lehernya tertarik ke belakang. Dirinya merasa tercekik, "INI APAAN BANGSAT!" teriak Daniel.
Dirinya berusaha merusak borgol yang ada di lehernya, namun sia-sia. Borgol itu terlalu kuat untuknya.
"Percuma, itu terlalu kuat," lirih Siyeon. Tangannya kebiruan karena mencoba melepas borgol di lehernya selama setengah jam.
Yang lain mulai bangun satu-persatu. Kata makian dan cacian keluar dari mulut mereka. Terlebih para cewe yang mulai menjerit ketakutan.
"Hei... Kalian ga liat? Di depan sana ada kunci," semua sontak mengikuti arah pandang Hyeri. Mereka ingin mengambil kunci tersebut, namun lehernya malah tercekik.
"Lalu di belakang kita ada alat pemotong, yang sanggup membelah leher kita... " lirih Hyeri lagi.
"GUA GAMAU MATI DISINI BANGSAT!" teriak Seungwoo berusaha meronta.
"Gue masih mau hidup, Tuhan.." lirih Doyeon, air mata mulai mengalir dari matanya. Cewe yang lain pun ikut menangis, meratapi nasibnya.
Di saat mereka sedang frustasi, pintu di hadapan mereka terbuka secara tiba-tiba.
"WOY SIAPA DISANA ANJENG!?" bentak Yongguk.
"HEH MAJU LO SINI, KLO GA GUA GUA POTONG ANU LO!?" ancam Eunbin.
Orang tersebut perlahan masuk, namun semakin lama ia masuk, semakin kencang juga teriakan dari para cewe.
Ia perlahan mendekati mereka dengan sepedanya. Gowesan pelan di sepedanya membawa kesan horor.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] bloody party | produce 101 ✔
Fiksi Penggemar↯Be careful kids! Don't believe to your friends or maybe you get killed. [hr #1 in m/t 161017, #356 in Fanfiction] ©Chrisxxeu, 2017 ♡Cover; shaebucks