Mereka keluar dari lorong dengan perasaan sedih. Sudah 7 orang meregang nyawa di tempat kotor ini.
Mereka menatap mayat Soyeon, Yongguk dan Kenta yang sudah tak terbentuk dengan pandangan iba dan juga ngeri.
"Kenta... Padahal dia udah nolongin gue. Soyeon, temen gue..." lirih Eunbin. Air mata mengalir di pipinya.
"Jangan sok munafik lo, Bin!" sinis Hyungseob di sebelahnya."Ma-maksud lo apa!?" ujar Eunbin tak terima.
Hyungseob malah tertawa kecil, "Lo yang dorong Soyeon padahal Soyeon yang masuk duluan. Munafik lo! Padahal Soyeon selalu ngerjain tugas yang lo kasih," ujar Hyungseob santai.
"Yeonn kerjain PR MTK gue dong!"
"Iy-iya sini gue kerjain," Soyeon mengambil buku PR Eunbin dan mengerjakannya.
Sedangkan Eunbin duduk manis diatas meja sambil mengemut lolipopnya. Ia melihat Soyeon dengan pandangan remeh.
"Ehh, iket sepatu gue lepas. Iketin dong, Yeon!" pinta Eunbin.
Soyeon mengangguk dan mengikat tali sepatu Eunbin. Sebenarnya Soyeon ingin berontak namun apa daya. Ayah Soyeon mempunyai hutang besar dengan ayah Eunbin dan Soyeonlah taruhannya.
"Yeon, lo potong rambut sih!? Gue ga suka,lo lebih cantik dari gue,"
Hyungseob tertawa melihat tubuh Eunbin gemetar ketakutan, "Semoga, Tuhan membalas semua yang terjadi,"
Hyungseob lalu berjalan ke depan Guanlin, "Ups, satu lagi si munafik!" ujar Hyungseob tepat di depan Guanlin.
"Apa maksud lo!?" ujar Guanlin tak terima.
Hyungseob lagi-lagi tertawa, "Lo cuma gunain tubuh Soyeon doang kan!?"
Guanlin tak terima lalu menarik kerah Hyungseob, "TAU DARIMANA LO, SETAN!" bentak Guanlin.
"Eits, santai! Gue bukan ngajak adu jotos," ujar Hyungseob sambil menepuk tangan Guanlin.
Guanlin melepaskan cengkramannya, "Tau darimana lo!?"
Hyungseob malah berdiri di tengah-tengah mereka. Dia ditatapi dengan pandangan heran serta bingung.
"Mari kita mulai pertunjukannya, It's Showtime!" ujar Hyunseob, menunjukan senyumannya.
Lalu ia berjalan ke mayat Soyeon. Meski geli dengan bagian dalam tubuh Soyeon yang berceceran, ia harus menyelesaikan masalah ini. Ia harus mencyduk si munafik itu.
Ia duduk di sebelah mayat Soyeon untuk mencari satu-satunya organ yang ia perlukan.
"Ketemu!"
Ia dengan pandangan jijik mengambil organ tersebut dan mengarahkannya kepada yang lain, "Kalian tau ini apa?" tanya Hyungseob.
Semua menggeleng, kecuali Siyeon dan Minhyun yang mengerti itu apa.
"Ga-ga mungkin dia..." lirih Siyeon.
Minhyun berjalan ke arah Hyungseob dan mengambil organ yang dipegang Hyungseob, "Ini benar-benar janin bayi..."
"Ma-maksud lo?" tanya Guanlin.
"Dua minggu yang lalu gue nolongin Soyeon yang jatuh di tangga. Saat gue bawa ke dokter, tau apa yang gue dapet!? Ada kehidupan lain di perut Soyeon," jelas Hyungseob.
"DEMI APA!?" kaget yang lain.
"Usia kandungannya 3 bulan dan 3 bulan sebelumnya hanya Guanlin yang make dia," Hyungseob tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] bloody party | produce 101 ✔
Fanfiction↯Be careful kids! Don't believe to your friends or maybe you get killed. [hr #1 in m/t 161017, #356 in Fanfiction] ©Chrisxxeu, 2017 ♡Cover; shaebucks