[I] bloody party | produce 101 ✔

Trapped

Focused: Nayoung, Daniel, Sejeong, Mina, Seungwoo, Sohye, Yeunjung.

Mereka mungkin lebih beruntung daripada yang lain. Pertama, karena jumlah grup yang banyak dan yang kedua mereka hanya perlu bebas dari suatu lantai but ada konsekuensinya bukan jika tidak berhasil?

"Anjir kita dimana?" tanya Daniel setelah dirinya terbangun.

"Gatau juga njir, pusing gue!" keluh Nayoung.

"Hello friends!"

Tiba-tiba speaker yang berada di ruangan tersebut menyala secara otomatis.

"Bagaimana hati kalian melihat teman-teman kalian mati begitu saja? Fantastic bukan?"

"Fantastic itu lagunya Big Bang bukan sih?" tanya Yeunjung, "ITU FANTASTIC BABY GOBLOK, GUA GAMPOL JUGA NIH!" kesal Seungwoo.

Sementara itu Yeunjung mencibir pelan karena pendapatnya pasti selalu salah. Padahal ia benar bukan?

"Tugas kalian cukup mudah hanya mencari kunci yang akan ditemukan di seluruh ruangan di lantai ini. Namun ada banyak konsekuensi untuk permainan ini,"

"Kenapa kita semua harus dibunuh dalam semua permainan bodoh ini..." lirih Nayoung, "KENAPA GUE TANYA!?"

"Takdir kalian sudah tiba karena kalian sudah membunuh orang yang gue sayang, bodoh!"

"Tapi bukan begitu ceritanya.." Sohye angkat bicara.

"Cih, omong kosong kalian! Waktu yang aku beri tidak banyak. Jika kalian tak bisa menemukan kunci tersebut, bom yang kupasang akan meledak secara random dan akan menjadi kembang api terindah sepanjang masa!"

"Selamat bermain!"

"Ta-tapi kan!?"

Terlambat speaker yang terhubung pada ruangan tersebut dimatikan begitu saja.

"SIALAN!!" bentak Daniel mengacak rambutnya kasar sehingga keringat membanjiri mukanya, menambah kesan ganteng pada wajahnya.

Mereka semua masih terdiam di ruangan tersebut. Terlihat Daniel yang masih frustasi, Sejeong dan Nayoung yang terdiam gugup, Seungwoo yang tak tau harus berbicara apa serta Mina, Yeunjung dan Sohye yang malah mencari kutu rambut secara bergantian.

"Gue punya peta lantai ini kayaknya di saku gue, mau lihat?" ujar Sejeong.

Daniel menangguk dengan cepat lalu Sejeong merogoh saku bajunya, "Ini petanya!" ujar Sejeong sambil memberikan peta di tangannya.

Yang lain bergerak untuk mengerubungi Daniel dan melihat peta di tangannya.

"Ruangan di lantai ini cukup banyak," gumam Daniel.

"Apa kita bisa mencari di seluruh ruangan? Sedangkan kita aja gatau kapan bom yang ada di kepala kita akan meledak," jelas Seungwoo.