Focused: Jaehwan, Minhyun, Siyeon.
Ruangan lantai satu sangat sepi. Dentingan jam terdengar saking sepinya lantai tersebut.
3 orang kini terikat di kursi yang ditaruh di tengah ruangan. Mata mereka ditutup oleh sehelai kain.
"Eughhh,"
Salah satu diantara mereka terbangun, "Hei... Gue ada dimana?" tanya orang tersebut.
Sebuah langkah kaki mengejutkan dia. Langkah kaki tersebut semakin mendekat ke arah dia.
"Siapa disana???" tanyanya.
"Sudah bangun, Siyeonku tersayang?" ujar orang tersebut.
"L-lo!?" kaget Siyeon.
"Tebak siapa aku, sayang??" orang tersebut mengelus pipi Siyeon pelan.
"LEPASIN GUE KIM-!" Siyeon mencoba memberontak tapi mulutnya malah ditutup oleh orang tersebut.
"Jangan sebut nama gue sampai permainan ini selesai," desis orang tersebut.
Orang terbut berjalan perlahan ke arah Minhyun dan Jaehwan.
BRAK!!
Ia menendang kursi yang dipakai Jaehwan dan Minhyun hingga mereka terpental.
"Gue tau kalian sudah bangun daritadi!" orang tersebut tersenyum sinis.
"Lepasin gue bangsat!!" Minhyun memberontak di lantai.
"Harusnya kalian berterima kasih karena gue ga bunuh kalian bertiga!"
"TAPI LO UDAH BUNUH TEMEN-TEMEN KITA BANGSAT!" teriak Jaehwan.
"INI BUKAN SALAH GUE! MEREKA MATI KARENA UDAH TAKDIR TUHAN!" teriak orang tersebut tak terima.
"Balas dendam ga bakal menghapus semuanya..." lirih Siyeon yang membuat pelaku menatap tajam ke arahnya.
"Percuma lo balas dendam, dia ga bakal balik lagi ke dunia ini..." timpal Jaehwan.
"TAPI KARENA KESALAHAN KALIAN, DIA MATI BEGITU SAJA! BAJINGAN KALIAN!" teriak orang tersebut.
"LO SALAH PAHAM!" teriak Minhyun.
"SALAH PAHAM APA HAH!? JELAS-JELAS KALIAN YANG MANGGIL DIA WAKTU ITU!!" orang tersebut mulai marah."TAPI LO GA PUNYA BUKTI APA-APA KALAU MEREKA YANG BUNUH DIA!" teriak Jaehwan. Dia kesal karena teman-temannya dituduh sembarangan.
"Gue ada buktinya... Chat terakhir dia dengan kalian.." lirih orang tersebut.
"Tapi bukan kita yang bunuh.." Siyeon memelankan suaranya.
"TERUS SIAPA!? MATI SENDIRI GITU!?"
"Lo akan tau pada saatnya dan gue ga bakal ngomong apa-apa lagi sama lo," final Siyeon.
Suasana kembali hening hanya ada deru nafas pelaku yang kesal karena mengingat kembali kematian orang tersayangnya.
Sang pelaku membantu Jaehwan dan Minhyun untuk duduk kembali dan mengusap kepala mereka lembut.
"Maafin gue..." lirih pelaku.
Mereka terdiam karena permintaan maaf pelaku.
"Terima kasih juga telah membantu orang yang gue sayang disaat dia sekarat," orang itu menghela nafasnya.
"Tapi kenapa lo tetap bunuh mereka??" air mata Siyeon jatuh secara perlahan.
"Takdir Tuhan sudah berjalan pada mereka," ujar orang tersebut, "Kalian gue biarin hidup karena hanya kalian yang peduli dengan dia..." lanjutnya.
Orang tersebut berjalan meninggalkan mereka dengan membawa sebilah pisau yang dia ambil di atas meja.
"Saatnya pembalasan dendam atas takdir Tuhan.." orang tersebut meninggalkan Siyeon, Jaehwan dan Minhyun yang terdiam membisu.
Setelah orang tersebut pergi, suasana menjadi hening kembali.
"Dia salah paham... Orang tersebut mati bukan karena kita.." lirih Siyeon yang terus saja mengucapkan kalimat tersebut.
Sengaja gue buat pendek dan gantung biar seru wqwqwq
Udah tau alasan pelaku ngebunuh mereka semua? ^^
Ngerjain ini di detik-detik terakhir ada razia di kelas, untung HP gua ga kena sita :')
Dabel apdet tydac yaa??
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] bloody party | produce 101 ✔
Fanfic↯Be careful kids! Don't believe to your friends or maybe you get killed. [hr #1 in m/t 161017, #356 in Fanfiction] ©Chrisxxeu, 2017 ♡Cover; shaebucks