Mereka duduk beralaskan selembar kertas koran agar tak terlalu kotor untuk diduduki.
"Cape gue njir," keluh Hyungseob.
"Sama, daritadi gue ga nemuin kuncinya tau!" gerutu Chaeyeon.
"Eh, cerita lo tentang rumah sakit jiwa itu bener?" tanya Hyungseob.
Chaeyeon menganggukan kepalanya, "Serius! Sebenernya gue sama temen-temen gue bukan penghuni rumah sakit jiwa ini," jelas Chaeyeon.
"Terus?"
"Kita kesini cuma kepo karena mitosnya beberapa orang yang masuk kesini ga akan pernah keluar lagi. Eh ternyata malah kita terperangkap disini," ujar Chaeyeon.
"Kenapa cuma lo doang yang selamat?" tanya Hyungseob sambil membuang botol minumannya asal.
"Gue pemenang terakhir dalam pembunuhan itu," raut muka Chaeyeon terlihat sedih, "Disini kami saling membunuh hanya untuk mendapatkan 1 kunci untuk pintu keluar,"
Muka Hyungseob terlihat kaget, "Kalau pelakunya?"
"Pelakunya bakal menyimpan organ orang yang terbunuh sebagai koleksi mainannya. Padahal dia biarawati yang kerja disini,njir!"
"Tunggu dulu! Katanya kalian disuruh membunuh hingga lo doang yang menang, berarti lo ngebunuh semua temen lo dong!?"
Chaeyeon menggeleng pelan, "Gue ga sesadis itu. Ada 2 orang yang keliatannya polos, namun dia pembunuh kejam," jelas Chaeyeon sambil mengingat teman-teman lamanya dulu.
"Pas ToT tadi, lo bilang ada seseorang yang mirip biarawati yang menjadi dalang di pembunuhan itu. Emang siapa?" tanya Hyungseob. Dia memelankan suaranya agar tidak terdengar jauh.
"Sejeong..." Chaeyeon menghela nafasnya, "Dia mirip Sejeong... Saat dia membuka maskernya, senyum serta mimik wajahnya terlihat sama,"
Hyungseob terlihat kaget, "Kenapa lo ga lapor polisi njir!?"
"Karena gue ga punya bukti yang cukup,"
"Btw gue kasihan sama lo.." lirih Hyungseob.
"Kenapa?" bingung Chaeyeon.
"Disaat lo udah selamat, lo malah terjebak lagi dalam game kejam ini,"
"Mungkin Tuhan ga suka sama gue kali," ujar Chaeyeon, "Karena gue udah ngesiksa wanita itu bareng yang lain kan?"
Hyungseob mengangguk, "Gue ga nyangka wanita itu bakal mati karena kita waktu itu,"
Chaeyeon tersenyum pahit pada Hyungseob yang dibalas senyuman juga.
Tiba-tiba aja Chaeyeon memajukan wajahnya dan membuat Hyungseob kaget serta bingung.
CUP!
Hyungseob membelakkan matanya tak percaya saat bibir Chaeyeon menempel pada bibirnya meski hanya sebentar.
Chaeyeon tersenyum geli, "Habisnya lo lucu pas senyum gitu!! Kek boneka Anabelle kepunyaan gue!" Chaeyeon mengacak-acak rambut Hyungseob.
"L-lo!?"
Chaeyeon malah berdiri dan membersihkan kakinya yang agak sedikit kotor, "Ayo kita jalan lagi!" ajaknya.
Hyungseob masih terdiam di tempatnya, menatap Chaeyeon yang sudah berjalan jauh menuju lantai bawah.
"WOY CURUT! BURUAN AYOO!" teriak Chaeyeon.
Hyungseob menggelengkan kepalanya, "Cewe ora jelas!" gerutunya. Ia berlari untuk mengejar Chaeyeon.
Sesaat dirinya pergi, seseorang datang dari lantai atas. Dia dari tadi mendengar segala yang mereka bicarakan.
"Chaeyeon dan Hyungseob akan mati di tangan gue. Lihat saja nanti," ujarnya. Senyum terukir di wajahnya sambil menginjak botol minuman bekas Hyungseob.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anjir gue ga pernah kepikiran buat ship Chaeyeon x Hyungseob :"
Ada yang ga jelas? Tanya disini ye soalnya gue nulis pas lagi istirahat TO :(