Suasana ruangan yang terdiri dari 10 orang manusia, 9 laki-laki dan 1 perempuan itu kini hening, tak ada yang berbicara, sibuk dengan urusan masing-masing.
Sakura masih sibuk mencerna perkataan Sensei-nya, dia akan bekerja menjadi pelayan dan harus mengganti vas yang di pecahkannya. Oh, Kami-samaapa sebenarnya rencanamu? Kenapa hidup Sakura begitu sial hari ini. Pagi-pagi mendapat surat pemberitahuan pencabutan beasiswa, siangnya di tabrak orang yang ternyata Sensei-nya, bertemu dengan laki-laki yang seharusnya jangan sampai berurusan dengan mereka dan sekarang tanpa sengaja memecahkan vas mahal yang harus diganti dengan gaji yang bahkan belum di terimanya. Apakah akan lebih buruk dari ini?
"Sakura" suara Kakashi memecahkan keheningan dan membuat gadis berambut merah muda berantakan mengalihkan pandangannya ke Kakashi. "Kemari!" perintahnya.
Sakura yang tidak mengerti hanya mengikuti perintah Kakashi. Perlahan dibaliknya badannya dan mulai melangkah mendekati Kakashi.
Sret
Kedua tangan Kakashi memegang bahu Sakura, perlahan tangannya turun kebawah dan berhenti di pinggang Sakura dan perlahan mulai naik keatas punggung Sakura.
"Hah!" semua orang yang melihat hanya bisa membulatkan matanya, tidak percaya dengan apa yang sedang dilakukan oleh Sensei mereka.
Wajah Sakura memerah merasakan rabaan tangan Kakashi di tubuhnya.
"A-apa yang ka-kau lakukan Sensei?" suara gagap Naruto membawa kesadaran semua orang kembali kepada pemiliknya.
Kakashi tersenyum dibalik maskernya, perlahan tangannya yang berada dipunggung Sakura ditarik kembali dan di masukan ke saku celananya.
"Sepertinya pas." Ujar Kakashi dan mulai menarik tangan Sakura menuju pintu coklat yang ada didekatnya, sedangkan Sakura yang masih tidak percaya hanya bisa mengikuti langkah kaki Kakashi di depannya.
Blam
Suara pintu yang ditutup membuat semua laki-laki yang masih ada diruangan itu saling bertatap-tatapan dengan tanda tanya besar dikepala mereka.
"Sen-sensei?" tanya Sakura tidak mengerti saat sudah berada didalam ruangan itu.
Kakashi hanya diam dan mulai membuka satu-satunya lemari yang ada disana. "Lepas pakaianmu sekarang Sakura!" perkataan Kakashi membuat Sakura memundurkan kakinya kebelakang dengan tangan yang bersilangan di depan dada.
"A-apa maksudmu Sensei!?"
"Maaf Sakura" Kakashi mendekati Sakura perlahan dan membuat Sakura semakin memundurkan tubuhnya. "Coba ganti pakaianmu dengan ini!" lanjut Kakashi sambil memberikan pakaian yang tadi diambilnya dari lemari kepada Sakura.
"..."
Raut kebingungan tergambar jelas diwajah Sakura.
"Aku ingin kau mengganti pakaianmu dengan seragam pelayan yang sudah aku siapkan itu" Kakashi menunjuk pakaian yang ada ditangan Sakura. "Seharusnya ukurannya pas dengan tubuhmu kalau perhitunganku tidak salah." lanjut Kakashi dan mulai melangkah pergi meninggalkan Sakura.
Sakura yang masih bingung hanya memandangi pintu tempat Kakashi keluar "Seragam?" perlahan pakaian yang ada ditangannya di angkat tinggi.
Seragam pelayan yang sangat manis berwarna merah tanpa lengan, dibawahnya ada renda-renda putih menghiasi rok seragam pelayan membuat roknya mengembang dan tidak lupa celemek putih dengan renda-renda diujungnya.
"Sensei apa yang kau lakukan!?" tanya Naruto penasaran saat melihat Kakashi keluar dari ruangan berpintu coklat.
"Kau melakukan tidakan pelecehan pada muridmu, Sensei!" tambah Neji.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOVER'S CAFE
RomantizmPROLOG . . . sakura adalah gadis polos yg sedang mencari pekerjaan untuk membayar uang sekolahannya. sakura akhirnya mendapatkan pekerjaan dari seorang guru yg memiliki sebuah cafe. tapi, maid para cafe semuanya pria pria tampan yg bersekolah sama d...