43

1.6K 202 55
                                    

"Ada apa memanggilku?" Sohyun menaikkan sedikit dagunya agar pandangannya sejajar dengan namja tidak sopan- yang dengan seenak jidatnya meminta dirinya keluar di tengah malam yang dingin begini. Mungkin orang yang melihat akan berpikir bahwa kedua remaja itu sedang kabur dari rumah untuk berpacaran.

Menyusahkan saja.

Hanbin membuka sedikit tudung jaketnya, lalu melepas salah satu earphone dari telinganya.

"Sial! Jadi dia tidak mendengarku?" Umpat Sohyun sambil meniupkan angin ke poninya.

"Tidak perlu bicara keras-keras! Aku bisa mendengarmu."

Sohyun tertawa kesal. Rasanya dia sedang dipermainkan.

"Aish. Apa sih maumu?" Nada suara Sohyun justru semakin tinggi. Hanbin otomatis membungkan mulutnya yang seperti toa auditorium itu. Sohyun meronta dan menggigit salah satu jari Hanbin.

Hanbin menjerit. Dia menjauh dari hewan buas bernama Sohyun. "Sial! Kau itu wanita atau dinosaurus sih?"

"Tutup mulutmu atau aku gigit bibirmu?!"

Hanbin menelan ludahnya. Nyalinya menciut setelah mengetahui betapa ganasnya yeoja ini. Ternyata dugaannya salah selama ini.

"Oke-oke. Aku akan langsung ke intinya." Hanbin mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya. Tumpukan kertas A5 yang tidak terlalu tebal.

"Apa ini?" Ucap Sohyun sambil menerimanya.

"Jadilah pemain utama di proyek filmku!"

"Bahahahaha!" Sohyun tertawa geli dengan apa yang barusan di dengarnya.

"Apanya yang lucu!"

"Seorang Kim Hanbin akan memproduksi sebuah film? Seriusan? Dia ingin mencasting aktris pendatang baru? Tidak salah? Aigo. Jangan-jangan kepalamu terbentur saat berjalan ke sini ya?"

"Berhentilah tertawa! Ini tidak lucu," geram Hanbin.

Sohyun berusaha menghentikan tawanya. "Oke. Anggap saja ini sungguhan." Ia mengangkat kertas itu. "Tapi kenapa harus aku yang menjadi pemain utama? Kita bahkan tak saling mengenal. Terlebih pacarmu adalah aktris pendatang baru terbaik. Kenapa bukan dia?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Cukup baca saja naskahnya dan setujuilah!"

"Dasar tukang perintah! Hah. Menyebalkan sekali!" Sohyun hampir merobek-robek kertas itu jika dia tidak peduli pada imagenya.

Black Swan's Dream, Sohyun membaca judulnya. Entah mengapa dia merasa punya firasat buruk hanya dengan membaca tiga kata itu.

Mengisahkan tentang seorang ballerina yang ambisius dalam...

... Sebenarnya dia adalah gadis yang baik dan introvert, namun sangat terobsesi menjadi pemeran black swan dalam sebuah pementasan...

... Saat berhasil menguasai perannya, skandal besar mengancamnya gagal menjadi black swan...

... Dia menaruh paku payung di sepatu lawan mainnya...

Sohyun tidak membaca keseluruhan naskah. Dia hanya asal membolak-balik kertasnya. Dan sialnya, dugaannya benar.

"Yak! Kau sebut ini naskah film? Ah, sekarang aku tahu kenapa kau meng-castingku. Kau ingin mengolokku!" Sorot mata Sohyun berubah. Dia sungguh kesal dengan Hanbin.

"Sudah ku bilang jangan mengalihkan pembicaraan!"

"DIAM!" Sohyun benar-bener meremas script itu. "Aku TIDAK MAU! Walaupun kau menjadi sutradara terhebat pun, aku tidak mau bermain di filmmu."

Dream High 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang