54

1.1K 183 57
                                    

10 tahun yang lalu
A Story about White Swan

***

Yoo Jung sedang asik bermain dengan boneka barbie miliknya ketika pintu kamarnya dibuka dengan kasar. Otot dan sarafnya menegang seketika ibunya masuk dengan wajah memerah padam. "Apa yang kau lakukan disini, bukannya berlatih balet!" Bentaknya.

Yoo Jung yang kesal langsung membuang bonekanya. "Aku tidak mau pergi." Gadis cilik itu meringkuk ke dalam selimutnya.

"Apa katamu? Aku tidak menyekolahkanmu di akademi termahal hanya untuk bermalas-malasan. Cepat bangun!" Gertak sang ibu. Dia menarik selimut Yoo Jung dan membangunkannya dengan paksa.

Tak menghiraukan rengekan sang anak, ibu muda itu menyeretnya.

***

Seorang gadis yang masih mengenakan kostum balet putih lengkap dengan sepatunya menangis di pojokan kamar.

"Yoo Jung-a, berhentilah menangis! Kau harus makan," bujuk bocah lelaki yang sejak sepuluh menit yang lalu mengantarkan senampan makanan untuknya.

Yoo Jung mendongak menatap bocah lelaki itu.

"Apa yang harus ku lakukan, Hanbin-a? Aku tidak ingin menari balet. Kakiku sakit. Aku benci balet!" Yoo Jung memperlihatkan beberapa lebam di kakinya. Secara kasap mata memang tidak terlihat terluka, tapi ia merasakan nyeri yang teramat ketika menari. "Aku tidak ingin tampil di pertunjukan itu. Dan aku benci eomma yang telah membuatku melakukan semua ini."

Tangisan Yoo Jung semakin histeris. Hanbin kemudian meletakkan mangkuk nasi yang dipegangnya. Dengan perlahan, dia mendekati Yoo Jung, lalu memelukknya.

"Kau tidak perlu melakukannya, jika memang tidak mau."

Hanbin menepuk punggung Yoo Jung.

Yoo Jung mendongak. "Tapi Eomma akan memukulku jika aku tak menurut. Dia juga akan menyekolahkanku ke luar negeri, lalu kita akan berpisah. Tidak! Aku tidak mau pergi kemanapun tanpa dirimu. Aku ingin bersamamu dan mewujudkan impian kita bersama."

Hati anak lelaki itu trenyuh. Sambil tersenyum, dia mengusap air mata Yoo Jung. "Tenanglah. Kita akan selalu bersama."

Hanbin diam sejenak. Nampaknya sedang memikirkan sesuatu.

"Pasti ada caranya..."

Yoo Jung menatap Hanbin tak mengerti.

"Pasti ada cara agar kau tak perlu ikut pementasan itu atau bahkan berhenti menari balet."

"Bagaimana caranya?"

***

H-4 Pertunjukan Balet.

Tangan Yoo Jung bergetar ketika akan memasukkan paku payung pemberian Hanbin sebelumnya. Dia harus segera memasukkannya sebelum ada yang melihat. Tapi dalam hatinya yang lain dia merasa takut. Takut jika paku payung itu lebih menyakitkan daripada ketika dia menari. Tapi seperti yang Hanbin katakan, mungkin ini satu-satunya cara agar dirinya bisa berhenti menari. Yaitu melukai kakinya sendiri.

"Kim Yoo Jung, apa yang kau lakukan?" Suara itu mengejutkannya. Salah satu sepatu yang sedang dia pegang terjatuh. Gadis yang memanggil itu kemudian menatap ke arah jatuhnya sepatu. Refleks Yoo Jung menyembunyikan tangannya yang sedang memegang paku payung.

"Ayo masuk! Guru dan yang lain sudah menunggu," ucap Kim Sohyun dengan nada dinginnya. Dia kemudian pergi.

Hampir saja ketahuan, batin Yoo Jung. Sepertinya ini bukan waktu yang tepat. Besok saja dia menjalankan rencananya.

Pada keesokan harinya, Yoo Jung menaruh sebuah paku payung di masing-masing sepatunya. Namun rencana itu tak berjalan mulus 100%. Ketika akan menyimpan sepatu itu ke dalam lokernya, seseorang datang. Dia yang panik langsung bersembunyi dan meninggalkan sepatunya sembarangan.

***

"YAK! SIAPA YANG MELAKUKANNYA PADAMU?! AKAN KU POTONG KAKINYA KARENA BERANI MELAKUI KAKI ANAKKU!"

Tubuh Yoo Jung gemetar seketika. Bukan karena rasa sakit yang dirasakannya, namun karena kemarahan ibunya. Memang akhirnya dia masuk rumah sakit dan dokter menyarankan agar dirinya berhenti menari, tapi dia tak menyangka bahwa reaksi ibunya akan berlebihan seperti ini. Bahkan ibunya berniat menyewa detektif handal untuk menyelediki kasus ini. Yoo Jung saat ini tengah ketakutan setengah mati. Dan di saat seperti ini, Hanbin malah tak berada di sisinya.

Entah bagaimana ceritanya, Yoo Jung dan keluarganya mendapat laporan bahwa yang menaruh paku payung itu adalah salah satu siswa akademi yang bernama Kim Sohyun. Begitu mengetahuinya, Ibu Yoo Jung sangat marah dan ingin menghukum langsung anak itu, namun ayah Yoo Jung mencegahnya. Ayah Yoo Jung saat ini sedang mencalonkan diri sebagai anggota dewan, dia tak ingin ada scandal dalam keluarga mereka. Beruntunglah Kim Sohyun, mereka akan menyelesaikan masalah ini secara baik-baik.

Hal yang Yoo Jung takutkan terjadi. Ayah dan ibunya tahu bahwa Yoo Jung sendirilah yang menaruh paku payung itu di sepatunya. Terlanjur tertangkap basah, Yoo Jung pun mengatakan alasan yang sebenarnya bahwa dia tak ingin menari balet lagi. Dia juga ingin meminta maaf kepada Kim Sohyun yang secara tidak sengaja menjadi korban dari semua ini. Tapi semuanya terlambat. Kim Sohyun sudah dikeluarkan dari akademi. Ibunya juga mengancam dirinya agar tak memberitahukan kebenaran ini kepada siapapun. Ibunya ingin mengubur masalah ini, demi nama baik keluarga. Dan sebagai hukumannya, Yoo Jung diasingkan ke Amerika setidaknya sampai dia masuk Junior High School.

Dream High 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang