17

1.5K 208 41
                                    

10 Tahun yang lalu
Story about Black Swan

¤¤¤

Kalian tahu kisah Swan Like?

Kasih klasik dari abad ke-19. Seorang putri bernama Odette, dikutuk, terperangkap dalam tubuh seekor angsa putih selama matahari terbit dan hanya kembali ke wujud manusia jika matahari terbenam. Dia bisa bebas dari kutukan itu jika ada seorang pangeran yang mencintainya dengan sepenuh hati. Pangeran itu memang membalas cintanya, namun sayangnya cintanya terkecoh oleh Odile - seorang putri yang perawakannya mirip Odette - yang mengepakkan sayap hitam. Dalam ketidaktahuannya, pangeran itu mengikrarkan cinta pada Odile - yang membuat kesempatan Odette untuk kembali menjadi manusia sirna. Dalam keputus-asaannya, Odette memilih mengakhiri hidupnya - karena hanya itulah satu-satunya cara untuk lepas dari kutukan itu. Sang pangeran pun sadar jika Odile bukan Odette dan bermaksud menyusulnya. Tapi terlambat. Odette telah tiada. Dia pun turut mengakhiri hidupnya untuk menyusul Odette.

¤¤¤

Cerita pun dimulai...

"Baiklah anak-anak. Pemilihan Odette dan Odile akan dilakukan dalam lima belas menit ke depan. Songsaengnim ingin kalian mempersiapkan diri kalian sebaik mungkin," ucap guru dengan kostum balet putih yang sangat cantik.

"Ne," jawab anak-anak itu dengan penuh semangat. Mereka juga telah mengenakan kostum balet masing-masing. Anak-anak itu sangat antusias. Bagaimana pun ini pertunjukan kedua kami di akademi balet junior - dengan kisah berjudul 'Swan Like'.

Ketika anak-anak perempuan berusia 6-7 tahun lain saling berkelompok untuk latihan bersama, tidak dengan diriku. Aku mengenakan kostum balet berwarna hitam kelam - senada dengan rambutku yang digulung ke atas. Seperti biasa, aku memulai latihan ini seorang diri. Hanya diriku dan cermin - yang menampakkan setiap gerakanku- yang sempurna. Aku adalah balerina cilik terbaik di akademi junior ini saat itu.

"Lihatlah dia! Apa Kim Sohyun akan mendapatkan peran utama lagi kali ini?" Kata salah seorang anak pada teman-temannya.

"Dia memanglah perfeksionis. Kalian bisa lihat sendiri gerakannya," jawab temannya yang lain.

"Haish. Seandainya saja dia tidak sombong dan mau berbaur dengan kita, aku pasti dengan senang hati akan menjadi temannya."

"Nado."

"Nado."

"Nado," ucap yang lain setuju.

"Tapi aku harap Kim Yoo Jung lah yang akan mendapatkan peran White Swan kali ini. Meski dia baru bergabung, ku rasa dia mampu bersaing dengan Sohyun. Lihatlah dia! Begitu ceria dan baik hati," anak itu mengedikkan bahunya ke arah anak perempuan yang lain. Dia cantik - mengenakan kostum balet berwarna putih, dengan rambut panjang berwarna pirang keemasan yang dibiarkan tergerai. Polos dan anggun. Memang sangat cocok memerankan karakter White Swan.

"Aku setuju. Aku juga lebih senang berteman dengannya."

"Nado. Ayo kita latihan dengannya dan memberinya semangat."

Anak-anak itupun mulai berkumpul dan mengerumi Yoo Jung. Jauh meninggalkan diriku yang memanglah tak pernah berkawan. Mungkin mereka tak menyadarinya, namun selama ini aku tahu betul apa yang mereka bicarakan di belakangku. Tapi aku bisa apa? Saat itu aku hanyalah balerina berusia 7 tahun yang introvert dan anti-sosial. Aku memiliki kehidupanku sendiri.

Sebenarnya aku bukan tipe seseorang yang ambisius. Aku bercita-cita menjadi balerina memang karena keinginanku sendiri. Aku ingin membanggakan ibuku yang telah berada di atas sana. Ya, ibuku adalah seorang balerina profesional sebelum melahirkanku dan oppa-ku. Ibuku meninggal ketika usiaku 3 tahun, ku rasa. Membuatku dan oppa-ku harus hidup dengan kakekku yang pemarah.

Dream High 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang