37

1.3K 179 32
                                    

"Kau akan menemuinya? Reporter itu?" Tanya Mingyu pada Sohyun yang sedang mengemasi barangnya.

"Tentu saja. Tidak ada alasan untuk menolak interviewnya."

Mingyu terlihat sedikit resah. "Hwang Geon. Aku seperti tidak asing dengan nama itu." Mingyu mencoba mengingat-ingat.

"Ada apa denganmu? Kau tidak senang jika aku bisa terkenal? Harusnya kau mendukungku," gerutu Sohyun sambil memasukkan buku ke dalam tasnya dengan sembarangan.

"Bukan begitu. Aku senang. Aku bahkan lebih bahagia kalau kau bahagia, tapi tetap saja jangan mudah percaya dengan reporter. Mereka itu berbahaya, bisa merubah yang putih menjadi hitam atau sebaliknya. Semua itu mengingatkanku pada masa lalu kita." Mingyu terlihat mengepalkan tangannya.

Sohyun menghela napasnya lalu menggenggam kepalan tangan Mingyu. "Aku akan berhati-hati. Tenanglah," ucap Sohyun.

Tanpa mereka sadari, Sae Ron menatap keduanya dengan tatapan cemburu.

"Jangan dilihat! Itu hanya akan membuat hatimu sakit sendiri," kata Yoo Jung. "Ayo pulang! Aku sudah lelah."

¤¤¤

"Apa semuanya sudah selesai, Yook ssaem?" Tanya Rian saat menghampiri meja Sungjae.

Sungjae mengangguk dengan canggung. Dia bahkan menghindari kontak mata dengan wanita itu.

"Kau bisa mengantarkannya ke meja ku nanti. Akan ku bantu mengoreksi."

Rian berjalan menuju mejanya. Namun saat itu dia melihat seorang laki-laki yang duduk di sofa di ruang guru mereka. Orang itu juga melihat ke arah Rian hingga akhirnya mereka mengingat masing-masing.

Rian buru-buru berbalik. "Sial! Apa yang dilakukannya disini?" Gumam Rian.

"Lee Rian-ssi," panggilan namja itu membuat peluang Rian untuk lolos hilang. Rasanya sangat tidak sopan jika mengabaikan panggilannya.

"Ne," jawab Rian sambil menganggukkan kepalanya.

"Woah. Aku tidak menyangka bertemu anda disini. Ku pikir anda masih di Amerika. Media pasti akan heboh jika mengetahui anda kembali ke sekolah lama anda."

Rian tersenyum canggung.

"Apa anda kembali sebagai guru disini?"

"Ne," jawab Rian singkat. Dalam hatinya dia ingin lekas pergi.

"Seorang aktris papan atas meninggalkan dunia peran dan bekerja sebagai guru di sekolah mantan kekasihnya. Bukankah itu hot news namanya?" Kata namja itu sambil melontarkan senyuman andalannya. Senyuman yang begitu menyebalkan bagi Rian hingga ingin memukul wajahnya.

Rian mengeratkan giginya. Sial!

"Saya akan sangat senang jika anda mengijinkan saya menulis artikel tentang anda. Mungkin bisa mengembalikan masa kejayaan saya lagi," katanya angkuh.

Rian semakin tersinggung dengan ucapannya. "Apa anda mengancam saya?" Kata-kata itu akhirnya keluar dari mulut Rian. Membuat namja itu tertawa hingga semua orang menatap mereka.

Sial! Jika diteruskan pasti akan memancing keributan, batin Rian.

"Oh, Rian ssaem, anda kenal dengan reporter Hwang?" Tanya Sungjae.

Aku bukan hanya mengenalnya.

"Dulu saya sering menulis artikel tentang nona Lee. Jadi saya sangat senang bisa kembali bertemu dengannya. Rasanya seperti sedang reuni. Bukan begitu Lee Rian-ssi?" Tanyanya sok akrab. Rian hanya tersenyum kaku.

Reuni, kakimu?!

"Annyeong haseyo."

Kehadiran Kim Sohyun menyelamatkan Rian. Sungjae langsung membawa gadis itu dan memperkenalkannya dengan reporter Hwang, sementara Rian pamit menuju mejanya sambil menatap curiga ke arah reporter berkepala botak itu.

Rian langsung membanting bukunya di mejanya. Dia masih kesal. Sebelum dia duduk, sekali lagi dia melihat ke tempat dimana reporter itu duduk berhadapan dengan Kim Sohyun. Seperti biasa dia terlihat ramah, namun sebenarnya busuk.

Rian teringat sesuatu. Dia segera menghidupkan komputernya lalu membuka web browser. Kemudian mengetik di keyboard, 'Artikel oleh Hwang Geon'.

Beberapa detik kemudian muncul hasil pencariannya, diantaranya:

Pencarian nomor satu, 'Terkuak! Penari Ballet berinisial I.Y. adalah pacar gelap seorang chaebol. Oleh: Reporter Hwang Geon.'

Pencarian nomor dua, 'Seorang aktris berinisial L.R. adalah kekasih dari chaebol sekaligus pewaris dari salah satu agensi besar di dunia hiburan Korea. Oleh: Reporter Hwang Geon.'

Rian fokus pada judul artikel nomor dua. Dia menjambak rambutnya frustasi. Karena skandal inilah karirnya hampir berakhir.

Pencarian nomor tiga, 'Aktris L.R yang dulunya adalah idol adalah mantan kekasih dari mantan idol J.B.'

Pencarian nomor empat, 'Diketahui bahwa ibu dari L.R terjerat kasus penipuan tas palsu. Dia diancam 5 tahun penjara.'

Semua artikel buruk itu masih ada, jadi mana mungkin dia bisa melupakan reporter brengsek itu. Kalau saja dulu dia tidak termakan oleh mulut manisnya, mungkin karirnya masih bisa terselamatkan. Setelah skandal kencan dan masa lalu ibunya terkuak, keluarga Myungsoo memaksanya agar putus dari Myungsoo. Beruntung karena Rian sebenarnya juga ingin segera putus dengannya karena sifat tempramentalnya. Tapi yang menyakitkan adalah ketika keluarga Myungsoo menginjak-injak harga dirinya dan ibunya. Setelah semua itu, banyak stasiun TV yang tidak mau menerimanya. Produk-produk yang sebelumnya diiklankan olehnya, membatalkan kontrak. Dan semua itu ada campur tangan keluarga Myungsoo. Hingga dia tak punya pilihan lain selain menerima tawaran Myungsoo menjadi guru di Kirrin. Bagaimanapun dia harus mencari uang. Tapi ternyata Myungsoo membawanya kesini hanya untuk menyiksanya lagi.

"Apes sekali nasibku," gumam Rian sambil menidurkan kepalanya di meja.

Layar komputernya masih menyala dan di pencarian nomor lima tertulis, 'Belum menikah, Ballerina I.Y diduga telah melahirkan seorang bayi. Ayah bayi itu di duga chaebol salah satu pewaris agensi besar industri hiburan Korea.'

-TBC-

Dream High 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang