PROLOG

6.5K 458 12
                                    

Laura Lourencia—yang akrab di panggil Laura, duduk di balkon kamarnya sambil memandang hujan yang turun deras sejak satu jam yang lalu. Meskipun percikan air hujan mengenainya, dan suara petir menyambar dengan keras, dia tetap bersikukuh untuk berada di sana.

Hujan lebat dengan bunyi guntur yang sangat keras menggambarkan perasaannya yang sedang hancur. Hancur karena kecewa. Hancur karena harus rela mengorbankan seseorang yang dicintainya. Hancur karena dipermainkan. Dan hancur karena ditinggal orang-orang yang disayanginya.

Semuanya berawal dari 5 tahun yang lalu.

ANGGERIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang