ANGGERIO'12

1.5K 111 0
                                    

Luna mengerjapkan matanya. Ia melihat jam dinding yang tergantung di dinding kamarnya. Pukul 5 pagi.

Luna beranjak dari tempat tidurnya. Lalu ia menuju balkon dan membuka pintu balkon. Sejuk. Dingin. Itu yang Luna rasakan. Ia yang memakai piama tipis pun mendekap tubuhnya sendiri.

Setelah puas menikmati sejuknya udara segar dipagi hari, ia masuk ke kamarnya dan tak lupa menutup pintu balkon. Luna masuk ke dalam kamar mandi sekadar untuk mencuci muka. Lalu ia mengganti piamanya dengan baju jogging.

Luna mengambil ponsel yang ia charge semalaman di atas meja belajarnya. Lalu ia keluar dari kamar dan menuju kamar saudara kembarnya untuk mengajaknya jogging bersama.

Baru saja sampai di depan kamar Laura, Luna melihat Laura baru saja keluar dari kamar. Merekapun jalan bersama menuju lantai bawah.

"Luna. Gue siapin bekalnya dulu ya buat dimakan nanti di taman," ujar Laura sambil menuju ke dapur.

"Gue tinggu di depan ya. Mau pemanasan dulu."

"Okay!" sahut Laura dari dapur.

Laura mengambil 4 lembar roti tawar. 2 lembar ia olesi selai cokelat untuk dia. Dan 2 lembar ia olesi selai stroberi untuk Luna.

Laura memasukkan roti itu ke dalam kotak bekal. Lalu ia mengambil 2 botol minum untuk diisi air. Setelah selesai menyiapkan semuanya, Laura menghampiri Luna.

"Lah, udah selesai?" Laura menjawab pertanyaan Luna dengan anggukan.

"Cepet banget."

"Iya dong. Kalau lama-lama nanti joggingnya jadi keburu gara-gara jam setengah 7 udah harus berangkat ke sekolah." Laura menyerahkan botol minum milik Luna ke anak tetangga. Ralat, ke Luna.

"Ya udah, ayuk," ajak Luna. Mereka pun memulai jogging nya mengelilingi area perumahan.

• • •


Setelah setengah jam jogging alias mengelilingi Perumahan 7 kali, Laura dan Luna pun beristirahat di taman perumahan. Laura memilih untuk duduk di pinggir kolam renang, sedangkan Luna memilih untuk duduk di ayunan.

"Mana roti gue, Ra?"

"Nih."

"Siniin."

"Yang butuh siapa?"

"Ih, tolong bawain juga," ujar Luna sambil berdiri dari ayunan dan jalan menuju ke tepi kolam.

"Ga mau. Capek." Laura melipat celana nya hingga selutut, lalu ia menyelupkan setengah kakinya ke kolam. Luna pun ikut melipat celananya dan menyelupkan setengah kakinya ke kolam.

"Tadi di kamar lo ada boneka teddy bear," gantung Luna saat ingat bahwa Tadi ia sempat melihat boneka teddy bear coklat diatas tempat tidur Laura.

"Oh, anu. Itu dari Aldi temen gue."

"Naksir lo?"

"Nggak Kok. Dia kan iseng mainan, terus dapet boneka. Dia bingung mau kasih siapa. Di kasih ke gue deh akhirnya. Katanya sebagai simbol Terima kasih gara gara selama ulangan gue udah jadi partner yang dalam hal contek mencontek jelaslah panjang lebar hari kini masih nyontek," jelas Laura panjang lebar.

"Hari gini masih nyontek? Contoh nih gue. Ga pernah nyontek."

"Lo kan pinter. Beda sama gue."

"Kita kan kembar. Harusnya sama."

"Mentang mentang kembar masa harus sama terus. Lo pikir gue fotocoppyan lo apa."

"Lo bukan fotocoppyan gue. Tapi lo itu gue versi KW 2," canda Luna. Ia langsung lari menjauhi Laura.

"Aaa! Luna! Bete tau nggak! Oh ya, nanti gue bareng Anggerio berangkatnya."

"Oh. Ya udah. Buruan habisin roti lo."

Laura pun mengambil kotak bekal dan memakan roti selai cokelatnya.

ANGGERIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang