Double date

3.4K 404 73
                                    

Cuman mau ngingetin aja, vote commetnya jangan lupa eaaaa



Tiga hari sudah Juno menemani keseharian Sinb-Moonbin. Dan sekarang Juno sudah kembali kepada mommy and daddynya alis pasangan June-Rose.

"Sepi njir ga ada Juno," keluh Sinb disela-sela kegiatan membaca bukunya.

Moonbin melirik Sinb sekilas, kemudian nyeletuk "yaudah kalo gitu bikin aja yuk."

Sinb melotot, dengan luwesnya dia menoyor kepala Moonbin yang lagi duduk disebelahnya. "Tulul! Emang gampang bikin anak?!"

"Makannya sekarang proses dulu," lanjut Moonbin.

"Naon! Gak! ngawur lu."

Sinb terheran-heran, kenapa Moonbin jadi beda gini. Perasaan dia bukan power ranger, batinnya. Sinb mikir, Moonbin kesambet apasampai bisa tidak jelas gini. Tiba-tiba minta bikin anak. Ngaco memang otaknya.

Apa gara-gara kemaren sakit yah otaknya jadi rada-rada, batin Sinb.

Niatnya hari ini Sinb-Moonbin ingin beristirahat di apartemen mumpung Juno sudah pulang kerumahnya. Dan lagi mereka tidak ada jam kuliah. Tapi impian mereka harus sirna begitu saja. Tidak ada hujan tidak ada petir tiba-tiba hadirlah dua onggok manusia yanh tidak diundang mengunjungin Sinb-Moonbin. Hayo tebak siapa?

Ada yang tau mereka siapa?

Mamah sama bunda? Oh tentu bukan.

Daehwi sama Seonho? Tidak, mereka berdua lagi maen ayam dirumah Seonho.

Jeng jreng...

Mereka adalah orang yang memberi hadiah terlaknat bagi Sinb-Moonbin saat pernikahannya, sebut saja mereka pasangan Eunseo-Eunwoo.

"Anjeng ngapain lu kesini?" teriak Sinb saat melihat pasangan Eunseo-Eunwoo berdiri dihadapannya.

"Tai bukannya nanyain kabar atau suruh masuk gitu malah anjeng anjengan. Gak kangen lu sama sahabat sendiri?" protes Eunseo karena menerima ucapan tak mengenakkan dari Sinb.

"G!"

"Kampret dasar cabe, ga inget apa perjuangan gua disamping lu sampe udah jadi bini orang. Oke lu gua end!" ucap Eunseo kesal.

"Ututu ngambek, becanda kali gua. Yaudah masuk kuyyy. Moonbin ada bang Eunwoo neh!" teriak Sinb.

Moonbin hanya bisa mendecak sebal. Dari pintu sampai ruang tengah tidaklah sejauh tembok Cina, tetapi Sinb selalu saja berteriak."Berisik! Ga usah teriak juga kali!"

"Masih aja toak nya ga ilang. Untung sabar lu punya laki. Untung lu sahabat gua."

Ternyata dibalik kehadiran pasangan terhitz ini mereka punya tujuan tersendiri.

"Kalian libur 'kan hari ini?" tanya Eunseo.

"Iya napa? Gua sama Moonbin free," jawab Sinb singkat.

"Cie free ngapain neh?" sambung Eunwoo menggoda.

"Jangan mikir yang engga-engga bang."

"Balik ke topik ah say jangan mancing mereka."

"Siap cintah."

"Jadi gini, gua beserta suami tercintah mau ngajak kalian double date. Mau 'kan? Mau yah?! Harus mau! Kudu, wajib ini mah! Ga maksa sih, cuman kalo ga ikut haram aja! Jadi harus mau!" jelas Eunseo panjang kali lebar kali tinggi.

"Sial lu Seo bilang ga maksa tapi ujungnya malah pemaksaan."

"Udah ikut aja, kapan lagi kita berempat bisa ngumpul bareng. Lagian gua liat lu berdua kayanya suntuk gitu," tambah Eunwoo. Mencoba memancing Sinb-Moonbin untuk mengikuti ide Eunseo.

"Iyalah bang ngurusin anak tetangga 3 hari."

"Lah ngurusin anak tetangga, urusin anak sendiri napa. Eh lupa lu belum beranak."

"Anjay sekate-kate lu Seo ngatain gua beranak, dikira kebo."

"Udah ah pokonya kita double date!"

Kesepakatan hanya sepihak yang harus diterima mentah-mentah oleh Sinb-Moonbin. Sinb sebenarnya sedang mager se-mager magernya, tapi gara-gara Eunseo-Eunwoo mau traktir jadilah berangkat.

Mayan gratisan —Sinb

Di mall ternyata ada acara spesial gitu. Dimana acara tersebut khusus diperuntukkan untuk pasangan yang di mabuk cinta. Eunseo maksa Sinb-Moonbin untuk mengikuti semua kemauannya. Ada games gitu dan memang cocok untuk dimainkan berpasangan.

Dan kali ini adalah pepero game. Eunseo-Eunwoo sih asik-asik aja main game ini, sedangkan Sinb-Moonbin datar saja. Bukan datar sih hanya saja mereka menyembunyikan detak jantung yang sudah loncat-loncat tidak karuan. So kuat emang.

Disini Sinb bagian yang menggigit peperonya, sedangkan Moonbin yang bagian menghabiskan hingga pendek sependek-pendeknya.

1

2

3

Permainan dimulai, perlahan tapi pasti Moonbin memakan pepero yang bertengger digigit oleh Sinb. Sudah dipastikan jarak antara wajah Sinb dan Moonbin semakin mengikis. Dan sekarang ditambah Moonbin menarik tengkuk Sinb untuk semakin mendekat kepadanya.

Jarak mereka semakin dekat. Sinb bisa merasakan hidungnya bergesekan dengan hidung Moonbin. Sip, sekarang pepero sudah semakin pendek tapi Moonbin belum menyelesaikan permainan ini dan malah terus berlanjut.

Belum pendek ini tuh —Moonbin

Sib merasakan bulu kuduknya meremang. Ini semua karena jarak antara wajah mereka. Ditambah pula dengan posisinya saat ini. Dan yang lebih membuat Sinb lebih merinding lagi ketika bibir milik Moonbin menyentuh bibirnya. Yap, sekali lagi Moonbin mencium Sinb. Tapi kali ini sensasinya begitu beda dari yang Sinb rasakan dulu.

Anjeng napa gua dugeun dugeun gini —Sinb

Ciat kecup singkat —Moonbin

"Gilak lu Bin pendek banget punya lu. Pepero punya kita mah kalah dah," protes Eunwoo karena usahanya untuk menjadi pemenang akan sia sia.

Eunseo menyikut Sunb disebelahnya. "Pasti kena tuh Mbi sampe peperonya aja sependek ini."

"Hehehe kena dikit, bentar doang itu."

Yang tadi ngomong Moonbin loh yah, M O O N B I N.

"Anjay muka lu merah Bi! Yaelah kaya yang baru pertama kali aja lu dikecup gitu. Santai aja santai kaya di pantai," ucap Eunseo sebari menepuk-nepuk pundak Sinb. Eunseo sangat bersemangat untuk menggoda sahabatnya itu.

"Sialan ga usah kenceng-kenceng juga kali Seo ngomongnya. Malu-maluin gua aja!"

Sinb ketauan tersipu malu, kentara banget dengan pipinya merona merah. Mungkin malu juga karena ucapan Eunseo yang menarik perhatian orang sekitar.

"Lah pipi lu merah tuh Bi?"

"Diem lu Bulanbin!"

"Ciat dicium gitu doang juga, gimana kalo lebih hot lagi."

"Tau diem ga sih Moonbin!"

"Enak 'kan sensasinya? Kalo mau lagi nanti di rumah aja."

"Sialan mulut lu bisa diem ga sih Moonbin! Anjay gua bekep mulut lu lama-lama."

"Bekep aja asal pake mulut lu."

"Moonbin sialan!"


Tbc

Nikah Muda | Sinbin [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang