Sial

3.9K 419 32
                                    

Votenya ea jan lupa, bomb comment juga ya





Alaram menggema di ruangan mengusik Sinb yang terlelap tidur. Perlahan Sinb terbangun dan mendapati hanya dirinya seorang dikamar.

"Anjir kepala gua kenapa pening gini. Sial gua salah minum, niatnya minum lemon tea kaleng malah minum gituan. Pabriknya dudul bisa samaan gitu kalengnya."

Sinb tipikal orang jika mabuk tidak akan lupa dengan kejadian selama dia mabuk. Jadi dia akan mengingat semua apa yang kemarin malam lakuin.

Wajahnya terlihat merah merona, mungkin karena ingatan akan adegan semalam. Dimana Sinb yang menggoda Moonbin. Bagusnya Moonbin tidak terpengaruh untuk bermain jauh.

Jika ditanya Sinb sudah sepenuhnya milik Moonbin jawabannya belum. Kenapa? Soalnya Moonbin bilang dia tidak mau terburu-buru. Moonbin inginkan jika Sinb yang memintanya sendiri. Jadi diluruskan saja kejadian semalam bukan seperti apa yang dibayangkan.

"Anjing jantung gua kenceng amat. Lagi ga lari maraton ini tuh."

Sinb memegang dadanya yang terus bergemuruh. Terpikirkan yang kemarin malam malah membuat lebih kencang lagi jantungnya berdetak.

"Aaa ga mau tau, gua ga mau ketemuan sama Moonbin dulu."

Sinb uring-uringan, kasur sudah seperti kapal pecah. Bantal kemana-mana selimut sudah tidak tau dimana. Sinb terus memutar tubuhnya di kasur hingga 360° sudah mirip jarum jam dinding.

Namun sepertinya kesialan datang pada Sinb. Orang yang sangat ingin dihindari hari ini malah menampakkan dirinya. Moonbin malah masuk ke kamar saat Sinb baru saja siap-siap untuk mandi, untung masih full pakaian.

"Anjeng bngst tulul, anjir gua kaget."

Ini Sinb latah mulu perasaan.

"Lu udah bangun?"

"Ya udahlah, emang yang ngumpat tadi siapa? Kagebunshin gua gitu?"

Moonbin cuman ngakak aja. Sinb memang tidak berubah walau udah bilang cinta. Masih suka ngomong kasar.

"Hush udah lu keluar gua mau mandi, hush hush."

Bukannya pergi Moonbin malah natap Sinb dalam membuat Sinb gugup. Yang tadi saja masih berdetak cepat ditambah dengan tatapan maut dari Moonbin membuat jantungnya ingin meledak.

"Apa lu liat-liat gua colok mata lu!"

"Cia grogi nih, semalem aja bilang gua ganteng lah, suka sama mata gua lah, suka sama pipi gua lah, dan yang nakal nih yah tiba-tiba kecup bibir gua."

"Sst Moonbin diem dong! Ah kesel gua, keluar ih."

"Acie pipinya merah tuh."

Sinb malu terus digoda oleh Moonbin. Mana badannya udah gerah, ingin mandi juga Moonbin masih mengganggu. Jadilah terjadi acara saling mendorong antara Sinb-Moonbin. Sial lagi untuk Sinb, aksi saling dorong malah berubah menjadi aksi jungkir balik. Karena terlalu semangat Sinb dan Moonbin jatuh entah untuk yang keberapa kalinya, untung saja ada karpet dibawahnya. Mereka berdua hobby jatuh ternyata.

Seperti sebelumnya, mereka berdua jatuh dalam posisi yang terlihat ambigu. Kali ini Sinb yang terlihat gugup. Mata Sinb terlihat gusar, perasannya gelisah. Rasa-rasanya jantung Sinb akan meledak. Sinb hanya bisa menelan ludahnya gugup. Entah kenapa melihat Moonbin yang sekarang membuat hati Sinb sedikit meleleh. Mungkin.

"Jangan mikirin yang engga-engga Bi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan mikirin yang engga-engga Bi. Sekarang lu yang nakal yah."

"I—ih Moonbin apaan sih? Awas, gua mau mandi!"

"Perlu gua mandiin?"

"Moonbin sialan, pergi kaga lu!"

"Iya iya gua becanda kali. Ga usah galak gitu ah. Gua mau nge-PS dulu."

"Doamat Moonbin gua ga denger gua pake baju."

Sinb langsung capcus ke kamar mandi, tidak lupa untuk mengunci pintu. Takut tiba-tiba Moonbin masuk 'kan gawat. Bukannya langsung mandi Sinb malah meditasi dulu.

Mau nenangin jantung yang degdegan ini —Sinb

•••

"Lagi ngapain Bi?"

"Sialan! Lu hobby ngagetin gua mulu yah Bin."

Sehabis mandi Sinb langsung pergu untuk masak. Alasan utamanya karena Moonbin yang ngerengek minta makan, membuat Sinb risih. Makin kesini Moonbin menjadi lebih manja, mungkin efek tiga hari Sinb di embat oleh Juno.

"Bin, tangan Bin. Bisa lepas engga?"

"Ga mau! Gua maunya gini."

Dari tadi itu Moonbin peluk Sinb dari belakang, membuat Sinb harus menahan emosi lebih. Chef profesional saja tidak akan kuat memasak sembari dipeluk seperti ini.

"Ko lu jadi manja gini sih. Tau gitu gua ga usah bilang suka yah sama lu."

"Ish 'kan gua juga pingin kaya Juno yang diperhatiin mulu."

Moonbin lagi merajuk kawan ((':

"Pftt hahahaha jadi lu ngiri sama Juno? Hahahaha gua ngakak."

"Ga lucu."

"Ternyata laki gua ngiri sama bocah."

"Diem atau gua cium?"

"Bin diem ih, Bin jangan gelitikin perut gua. Ini gua lagi masak nanti ga fokus terus gosong lagi—TUH KAN GARA-GARA LU JADI GOSONG!"

"Hehehe kabur!"

"Sini lu njeng."

Tbc


Ciat Sinb udah mulai ya, udah engga kaku lagi sama Moonbin. Terus Moonbin seneng banget yah mancing-mancing 🌚

Sinb-Moonbin doang lah yang sayang-sayangannya itu anjing-anjingan, wkwk.

Nikah Muda | Sinbin [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang