Mabok pt.2

3.6K 408 42
                                    

Hari ini Moonbin pulang malam karena harus mengerjakan tugas dadakan. Sekitar jam 9 Moonbin baru sampai di apartemen. Moonbin yakin 100% jika Sinb sudah tertidur pulas.


"Gua yakin Sinb pasti udah tidur, ngapain juga dia nungguin gua sampe malem."

Emang biasanya jika Moonbin pulang malam Sinb sudah tertidur. Tapi sebelumnya Sinb sudah memasak makan untuk Moonbin, jadi Moonbin hanya tinggal menghangatkan saja.

Ga lupa gua sama tugas gua sebagai istri —Sinb

Moonbin langsung bergegas memasukkan nomor pin apartemen karena ingin cepat tidur. Baru beberapa langkah masuk ke dalam apartemen Moonbin dikejutkan dengan sesosok wanita berbaju putih yang sedang duduk dilantai dan menundukan kepala.

Hayoloh siapa itu?

Putih-putih lagi

Rambutnya panjang

Nutupin mukanya

Duduk dilantai

Moonbin hampir berteriak jika saja wajah sosok wanita itu tidak ditampakkan. "Sinb lu ngapain duduk disitu malem-malem ngagetin gua anjer."

"Eung."

Ternyata itu Sinb, untung Moonbin tidak latahan orangnya. Coba jika iya mungkin Sinb sudah disambit pake sepatu sama Moonbin. Orang lagi cape ditakut-takutin bukannya takut 'kan malah jadi kesel.

Sinb yang ditoel-toel Moonbin hanya merem melek. Bukannya bangun malah ngulet.

"Bin hehe hehe."

Lah malah hahah heheh lagi. Moonbin 'kan jadi bingung liatnya. Ada yang aneh nih dengan kelakuan Sinb. Dilihat dari pipinya yang memerah termasuk hidungnya juga. Dan benar saja apa yang dipikirin Moonbin, Sinb ternyata lagi mabuk.

"Lu minum apaan sih sampe mabok gini? Bukannya lu ga suka minum ginian."

"Hehe Bin gua tuh yah bukan mabok tau, gua tuh lagi pusing. Masa kepala gua pusing gini Bin, tuh tuh muter muter. Ih masa jari tangan gua ada sepuluh."

"Kan emang jari tangan mah sepuluh Bi."

"Hehehe."

Sinb ambil kaleng yang ada disebelahnya, terus diberikan kepada Moonbin. Moonbin nganga, bininya beneran minum minuman yang mengandung zat membuat mabuk. Dan kadarnya tidak tanggung-tanggung,

Moonbin tidak tau bagaimana awalnya hingga Sinb bisa minum minuman seperti itu. Nambah kerjaan lagi untuk Moonbin mindahin bininya ke kasur, kasian pasti dingin duduk dilantai malem-malem. Moonbin akhirnya menggendong Sinb.

Moonbin terkejut, karena sentuhan Sinb. Tiba-tiba aja Sinb meluk Moonbin. Tangannya dilingkarin dileher Moonbin, kepalanya menyusup di ceruk leher Moonbin.

Anjir gawat ini mah bisa-bisa gua ilang kendali, batin Moonbin.

Doublenya lagi untuk Moonbin karena tanpa aba-aba Sinb mengendus lehernya dan berkicau ga jelas. Moonbin pusing saat  Sinb ngubah posisi dia yang tadinya digendong bridal style malah jadi seperti koala.

Ampun gua jadi pusing, batinnya.

"Bin? Moonbin? Bulanbin? Kunyukbin?" ucap Sinb tepat di telinga Moonbin.

"Apa?" jawab Moonbin sedikit terbata.

Sinb diam dan beberapa detik kemudian Sinb mendongak mensejajarkan wajahnya dengan wajah Moonbin. Ditatapnya wajah Moonbin lekat-lekat.

"Kenapa gua baru tau kalo lu itu ganteng Bin. Gua suka mata lu."

Sinb ngusap mata Moonbin perlahan lalu mengecupnya bergantian.

"Gua suka idung lu yang gini."

Beralih ke hidung lalu mengecupnya.

"Gua juga suka pipi lu yang sedikit tembam ini."

Beralih ke pipi Moonbin, sama seperti hal pertama dan kedua Sinb kembali mengecup kedua pipi Moonbin bergantian.

"Nah ini nih yang paling favorit. Gua suka kalo bibir ini tanpa aba-aba nyentuh bibir milik gua. Sedikit melumat dan lama-lama makin panas hehe."

Kali ini sasaran selanjutnya adalah bibir. Sinb mengelus pelan sebelum mengecupnya cukup lama.

Jangan tanya kabar Moonbin bagaimana yang pasti dari tadi lagi nahan untuk tidak bertindak gegabah.

"Ah tuh 'kan gua suka. Bener kata lu kalo bakal nagih."

Sinb kembali kecup bibir Moonbin. Kali ini Moonbin tidak diam, perlahan tapi pasti permainan dimulai di mulai oleh Sinb sejak awal.

Beberapa menit terjebak dalam situasi panas akhirnya Moonbin menghentikannya, bukan Moonbin yang mau tapi karena Sinb butuh oksigen.

"Aish kenapa? Kenapa gua jadi gini. Awalnya gua benci banget sama lu tapi kenapa sekarang beda. Kenapa rasanya jantung gua selalu berdetak ga karuan deket lu. Dulu gua risih deket-deket sama lu tapi sekarang gua nyaman. Ga mungkin 'kan gua suka sama lu? Tapi nyatanya gua suka, ah lebih tepatnya gua cinta."

Terpampang senyum semangat diwajah Moonbin. Akhirnya bukan cinta sepihak.

"Bi bukan lu aja yang begitu. Gua juga sama, sama persis apa yang lu rasain sekarang. Awalnya gua bingung sama perasaan gua ke lu tapi sekarang gua yakin 1000% kalo gua juga suka sama lu. Jadi mau ga kita mulai semuanya dari awal?"

Sinb tidak berbicara apa-apa hanya anggukan yang dia berikan. Dan untuk yang kedua kalinya dalam sehari keduanya terjebak dalam situasi panas.

Tbc

Nikah Muda | Sinbin [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang