Baikan

3.2K 381 45
                                    

Oh iya mau ngasih tau aja abis baca ini jangan deg degan 😂


Kuylahh capcus baca





Hubungan Sinb dan Moonbin mulai membaik. Moonbin menceritakan tentang wanita yang tiba-tiba menciumnya itu, dia adalah Jiho mantannya dahulu. Selain bercerita tentang Jiho, Moonbin pun menceritakan jejeran mantannya, ini dilakukan untuk keterbukaan kepada sang istri agar tidak ada lagi hal yang buruk nantinya. Sinb masih setia diposisi memeluk Moonbin, namun kali ini bukan lagi di ruang tamu beserta orang tuanya tetapi sudah di dalam kamar Sinb.


"Udah paham sekarang? Gua ga bakal selingkuh Bi. Tenang aja hati dan diri gua cuman milik lu seorang," ucap Moonbin sebagai penutup penjelasannya kepada Sinb.

Sinb yang sedari tadi mendengarkan hanya bisa diam dengan pipi yang merona. Moonbin sudah mulai berani menggoda Sinb. Tidah hanya Moonbin yang mulai terbuka, Sinb pun sama halnya. Dia pun bercerita tentang masa lalunya dengan sang mantan, termasuk Chanwoo si mantan terindah.

"Oh jadi cowo itu mantan terindah lu yah. Enak dong yah dianterin pulang sama dia."
Moonbin menampilkan wajah kurang suka selepas Sinb mengaku jika Chanwoo adalah mantan terindahnya yang ia punya.

"Ih apa enaknya sih. Yang ada malu tau dianterin mantan."
Sinb cemberut, mana ada sih yang enang di antar pulang oleh mantan pikirnya.

"Tapi lu ga lecet kan dianterin dia? Kalo ada yang lecet bilang gua, gua hajar orangnya."

"Yang ada lu yang pingin gua hajar tau ga. Di cium orang bukannya nolak malah diem aja. Ah anjeng keinget kan gua jadinya."

"Abisnya ena—"

"HAH?! NGOMONG APA LU TADI. BNGST MINTA DIHAJAR BENERAN INI MAH."

"Ssttt kan motong ucapan gua lagi. Dengerin dulu, emang sih enak tapi kalo sama lu sih lebih enak lagi, hehe."

Lagi-lagi pipi Sinb harus diterjang rasa panas akibat ucapan Moonbin. Akhir-akhir ini Sinb pipi sering sekali merona karena Moonbin. Pernah sekali pipinya benar-benar memerah semerah tomat hanya karena gombalan seorang Moonbin. Awalnya memang garing, tapi setelah diingat lagi malah membuat hati Sinb meleleh.

"Pipinya merah tuh. Ugh makin sayang gua jadinya," ucap Moonbin sambil mengelus rambut Sinb pelan. Sinb yang diperlakukan seperti itu hanya bisa malu-malu kucing. Kepalanya ia benamkan di dada bidang Moonbin.

"Mbi?"

"Hm?"

"Gua butuh bantuan."

"Bantuan apaan?"

"Gua butuh bantuan buat ilangin bekas ciuman sama Jiho nuna. Dan cuman lu doang yang bisa bantu."

Sinb mikir keras. Dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Moonbin. Padahal ucapannya sangat-sangat jelas berujung kemana. Dengan sangat polosnya Sinb hanya menampilkan wajah bingung.

Sinb benar-benar tidak paham.

"Ah lama lu mah."
Moonbin yang tau jika Sinb sedang tidak peka dengan secepat kilat berinisiatif sendiri. Moonbin merasa kesusahan dengan posisi mereka saat ini. Seperkian detik Moonbin merubah posisi, Sinb hanya bisa pasrah karena ia dibaringkan tiba-tiba. Jika seperti ini Moonbin bisa dengan jelas menatap wajah Sinb dengan lekat-lekat.

"Ternyata lu lebih cantik kalo diliat dari dekat apalagi pas pipi lu merah merona gini."

Untuk yang kesekian kalinya Sinb dihantam dengan godaan Moonbin yang selalu sukses membuatnya merona. Terlebih posisi mereka saat ini malah membuat pikiran Sinb berkelana jauh. Sangat jauh.

Hanya lu doang yang bisa bantu gua. Jadi bantu gua lupain semua tentang Jiho nuna dan mantan gua yang lain."
Moonbin berbisik ditelinga Sinb. Suara yang dia buat sehalus mungkin membuat buku kuduk Sinb meremang. Sinb menganggukan kepalanya mengerti, dia sudah paham akan kemana semua pembicaraan ini. Memang tidak bisa dipungkiri lagi yang Sinb mau hanya Moonbin seorang.

"Biarkan pria dihadapanmu ini menyatakan cintanya padamu."

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Wajah Moonbin kini sangat dekat dengan wajah Sinb, jarak diantara mereka mulai terkikis buktinya hidung Moonbin dan Sinb saling bergesekan. Sampailah ketika bibir mereka saling bertemu. Baik Sinb maupun Moonbin saling memejamkan mata, merasakan tulusnya perasaan masing-masing yang tersalurkan disana.

Moonbin perlahan melumat bibir ranum milik Sinb. Menyesap bibir atas dan bawahnya bergantian. Sampai pada gigitan kecil yang meloloskan indera pengecap milik Moonbin yang bertemu dengan milik Sinb sedang asik memainkan permainan kecil disana.

Kali ini Moonbin tidak segan-segan lagi untuk menggerakan kepalanya ke kanan maupun ke kiri, hanya sekedar memberi Sinb sedikit celah untuk bernapas.

Lenguhan maupun decakan yang mereka buat memenuhi sudut ruangan. Suasana semakin panas ketika Sinb mengalungkan tangannya dileher Moonbin seakan mengisyaratkan untuk memperdalam ciuman mereka. Pagutan mereka berhenti beberapa detik hanya untuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya dan kembali saling berpagutan.

Hingga akhirnya...
























"Teteh kata mamah—YA AMPUN SALAH DAEHWI DATANG KESINI. DAEHWI GA LIAT APA-APA DAEHWI PAKE HEDSET."

"—AAAA MAMAH MATA DAEHWI TERNODAIIIIII. MAMAH KENAPA NYURUH DAEHWI KAMAR TETEH. TAU SI TETEH LAGI PEMBUKAAN MAU—"

"—AH COBA DAEHWI TADI BAWA KAMERA VLOG UDAH DAEHWI VLOG-IN BUAT MAMAHHHH"

"—TETEH KATA MAMAH SAMA BUNDA JANGAN LUPA PESENAN MEREKA CUCU KEMBARNYA."

Tbc





Nikah Muda | Sinbin [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang