Pulang sekolah dia menunggu bis di halte bis dekat sekolah, tumen sekali hari ini bis nya lama untuk datang.
"padahal hari ini cerah, tapi ko mataharinya ga muncul ya? "
Dia menghela nafas nya kasar, bosan sekali menunggu bis nya. Ponselnya pun mati karena batrai ponselnya habis, semalam lupa untuk di isi daya.
" awan cerah, tapi cuaca nya mendung sekali, semoga saja tidak turun hujan. Mengapa hari ini kau malu untuk keluar matahari? Tidak biasanya kau seperti ini"
Dia berbicara sendiri karena dia tidak ada teman untuk mengobrol, bis pun datang dia pun menghela nafas lega. Tempat duduk nya pun penuh jadi dia mau tidak mau harus berdiri dan berdesak desakan.
"yah hujan, aku tidak boleh menangis disini"dia pun menutup matanya dan telinganya.
Untung di dalam bis keadaan sedang ramai sehingga dia tidak usah menendangi apapun.
Tak lama kemudian dia pun turun tapi resleting tasnya menyangkut dengan tas seseorang, ternyata seorang cowo.
"eh tunggu tunggu ini resleting tas mu menyangkut di tasku" tanyanya sambil mnghentikan langkah gadis itu
"ah iya, sebentar aku lepaskan"
Butuh waktu beberapa menit untuk melepaskannya, dan akhirnya pun terlepas
"nah sudah lepas, maaf ya"
"ah yasudah tidak apa apa"sambil tersenyum pada gadis dihadapannya ini
"sampai bertemu lagi, senang bertemu dengan mu"
"iya"
Orang orang di bis menatapnya heran, tidak biasanya dia tersenyum seperti itu
🔜🔜🔜
Gajago bikin prolog huwaa
Semoga suka deh
Vomment nya jangan lupa❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
Teen FictionHujan membawaku padanya. Meskipun hujan satu hal yang ku takuti, tapi hujanlah yang mengantarkan ku padanya dan mengawali kisah cintaku