Isi Hati

369 12 2
                                    

Kau tau? Rindu ini menyiksa ku, apakah kau akan kembali dan mengobati rindu ini? Rindu ini terlalu menyakitkan untuk ku

***

Putra tengah makan di cafe sendirian, cafe favorite mereka berdua, tapi nyatanya kini ia hanya sendiri tak ada yang menemani di kesedihan ini, tidak ada tempat untuk mencurahkan semua isi hati, keluh kesah dan gelisah tak ada yang sudi untuk mendekatinya kecuali dia.

Dia baru merasakan rasanya berharap tapi tak ada hasil, merindu itu menyakitkan, dan kamu adalah candu yang tak bisa dilupakan.

Melihat buku diary ku masih menganggur disitu aku mengambilnya dan mencurahkan isi hatiku, seorang laki laki juga bisa bersedih bukan?

Menuliskan setiap apa yang dirasakannya membuatnya sedikit lega tapi tak luput dari pikirannya saat ini.

Dear diary

Rinduku malam ini masih bercerita tentangmu. Tentang kenangan saat kau dan aku yang bersama, canda tawa mu selalu terngiang ngiang dalam memoriku.

Kali ini, bisakah kita bertemu saja?
Aku sudah kelelahan menahan rindu.
Kali ini, bisakah kita bertemu saja?
Lidahku sudah mulai kelu
Sepertinya rinduku malam ini tidak akan terbayar
Lunas hanya dengan berbicara jarak jauh.

Rindu, rindu, dan rindu yang selalu aku pikirkan. Aku tengah menunggumu dengan sabar. Aku mohon kembalilah untuk ku, kembali lah untuk melakukan hal serupa, aku tidak mau terus terusan rindu padamu. Menyakitkan kau tau,kuharap kau tau bahwa aku tengah merindukanmu saat ini.

-putra-

Menutup buku diarynya, dia tampak frustasi saat ini. Sebelumnya dia tak pernah merasakan hal ini, mentari adalah cinta pertamanya. Mengapa sangat sulit cobaan ini?

Mungkin tuhan ingin melihat seberapa jauhkah aku berjuang untuknya, seberapa sabarkah aku menunggunya dan seberapa bisa aku menahan rindu ini.

Ya, putra kini menjadi pribadi yang lebih tertutup, terkesan dingin. Karena kehangatan nya tengah pergi jauh disana. Sebenarnya menjadi sosok yang dingin itu tak menyenangkan, tapi itu bisa menenangkan, menjernihkan pikiranku dari segala hal.

Lewat buku itu dia bisa menceritakan semuanya yang dia rasakan, apakah tidak pantas seorang laki laki mencurahkan hatinya lewat tulisan? Tidak pantaskah laki laki mengangis?

Mereka pantas dengan itu semua, laki laki juga mempunyai hati yang sama, tapi mereka akan lemah jika masalah hati, mereka akan menangis jika mereka merasakan sakit yang sudah tak membendung lagi.

Salahkah aku merindukannya?
Salahkah bila aku menangis menahan sakitnya rindu?
Salahkah bila dia mencintainya?

Hidup ini penuh dengan pertanyaan.

***

Maaf pendek...

Vomment, thanks

See you

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang