Mempertahankan adalah sesuatu yang sulit, tapi aku akan berusaha bertahan hanya untukmu
***
"tolong jangan sakiti dia"
"aku tidak akan menyakiti dia tapi dengan satu syarat" ucap eve
"katakan"
"aku ingin bersamanya, menjadi kekasihnya, dan menjadi seseorang yang berarti di hidup dia. Dan aku ingin kau menjauhinya mentari!!! "
" kumohon jangan lakukan itu, aku juga sangat menyanginya eve jangan ambil dia dariku,aku sayang padanya" tangisnya pecah
"kau tidak tau akan kondisinya sekarang, dia sangat menderita kala ditinggalkan olehmu, dia menjadi pribadi yang lebih tertutup. Aku tidak suka jika melihat dia bersedih mentari, dari dulu aku sudah tergila gila padanya. Aku tidak akan membiarkan siapapun mendekatinya termasuk kau mentari!!! "
" sadarlah eve, itu hanya obsesi semata. Jangan biarkan egomu menguasai dirimu, disaat kau terpuruk karena seseorang pasti ada orang yang selalu ingin membuatmu tersenyum"
"aku tidak peduli sama sekali, yang terpenting, kau HARUS MATI DI TANGAN KU HAHAHAHA"
"sadarlah aku ini keluarga mu satu satunya eve"
"keluarga katamu? Aku sudah tidak punya siapa siapa lagi didunia ini, aku menderita"
"jangan sakiti dirimu sendiri eve"
"anak buah, tolong cepat ikat terbalik disana gadis ini, dia terlalu cerewet, telinga ku sakit mendengar ocehan yang tidak berguna, dan kau arga,jika selangkah saja kau mendekati gadis ini dan melangkah keluar kau akan tau akibatnya"
"kumohon jangan sakiti mentari, aku sayang padanya"
"kenapa banyak sekali yang menyayanginya sungguh drama, dan sebelum kau keluar dari sini kau akan mati terlebih dahulu"
"itu tidak akan terjadi" penuh dengan penekanan, rahang nya mengeras, giginya bergemeletuk, tangan nya mengepal sampai kuku kuku jarinya memutih.
"Baiklah aku tidak akan ikut campur, aku akan pergi dengan tutup mulut" ucap arga.
"ya ya bagus, silahkan pergi! "
Itu takan pernah terjadi, kau sudah tertipu oleh ku eve batin arga.
Kini mentari tengah digantung terbalik, mukanya mengarah pada eve. Malangnya nasib gadis ini.
" aku akan pulang ke Indonesia setelah kau mati mentari"
"tolong jangan sakiti aku"
"ini untuk balas dendamku karena kau lebih unggul dariku" eve menampar mentari
"kau akan tau akibatnya eve"
"aku tidak peduli "
Tamparan demi tamparan, pukulan demi pukulan eve layangkan untuk mentari, ia masih tidak puas jika mentari belum mati.
" ambilkan cambuk itu untukku"
"baik nona"
"tolong jangan cambuk aku, kau tidak lihat muka ku sudah lebam begini? "
" aku ingin wajahmu rusak sehingga tidak ada siapapun yang mau berada di dekatmu" sambil mencambukan nya pada mentari
"Aaaaa to-tolong hen-ti-kan" napas nya tersenggal senggal
"kupikir aku akan mengasihanimu? " tamparnya.
" ka-u gi-la"
"ya aku memang gila, itu semua akibat ulah mu mentari"
"aaaaa"
"aku suka sekali teriakan mu, seperti melodi yang indah untukku"
"aaaaaa"
Putra, aku tidak akan memberikanmu pada wanita bajingan ini, aku menyayangimu batinku
"tidak akan ada yang menyelamatkan mu sebelum kau MATI! "
" AAAAA"
Mata mentari sudah memerah, pipinya lebam dan banyak bekas cambukan, wajahnya pucat, bibirnya mengeluarkan darah.
Eve tidak segan segan menyayat tangan mentari, pipi mentari dan saat ini dia tengah mengambil pisau yang lebih tajam.
"selamat tinggal kakak brengsek"
Jleb
"aaaaaaaa"
Pandangannya mulai kabur dan semua gelap.
***
"tante, mentari disekap di gudang tua dekat sana"
"oh yatuhan anakku"
Mereka langsung menuju lokasi, tak lupa mereka menelepon polisi dan segera bergegas kesana menggunakan mobil mereka".
"shit, macet.tante kita lari saja dari sini sudah dekat dan kabari para polisi untuk segera ke sana"
"baiklah"
Mereka pun turun dari mobil dan berlari. Nafas mereka terngah engah,dan bertepatan dengan itu polisi datang.
"jangan bergerak atau aku akan menembakmu, letakan senjata kalian" teriak polisi itu.
Mereka semua meletakan senjatanya dan memasrahkan diri pada polisi termasuk eve.
"aku akan membalas semuanya mentari" ucap eve dan langsung pergi bersama polisi.
Mereka tercengang melihat kondisi mentari. Luka lebam, bibir yang berdarah, darah yang bercucuran.
Elena melihat itu, lututnya lemas dan menghampiri mentari dan menangis sejadi jadinya.
"jangan sayang, jangan tinggalin mama sayang bangun, kamu pasti kuat "
Para polisi menurunkan mentari dan langsung dilarikan ke rumah sakit, selama perjalan ke rumah sakit elena tak henti hentinya menangis, arga mencoba untuk tenang dan seraya menenangkan nya.
Sesampainya di rumah sakit mentari langsung dilarikan ke ugd. Elena segera menelepon suaminya bahwa mentari berada di rumah sakit.
Kau pasti bisa mentari, disini ku menunggumu batin arga.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
Teen FictionHujan membawaku padanya. Meskipun hujan satu hal yang ku takuti, tapi hujanlah yang mengantarkan ku padanya dan mengawali kisah cintaku