Sekarang aku membeku tak ada lagi kehangatan, karena kehangatan yang ku miliki pergi menjauh
-Putra pratama raharja-
***Aku jadi sering memilih waktu untuk menyendiri, dulu aku akan berbaur dengan yang lain, dan menghabiskan hari hariku dengannya. Aku hanya merindukan si gadis yang takut hujan. Hujan membawanya pada gadis itu, dia sangat suka begitu hujan turun karena setiap hujan turun gadis itu akan selalu berada disisi nya memeluknya erat dan melihat gadis itu menangis.
Sekarang hanya angan angan saja ketika hujan turun gadis itu tidak ada di hadapannya, hujan jadi sesuatu yang tidak disukainya saat ini karena saat ini setiap hujan turun gadis itu tidak berada di sisinya. Menyedihkan
Sebelumnya dia adalah orang yang ramah, baik hati dan murah senyun, tapi sekarang? Berbeda dengan sifatnya saat itu. Sekarang dia berubah menjadi sosok yang dingin, pendiam dan irit sekali bicara dan sekarang orang orang memanggilnya si pelit senyum, ice prince dan sebagai nya.
Dia seperti itu bukan tanpa alasan, alasan nya ada pada gadis itu. Gadis yang setiap saat mengisi waktunya dengan keceriaan, tawanya, senyum nya bahkan tingkah konyolnya.
Putra hanya menyembunyikan kerinduannya pada mentari dengan bersikap dingin dan ketus. Dia tidak mau janjinya hanya omongan semata tapi dia akan membuktikannya pada mentari bahwa hanya satu nama yang ada dalam hatinya yaitu mentari.
"hai " sapa gadis itu, tuturnya yang lembut, ramah dan terkesan manis, tapi putra tidak menghiraukan itu, dia langsung beranjak dari tempat duduk nya dan pergi ke bangku dekat lapang, tempat favorit nya dengan mentari.
sial, kenapa aku tidak bisa mendapatkan hatinya? Umpatnya dalam hati.
"maafkan aku, aku sengaja mengganti ponselku, aku hanya ingin kau fokus untuk belajar disana supaya kau cepat cepat kembali kesini" sambil menatap foto mereka di ponsel nya.
"aku selalu merindukanmu, kau tau aku jadi sedikit malas untuk bertemu bahkan berbaur dengan perempuan, bukan aku bermaksud tidak suka perempuan bukan, tapi aku hanya ingin menjaga hatimu "
Dari kejauhan perempuan itu tengah memperhatikan putra, dia melihat putra menangis kala melihat ponselnya. Dia ingin sekali menghampiri nya tapi apakah ia pantas?. Dia memberanikan dirinya menghampiri putra.
" apakah kau menangis? Are you okay? " tanya nya khawatir.
Putra menoleh dan hanya mengangkat sebelah alisnya seolah berkata siapa kau?
" who? "
" ah ya, kenalkan namaku eve agnesia kau boleh memanggilku agnes atau eve"
Putra langsung pergi untuk mencari ketenangan dan ingin mengalihakan perhatian nya dari kerinduannya.
***
Disisi lain mentari tengah mengerjakan tugas kelompok bersama arga, mentari sekarang jadi teman dekatnya arga pasalnya hanya dia saja yang mau berteman dengan arga, tapi komunikasi nya dengan johan masih tetap lancar ya meskipun agak renggang dari sebelumnya. Beberapa hari ini dia jadi sering pergi jalan ataupun nonton dengan arga.
Di tengah tengah kerja kelompoknya yang terdiri antara arga dan mentari, arga membuka pembicaraan.
"mentari"
"ya? " jawabnya sambil menyelipkan anak rambut kebelakang telinga nya
" aku akan memberitahu rahasia ku hari ini, karena ku pikir kau berteman dengan ku tulus bukan karena harta atau pun fisik "
" iya lalu? "
Arga melepas kacamata nya ternyata itu hanya kacamata gaya yang terlihat agak tebal, rambutnya yang klimis agak diacak oleh nya, dan tahi lalat itu ternyata hanya rekayasa.
" kau" mentari shock melihat arga yang tadinya sangat culun dan sekarang berubah menjadi arga yang tampan.
"iya ini aku, sebenarnya aku melakukan ini karena hanya ingin mendapat teman yang tulus, bukan teman yang memanfaatkan kekayaan dan kepopuleranku"
"jadi selama ini kau hanya berpura pura? "
" apakah kau marah pada ku? "
" tidak, tapi aku merasa telah dibohongi saja oleh mu, yasudahlah toh fisik tidak penting bagiku, kau ini sangat baik, aku melihatmu dari sisi sikapmu dan semua hal positif yang ada pada dirimu, jadi jangan khawatir dan jangan berfikiran kalau aku akan memanfaatkan mu"
"thank you"
"jujur saja aku sempat terpesona padamu saat aku melihatmu elbih dekat waktu itu, tapi aku tidak peduli mau kau seperti apapun aku akan menerima mu menjadi temanku"
"baiklah, aku terharu mendengarnya"
"tapi ke sekolah kau akan berpenampilan seperti biasanya atau kau akan berubah seperti ini? "
" aku akan berubah jadi seperti ini, dan membuktikan kepada siapa saja yang membullyku bahwa aku tidak seburuk yang mereka kira"
"percaya dirimu sangat tinggi"
"ya aku merasa sakit hati jika mereka mengatakan aku bodoh, padahal mereka tidak tau bahwa di sekolah sebelumnya aku menjadi kebanggan sekolah dalam semua bidang"
"sombong" mentari terkekeh mendengar ucapan arga yang panjang lebar, biasanya dia hanya menjawab seperlunya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
أدب المراهقينHujan membawaku padanya. Meskipun hujan satu hal yang ku takuti, tapi hujanlah yang mengantarkan ku padanya dan mengawali kisah cintaku