Awan Sedang Marah

1.6K 48 4
                                    

Sekarang mentari sedang berolahraga bersama teman temannya, sebenarnya mentari bisa dibilang jago untuk urusan olahraga, sampai sepakbola pun dia bisa.

Hari ini materi basket. Sedikit demi sedikit dia paham tentang basket,dia ingin sekali masuk basket tapi dia tidak mau terlalu lelah untuk ekstrakulikuler. Dia sudah mengambil ekskul dance jadi ya mau tidak mau dia harus menjalankannya.

"hari ini panas ya fit? "sambil mengipas ngipas tangan nya

" iya tumben banget panas kayak gini, biasanya mendung kayak mau hujan"

"udah lah lebih baik kayak gini daripada mendung "

" ye itu sih karena kamu takut hujan"

"yayaya terserah, aku mau beli minum dulu ya sebentar"

Dia pun minta izin ke guru olahraga dan menuju kantin. Kantin cukup jauh dari lapangan dia berada sekarang.

"ibu, beli air minumnya 2 ya"

"iya ini"

"ini bu uangnya"

Mentari pun langsung meminum nya, tidak lihat kalau didepan ada orang jadi dia menabrak nya tanpa sengaja. Airnya mengenai baju orang itu.

"ah maaf aku ga sengaja" ucapnya khawatir jika dia akan marah.

"yaudah lah gapapa, aku bawa baju dua ko"

Setelah mendongak melihat wajah itu dia menatap kaget orang itu, mengapa dia disini.

"kamu ko ada disini? "tanyanya konyol

" ya iyalah aku disini, aku juga kan sekolah diaini otomatis aku disini lah"

"oh iya iya, eh kita belum sempat kenalan, nama aku mentari putria alwirachma, nama kamu siapa? "

" putra pratama raharja"

"oh iya iya, kelas kamu dimana? "

" XI IPS 1"

"wah kelasnya sebelahan kita"

"memangnya kamu kelas mana? "

" aku XI IPS 2, yasudah lainkali kita ngobrol lagi ya, aku udah ditungguin nih, dahh"

Berlari karena namanya sudah dipanggil panggil. Bukannya masuk putra malah diam di pinggir lapangan melihat mentari sedang bermain basket dengan lincah.

Tidak biasanya dia tersenyum saat melihat seseorang.

🔛🔛🔛

"bis ini lama sekali, ayo lah sepertinya awan sedang marah padaku"

"sendirian aja, pulang juga? "

" eh kamu, iya nih mau pulang. Tapi kok cuacanya aneh banget, awannya pun gelap. Sepertinya awan marah padaku"

"mana ada awan marah pada seseorang" ucapnya sambil terkekeh

"buktinya dia terlihat hitam sekali"

"ya itu tandanya akan turun hujan "

" semoga ti—aaa" teriaknya karena ada petir yang suaranya besar. Tanpa sadar mentari memeluk tubuh jangkung putra

"ehh kamu kenapa? " tanya nya bingung

"jangan hujan, jangan hujan, jangan hujan" gumamnya sambil terlihat menangis

"eh kamu menangis, kenapa? "

" aku ingin pulang, aku ingin pulang"gumamnya masih sambil menangis

"yasudah kita pulang, bis nya sudah ada. Gapapa kalau kamu takut kamu peluk aja aku, aku ga keberatan ko"

"ayo cepatlah ini akan hujan"

"iya iya tunggu sebentar"

Mereka berdua pun memasuki bis yang agak kosong. Tumben sekali hari ini bisnya tidak penuh. Hujan pun mulai turun dan lama kelamaan deras.

"ah hujan, mama aku takut" seperti biasa menendangi apaoun yang didekatnya dan menangis

"heh sudah lah tidak usah menangis ada aku kan"

"tidak, aku takut hujan, aku ingin pulang, aku ingin pulang"

🔜🔜🔜

Hahah mau dipeluk akuu

Bye

Vomment nya ya

Thanks

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang