Pulang

444 17 1
                                    

Mungkin sekarang aku belum menyadari perasaan ku, tapi semoga saja perasaan ku ini tidak salah. Mungkin saja aku jatuh cinta padamu, dan semoga saja kamu tempatku berlabuh- putra pratama raharja

***

"kau masih mau disini atau pulang saja?" tanya putra

"ehmm.. Disini saja ah"

"eh kenapa? Tadi kau meminta ingin pulang dan tiba tiba kau masih ingin disini, kau aneh sekali" cibir putra

"aku kan hanya bercanda tak usah menyebutku aneh juga, memangnya kau baru melihat orang seperti aku ya? "

" tidak, kau ini sangat mainstream bahkan aku banyak menemukan yang seperti mu di mall mall"

"yasudahlah kau pulang saja daripada kau terus mengejek ku seperti itu"

"tidak sayang aku hanya bercanda"

"apa ulangi sekali lagi kau bilang apa? Aku tidak dengar"

"tidak aku tidak bilang apa apa ko"

"ah yasudah kalau tidak mengatakan apa apa, aku kira kau tadi mengatakan sesuatu"

"yasudah kita pulang yu"

"yasudah kau ini banyak bicara"

***

Mereka pun keluar dari rumah sakit dan putra segera mengantarkan mentari.

"put? "

" jangan panggil aku put, seperti nama perempuan saja"

"yasudah aku panggil kau tra, bagaimana? "

" tidak enak di dengar"

"tama? "

" boleh lah boleh"

"memangnya kau dipanggil apa dirumah? "

" putra saja"

"memakai saja ya? Aneh sekali"

"tidak maksudku hanya putra"

"lah memakai hanya juga? Aneh sekali nama panggilan mu"

"sudah lah terserah kau"

"marah ya? "

" tidak"

"iya pasti kamu marah"

"iya aku marah"

"tuh kan marah"

"udah ah mentari, ga marah ditanyain marah di marahin sama kamu gimana sih"

"ya maaf"

"iya iya"

"kamu laper ga? "

" ngga"

"ihh padahal aku laper"

"yaudah mau makan apa? "

" aku mau makan di nasi goreng pinggir jalan yu"

"seperti ngidam saja kau"

"ngidam itu apa? "

" sudah ah tidak usah diperpanjang"

"iya maaf"

"tama, kita ga jadi makan deh aku pusing nih"

"yaudah kita putar balik aja ya langsung ke rumah mu"

"iya"

Selama perjalanan mentari tidur karena kepalanya merasa sakit. Keadaan jalan sangat macet sekali. Disisi lain putra tengah memperhatikan wajah mentari.

"ternyata kalau tidur dia lebih cantik ya" putra menggumam sendiri.

Dia mempertanyakan hatinya, apakah dia suka pada mentari? Ah itu tidak mungkin. Tapi kenapa selalu ada debaran aneh ketika berada dekatnya, merasa nyaman ketika berbicara dengannya.

Apakah mungkin ini tanda tanda nya jatuh cinta?

***

Segitu dulu ah

Tunggu kelanjutan nya

Slow update

Jangan kecewa

See you :)

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang