Marah

404 13 0
                                    

"aku tanya sekali lagi benarkah itu? Kau tidak sedang bercanda kan?"  tanya fitri bertubi tubi

"aku benar benar serius fit, masalahnya kalau aku tidak ikut kesana disini aku dengan siapa? " jawabnya sambil membuang nafas kasar

" kau tinggal saja di rumah ku, aku yakin mama papa ku mengizinkanmu tinggal di rumah ku"

"tidak, nanti malah aku merepotkan mereka".

Bel pun berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai.

"pengumuman, hari ini kbm tidak akan berjalan dikarenakan guru guru semua akan mengadakan rapat dadakan, jadi siswa bebas hari ini tapi tidak ada yang boleh pulang sebelum bel berbunyi, terimakasih" ucap seseorang di sana.

"yeay hari ini ga belajar yuhu"

"iya"

Hp mentari bergetar tanda notifikasi dari salah satu sosial media nya. Ternyata setelah di lihat seseorang me line nya.

LINE

Putrapr : skrng d blkng sklh.

Mentaripa : sekarang banget?

Putrapr : y, g pake lama

Mentaripa : ya

Pesan terakhir dari mentari tidak dibaca, langsung saja mentari menuju taman belakang. Dia menunggu putra di dekat taman dan duduk disana.

15 menit putra tak kunjung datang. Mungkin mentari akan menunggu 15 menit lagi.

***

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa mentari menunggu putra sampai bel pulang berbunyi

Mentari marah,kesal. Kenapa putra tidak menemuinya. Apakah ada yang lebih penting dari yang dia janjikan?

"ah lama sekali yaudah aku bakal pulang lagipula bel udah bunyi, fitri udah pulang kali ya"

Mentari pun berjalan menuju kelas untuk mengambil tasnya dan menuju halte bis menunggu bis, seperti yang biasa ia lakukan.

Tiba tiba ada yang mengagetkannya dari belakang, tapi mentari tidak kaget karena dia tau tadi ada yang datang, dia semakin kesal karena kalian tau siapa yang datang? Dia putra.

"hai"Mentari masih bergeming tak menjawab sapaan dari putra

"kenapa? " dua kali dia diabaikan, dia mulai kesal ketika diabaikan oleh mentari.

" denger aku ga sih? " mentari tetap tak menjawab nya, dia tengah menahan emosinya supaya tidak keluar tapi akhirnya keluar juga.

" ya"

"kenapa kau tidak menjawab? "

" tidak mau "

" kenapa"

"karena kau ini menjengkelkan sekali, menyebalkan sekali kau, tau tidak tadi aku menunggumu sampai bel pulang, aku pikir ada yang penting, huh ternyata aku dibohongi, ternyata aku hanya disuruh menunggu saja"

"maaf soal itu aku bener bener ada urusan mendadak"

"urusan sama cewe? Bagus"

"ga gitu tadi—"

"udahlah berisik ga berguna! "

" kamu siapa berhak ngelarang aku, emang kamu siapanya aku? "

" OH GITU, LO BERPENDAPAT KAYAK GITU? APAKABAR GUE YANG NUNGGUIN LO SELAMA BERJAM JAM HAH? LO GA NGERTI PERASAAN GUE. EMANG GUE BUKAN SIAPA SIAPA LO TAPI TOLONG HARGAIN GUE, GUE BELA BELAIN NUNGGU LO DAN NYATANYA APA, LO LAGI SIBUK SAMA CEWE LO. KALAU LO ADA URUSAN SAMA CEWE LO GAUSAH SO SO AN MAU KETEMU GUE ".

Putra bungkam, tidak biasanya dia berbicara pake lo-gue, dan bahkan itu terlihat kasar sekali.

***
A

ku sibuk banget guys, tugas praktek dan tugas lainnya banyak banget, ga tahan dd bang bisa muntah muntah nih

See you

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang