Mereka masih berbincang bincang di kafe dan mentari terlihat sangat antusias sekali menceritakan segala nya hari ini, putra hanya memperhatikannya bicara daritadi menurutnya itu manis sekali.
"tau tidak kalau hari ini anggun itu membully lagi? "
" tidak, memangnya siapa dia? "
" masa kau tidak tau dia siapa"
"ya aku sungguh tidak tahu kau ini"
"yasudah aku kasih tau ya, anggun mellya putri itu adalah anak dari pemilik yayasan, terus mentang mentang dia anak pemilik yayasan dia seenaknya membully anak anak yang jauh dari dia"
" siapa? Coba ulangi? " putra ingin memastikan kalau anggun itu, bukan lah yang dimaksud mentari.
" anggun mellya putri"
"oh"
"ko respon nya hanya oh saja sih? "
" lalu aku harus menjawab apa? Sudahlah ayo kita pulang"
"kenapa kau buru buru sekali? Padahal kita baru satu jam disini"
"cepatlah tidak usah banyak bicara, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan"
Mendengar itu mentari langsung bangkit dari kursi nya dan menarik lengan putra supaya keluar dari cafe.
"yasudah ayo kita pulang"
Putra hanya terkekeh melihat tingkah laku mentari yang makin hari makin menggemaskan.
"iya iya, tapi ikut aku ke suatu tempat dulu ya sebelum kita pulang, kau mau kan? "
" ah yasudah ayo cepat kalau tidak kita akan kehujanan nanti"
"tenanglah tidak akan hujan"
"iya iya terserah"
Mereka pun pergi ke suatu tempat yang tadi dibicarakan putra, ternyata tempat itu adalah taman.
"eh kenapa kau membawa ku kesini? Aku kira kau akan mengajakku kemana"
"memangnya kau ingin kemana? "
" tidak kemana mana"
"kau ini sangat plin plan sekali"
"hehe, sudahlah kita disini untuk apa? Apakah kau akan bertemu seseorang? "
" tidak, aku hanya ingin berduaan dengan mu"
"mengapa harus dengan ku? "
" tidak apa apa, hanya ingin saja"
Mereka berbincang bincang tiada hentinya sampai mentari melihat penjual harumanis dan dia berlari ke arahnya.
"hey kau mau kemana? "
" aku akan membeli itu, kau tunggu disitu"
Putra hanya terkekeh melihat tingkah laku mentari yang terkadang menggemaskan, terkadang terasa menyebalkan.
Putra menunggu lama sekali, perasaannya tidak enak. Apa yang terjadi pada mentari.
Putra pun menyusul mentari yang membeli harumanis itu. Setelah sampai di penjual itu, penjualnya sudah tidak ada tapi mentari tergeletak di pinggir jalan.
"kau kenapa? " tanya nya panik sekali langsung saja dia membawanya ke rumah sakit.
🎈🎈🎈
Kenapa ya, semoga ga papa deh
See you❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
Teen FictionHujan membawaku padanya. Meskipun hujan satu hal yang ku takuti, tapi hujanlah yang mengantarkan ku padanya dan mengawali kisah cintaku