Bagai Tersambar Petir

369 12 0
                                    

Aku akan selalu berada di sisi mu

-putra pratama raharja-

***

Fitri tengah makan di kantin bersama teman temannya dan yang pasti tanpa mentari. Sudah berapa hari ini perasaan fitri tidak karuan, ia merasa cemas tapi ia tidak tau alasan kenapa ia sangat cemas.

Ia pun berusaha untuk tetap tenang agar teman temnanya tak curiga. Saat sedang makan tiba tiba ponsel fitri berdering, ada panggilan masuk dari tante nya mentari langsung saja ia mengangkatnya.

"halo fitri" ucap tante mentari di sebrang sana.

"iya tante ada apa? "

" bisakah kau malam ini menuju london? "

" memangnya kenapa tante? "

" terjadi insiden saat pulang sekolah, ia hampir saja dibunuh fitri. Apakah kau bisa kemari menemani nya, tante tidak bisa setiap saat bersama mentari karena urusan pekerjaan yang mendesak"

"tapi tante aku belum memesan tiket pesawat"

"sudah tante siapkan kau hanya perlu menyebutkan atas nama tante"

"baiklah tante, nanti malam akan kesana bersama keluarga ku"

"tidak usah dengan keluarga, hanya kau sendiri, nanti setelah sampai kau langsung kabari tante agar supir tante  menjemputmu di bandara"

"baiklah tante"

Fitri pun menutup teleponnya, benar firasatnya bahwa ia cemas. Cemas karena terjadi sesuatu pada sahabat nya itu. Bagai tersambar petir siang bolong, ia pun menuju ruang guru untuk izin beberapa minggu kedepan.

Ia tidak mungkin bilang izin untuk menemui mentari, ia bilang izin untuk menemui neneknya yang sedang sakit parah disana.

Fitri Langsung mencari putra. Dan ia menemukannya di ruang musik, tengah memainkan piano dengan lagu yang sangat menyedihkan.

"putra"

Putra pun menoleh ke sumber suara ternyata itu sahabat nya mentari, ia bangkit dan ingin meninggalkan ruangan ini tapi fitri mencekal tangannya.

"ada kabar mengejutkan" ucapnya dengan raut muka yang cemas.

"tidak penting"

"ini menyangkut mentari"

"cepat katakan apa yang terjadi dengannya? "

" ia hampir saja dibunuh, kondisinya sangat mengenaskan, baru saja aku mendapat kabar dari tantenya. Aku disuruh untuk menyusul ke london. Mungkin tak penting bagimu, tapi ini hanya sekedar kabar menyangkut mentari"

"apakah aku boleh ikut? "

" aku belum bertanya pada tante elena"

"tanya kan lah sekarang. "

" kata tante elena hari ini tidak ada pemberangkatan jam malam ke london, dan ia hanya membelikan satu tiket dan itupun hanya untukku"

"sudah jangan pikirkan, kau bisa memakai fasilitas ayahku, dan aku akan ikut kesana"

"baiklah jika kau memaksa, dan kau harus meminta  izin selama beberapa minggu kedepan, karena kita disana tidak stu atau dua hari tapi berminggu minggu"

"baiklah".

***

Mereka berdua sudah siap tinggal berangkat. Mereka berdua sampai ke london pagi hari dan langsung menghubungi tante elena. Setelah kami menunggu berapa jam akhirnya mobil jemputan datang dan langsung menuju rumah sakit.

Oh ya, mentari hari ini akan operasi karena bekas tusukan itu harus dijahit. Lukanya cukup dalam, ia oun kekurangan darah.

Fitri bertemu dengan elena di ruang tunggu.

"kau sudah datang, bagaimana perjalanan mu? "tanya elena.

" baik tante. Kami sampai disini dengan selamat"

"baguslah. Kau kesini tidak sendiri? "

" ya aku mengajak temanku yang juga teman mentari. Mereka berdua tengah dekat saat ini"

"oh baiklah, siapa namamu? "

" nama saya putra pratama raharja"

"oh, kau anaknya raharja? "

" iya tante"

"itu dulu teman SMP tante"

"wah tidak sangka ayah punya teman secantik ini" ucap putra mencairkan suasana supaya tidak terlalu tegang.

"bisa saja kau, oh ya ayo kita berdoa untuk operasi mentari supaya lancar"

Mereka pun berdoa dengan khidmat. Putra sudah tidak sabar bertemu dengan mentari, ia sangat sangat rindu pada nya.

Berjam jam mereka menunggu akhirnya dokterpun keluar dan —

"bagaimana dengan putri saya dok? "

" putri anda baik baik saja setelah kami tangani, hanya saja luka tusuknya cukup dalam, putri anda akan di pindahkan ke ruang rawat inap karena ia sudah cukup stabil, tinggal menunggu nya siuman. Kalau begitu saya permisi" ucap sang dokter.

"syukurlah, ayo kita menuju ruang rawat inap nya"

"ayo tante"

Mereka menuju ruangan mentari, melihat nya apakah ia baik baik saja. Elena sudah terlalu khawatir. Kemana pamannya? Pamannya sedang bekerja karena memang ia dituntut untuk melakukan pekerjaan ini dengan cepat.

"sayang, mama sangat rindu padamu" ucap elena dengan menitikkan air matanya.

"tari bangun lah aku jauh jauh dari indonesia kemari hanya untukmu"ucap fitri.

"mentari aku disini, bangunlah aku rindu padamu"

Pergerakannya masih tak ada yang menyadari tapi putra menyadari itu ketika mata cantik itu terbuka perlahan.

"akhh" ia merasa kesakitan di area  perutnya.

"tante elena mentari sudah siuman" ucap fitri girang.

"anak mama baik baik aja kan,? Mama sangat mencemaskan mu sayang"

"maafkan aku ma, aku tidak tau jika akan terjadi seperti ini"

"adikmu sudah pulang ke indonesia, ia ditahan disana untuk satu tahun agar ia jera"

"tapi kenapa harus dipenjara ma. Dia adikku"

"adik macam apa dia tega nya hampir melenyapkan kakak satu satunya. "

" fitri, kapan kau sampai disini? "

" tadi pagi. Di indonesia aku sangat gelisah tak tau kenapa, ternyata kau seperti ini dugaanku sangat benar, oh ya aku mempunyai kejutan untuk mu"

"kejutan apa? "

" masuklah"

Putra pun masuk ke ruangan itu, dan mentari sangat terkejut dengan kejutan fitri. Laki laki yang ia sukai samoai rela melihatnya ke london. Laki laii yang ia sayangi datang ke sini hanya untuknya.

"putra" ucap mentari dengan mata berbinar.

***

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang