"kau selalu mengalihkan perhatianku ketika aku sedang berbicara bersama teman temanku, kau selalu ada disaat aku butuh, tapi mungkin perasaan itu harus kau kubur untuk sementara, kau boleh mencari pengganti diriku, disana masih banyak yang menginginkan kamu " papar nya panjang lebar
" yasudah kalau itu keputusan mu akan ku terima, aku akan menunggu sampai kau kembali, aku akan pastikan kau tetap untuk ku"
"aku tidak bisa menjamin itu, but don't worry about that, i'm always keep my heart for you, i love you, BYE"
Mentari pun meninggalkan putra disana dan menuju rumahnya untuk bersiap siap pergi, karena malam dia harus pergi ke bandara dan pergi ke london.
***
Mentari telah sampai di london, negara yang dia impikan sejak kecil akhirnya dia menginjakan kakinya disini. Seperti nya aku dan keluarga bibi ku akan menetap disini, jadi bibi sudah mempersiapkan rumah ini dari sebelum kita ke london.
"apakah rumah ini tidak terlalu besar? "tanya mentari bingung
" tidak sayang, kita akan menetap disini sampai kau sukses dan urusan kami selesai disini"
"baiklah ma tapi bagaimana dengan sekolah ku? "
" mama sudah mendaftarkan mu disekolah ternama disini jadi besok kau bisa masuk sekolah dan bertemu dengan orang baru"
"tapi aku sedikit gugup, pasalnya aku tidak mudah akrab dengan mudah, bagaimana cara ku beradaptasi disini? "
" Lama lama kau akan terbiasa disini sayang, kau pasti bisa beradaptasi disini mama sangat yakin itu"
Hari pun berganti dengan cepat nya hari ini mentari akan memasuki sekolah baru nya dia berjalan melewati lorong dan mencari ruang guru pasalnya dia hari ini bertemu dengan wali kelasnya.
Mentari sedikit bingung dengan letak dimana ruang guru itu pasalnya sekolah ini sangat luas, dia tengah berjalan sambil melamun dan bertubrukan dengan seseorang.
"i'm so sorry " ucapnya ramah kepada wanita itu.
" apakah kau murid baru? " tanya nya
" iya"
"wah kau cantik sekali, pantas saja aku tidak pernah melihatmu disini"
"ah terimakasih atas pujiannya"
" kau mau kemana? "
" aku mau ke ruang guru tapi tidak tau dimana letaknya apakah kau bisa mengantarku? "
" dengan senang hati"
Mereka berjalan beriringan banyak siswa melihat mereka terpesona dengan mentari pasalnya memang mentari cantik sekali. Tatapan tak lepas dari sosok mentari, ada tatapan iri, kagum dan masih banyak lagi.
"oh iya kenalkan namaku johan zarra harson "
" oh baiklah, namaku mentari putria alwirachma senang berkenalan denganmu"
"wah kau sangat ramah, kau pindahan darimana? "
" aku pindahan dari indonesia, kebetulan paman dan bibiku ada urusan pekerjaan disini dan ya kau tau lah"
"oh begitu, ngomong ngomong apakah laki laki indonesia tampan? Aku sungguh penasaran"
"ya begitulah, di indonesia semuanya bercampur, ada yang tampan, manis baik, ramah dan ada juga yang menyebalkan, bagaimana dengan disini? "
" disini menurutku biasa saja karena mungkin aku sudah lama sekolah disini, tapi kau jangan khawatir disini kami sangat menjunjung tinggi keramahan dan tatakrama"
"wah bagus kalau begitu"
"oh iya kita sudah sampai, kalau kau sudah mendapat kelas nanti beritahu aku ya, istirahat kita bertemu"
"baiklah terimakasih johan"
"sama sama, aku pergi ke kelas dulu ya"
"permisi" sambil mengetuk pintu ruang guru.
"oh mentari? Ayo saya antarkan ke kelas mu" ucap elevena selaku wali kelasnya.
"oh iya bu, ngomong ngomong keadaan disini bagaimana? "
" disini semuanya baik baik saja, memangnya kenapa? "
" aku sedikit gugup, bagaimana jika teman sekelasku nanti tidak suka padaku? "
" tidak akan, disini sikap yang paling utama, jika ada yang melanggar sopan santun atau tindakan bully, saya tidak akan segan segan memasukannya ke bk "
" baiklah bu"
Mereka pun menuju kelas mentari dan suasana kelas yang tadi sangat riuh menjadi hening karena kedatangan miss elevena ke kelas dan membawa seorang murid 'baru'.
"ya baiklah anak anak, saya membawa murid baru dan saya harap kalian berperilaku baik padanya jika kejadian bulan kemarin terjadi saya tidak segan segan akan melaporkan dan memanggil orang tua kalian, silahkan perkenalkan dirimu"
"hai, nama saya mentari putria alwirachma, saya pindahan dari Indonesia, saya harap kalian bisa berteman dengan saya, terimakasih"
"ada yang mau bertanya? "
Suasana kelas menjadi riuh ada yang menanyakan alamat rumah samapai akun sosial media mentari, mentari sedikit risih dengan hal seperti itu, pasalnya dia tidak begitu dikenal di sekolah yang dulu.
" ah mentari" teriaknya sambil menepuk kursi sebelahnya
"johan" gumamnya
"baiklah anak anak saya tinggal, jaga nama baik kelas ini, selamat siang" ujarnya sambil keluar dari kelas.
"wah ternyata kita sekelas, bagaimana kau suka? "
" ya setidaknya aku dapat teman yang sudah kenal disini"
Mentari sedikit risih kala banyak siswa laki laki mendekatinya dan mengajukan banyak sekali pertanyaan, berbeda dengan siswa laki laki yang berada di pojok sana, dia sedang membaca buku dengan kacamata tebalnya. Aku pun bertanya kepada johan siapakah dia.
"jo, siapa dia? Terlihat sangat tertutup sekali tidak mau berbaur. "
" ih jangan sampai kau mau berteman dengannya, selain dia culun dia pun tidak banyak disukai siswi maupun siswa nya"
"memangnya kenapa? "
" ya, his very ugly"
Mentari pun bangkit dari bangku itu dan menghampiri siswa yang sedang membaca buku itu, dia terpesona ketika secara detail dia memperhatikan wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
Teen FictionHujan membawaku padanya. Meskipun hujan satu hal yang ku takuti, tapi hujanlah yang mengantarkan ku padanya dan mengawali kisah cintaku