Kabar

431 13 0
                                    

Mereka berdua pulang ke rumah masing masing, mentari segra menyiapkan peralatan sekokah untuk besok, karena dia mulai bersekolah lagi.

Tiba tiba paman dan bibi nya mengetuk pintu kamarnya mentari, raut muka mereka serius sekali, ada apa ini.

"sayang? " bibinya memanggil mentari

" iya ada apa ma? "

" kita lusa akan pergi ke london untuk urusan pekerjaan kami, apakah kamu mau ikut? "

" sebenarnya aku tidak ingin ikut tapi tidak apa apa kan? "

" kami terlalu khawatir jika meninggalkan mu disini, jadi kami harap kamu mau ikut kami"

"yasudah aku akan ikut kalian"

"yasudah, mama siapkan kepindahan kamu ya nak"

"iya ma"

"istirahat ya sayang"

"iya"

Kenapa mentari memanggil bibinya dengan sebutan mama? Karena dia menganggap bibinya itu seperti mama nya, dan bibi nya pun tidak keberatan dengan hal itu.

Mentari mulai memejamkan matanya dan beralih ke alam mimpi.

***

Pagi pagi sekali mentari sudah siap untuk berangkat ke sekolah, tapi dengan raut muka yang tidak sama sekali menyenangkan.

Mentari hanya sarapan roti saja dan langsung pergi naik sepeda. Oh ya dia baru dibelikan sepeda kemarin kemarin oleh paman dan bibi nya sebagai tanda bahwa mentari sudah sembuh.

Mentari pun sampai di sekolah dan dia bertemu seseorang disana.

"hai"

"hmm" mentari hanya menjawab dengan deheman saja, sebenarnya hari ini dia sedang badmood.

"kau ini kenapa? "

" tidak apa apa"

"bohong kau pasti ada apa apa"

"tidak tama aku tidak apa apa"

"jujurlah"

"aku mau pindah ke london mengitu paman dan bibiku" ucapnya lirih

"oh begitu, kapan? "

" lusa"

"cepat sekali"

Mentari tidak menjawab apa apa, sebenarnya dia bingung dengan perasaannya. Di satu sisi dia tidak mau meninggalkan sekolah dan putra tapi disisi lain dia mau tinggal dengan siapa jika tidak ikut.

"setelah jam istirahat, temuilah aku di taman belakang sekolah " ucap putra

" mau apa? "

" tidak usah banyak tanya datang saja" ucapnya ketus

"aneh sekali dia"

Putra pun meninggalkan mentari dan dia menuju kelasnya sendiri. Mentari menuju kelas nya dengan sangat lesu.

"kau ini kenapa? "ucap fitri

" tidak apa apa"

"ayo lah cerita kan saja padaku"

"aku mau pindah ke london"

"kau pasti bercanda kan? "

" tidak sama sekali"

Raut muka fitri berubah jadi datar, perasaanya bercampur aduk, dia tidak mau kehilangan sahabatnya ini.

***

Yeay udah update.

"Mentarinya mau pergi huwaaa"

"jangan nangis dong author, jadi ikut sedih nih"

"btw bawa oleh oleh ya hehe"

"mau aja"

See you guys ditunggu ya

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang