"Pesta pertunangannya jam delapan malam ini, kan?" Kim Jongdae bertanya di ujung telepon sana. Wendy lekas mengiakan pertanyaan itu sembari sebelah tangan sibuk mencari kiranya gaun mana yang pantas untuk ia kenakan di pesta pertunangan presdir perusahaan tempatnya bekerja, malam nanti.
Sudah hampir dua jam lamanya ia mencari, tetapi sampai sekarang, ia tak kunjung menemukan gaun yang pas untuk ia kenakan nanti. Wendy mengembuskan napas pasrah. Mendadak ia merasa percuma saja mempunyai gaun cantik sebanyak ini sekarang. Dan ia berpikir, mencari gaun di saat-saat seperti ini lebih sulit dibandingkan ketika ia mencari pakaian untuk ia kenakan sebelum ia pergi berkencan dengan kekasihnya itu.
Wendy mendengar Jongdae bertanya lagi. "Apa Eunhee akan pergi ke sana bersama kita, Sayang?"
Wendy menghentikan pergerakannya. Gadis bersurai hitam kebiruan itu lantas menegakkan tubuh dan menutup lemarinya. Kemudian ia berjalan menuju ke tepian tempat tidur untuk duduk di sana. "Kurasa iya... oh, tunggu sebentar!" Wendy seperti baru mengingat sesuatu. Wajahnya tiba-tiba saja berubah semringah, sementara kilat matanya tampak berbinar. "Kurasa... tidak."
"Kenapa?" Jongdae terdiam sebentar. "Bukankah Eunhee..."
"Tidak, Sayang." Wendy terkekeh sendiri. Lantas, embusan udara pagi hari yang bersumber dari jendela kamarnya yang dibuka di belakangnya, memberikan kesejukan untuknya. "Eunhee tidak akan pergi ke pesta pertunangan Jongin bersama dengan kita, tentu."
"Lalu?"
Wendy mengulas senyuman penuh keyakinan, lantas menjawab, "Dia pasti akan berangkat bersama dengan Sehun. Aku yakin seratus persen."
*****
Berbeda dengan Wendy, di sisi lain, Eunhee disibukkan dengan merapikan flatnya yang berantakan bak kapal pecah. Tetapi, mungkin, jika membandingkan mana yang lebih berantakan antara kapal pecah dan flatnya, pemenangnya tentu adalah flatnya.
Eunhee sudah menegaskan kepada dirinya sendiri kalau dia bukanlah seorang yang pemalas dalam merapikan tempat tinggalnya. Ia hanya belum memiliki waktu luang untuk merapikan semuanya secepat yang ia inginkan. Waktu bekerjanya, membuatnya kehilangan banyak waktu sekadar untuk membuang sampah-sampah kecil yang berserakan di lantai ruang duduk, ruang dapur maupun kamarnya.
Namun, beruntung, hari ini, perusahaan K.J Group tempatnya bekerja meliburkan semua para pegawai. Berhubung nanti malam akan diadakan pesta pertunangan antara presdir Kim dengan Krystal Jung, mereka sudah mendapatkan undangannya. Dan, mereka tentu harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengikuti setiap acara yang akan diselenggarakan nanti.
Ya, mungkin, sebagian besar pegawai mulai mempersiapkan diri mereka. Dimulai dari pakaian, parfum, gel rambut, atau make-up, serta yang lainnya untuk menunjang penampilan agar terlihat memesona di mata siapa pun yang melihatnya. Tetapi, Eunhee tidak melakukannya.
Gadis itu malah semakin mempersibuk dirinya dengan mencuci pakaian kotornya yang menumpuk di dalam keranjang pakaian, mengelap kaca flatnya, menyiram beberapa pot tanaman yang ia simpan di balkon kamar, kemudian membersihkan kamar mandinya sampai benar-benar mengilat.
Jujur saja, Eunhee sudah merasa lelah dan ingin segera beristirahat. Akan tetapi, otaknya selalu saja menyuruhnya untuk bebersih, sementara hatinya malah semakin bersikeras mengingat Kim Jongin di setiap waktu. Kim Jongin yang sebentar lagi akan bertunangan dengan gadis lain, bukan dirinya. Kim Jongin yang akan segera memasangkan cincin pertunangannya pada gadis lain, bukan dirinya. Kim Jongin yang akan segera menunjukkan kepada awak media massa, bahwa gadis yang menjadi tunangannya adalah seorang Krystal Jung, seorang model papan atas yang saat ini memiliki tingkat kepopularitasan tinggi, bukan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her, Who I Love
Fanfiction- b l u e s h e a n o ' s S t o r y - # 13 in Fanfiksi (10/01/18) # 2 in saynotoporn (13/06/18) Nggak perlu follow akun saya dulu buat baca ini. Serius. Nggak ada chapter yang saya privasikan, karena fitur privasi cerita sudah dihilangkan pihak Wat...