2⃣ - jisung

25.5K 3.9K 527
                                    

bus mini dengan sembilan lelaki yang duduk di bangku penumpang di dalamnya itu perlahan bergerak meninggalkan lokasi dan juga orang-orang yang berkumpul di sekitar sana.

jisung tak bisa menebak apa yang ada di pikiran orang-orang itu; ada yang menatapnya dengan tatapan sedih, ada yang menatapnya dengan tatapan prihatin, ada yang menatapnya dengan tatapan miris, ada pula yang menatapnya dengan tatapan sinis.

tapi jisung bisa menebak satu hal; mereka bersorak senang di dalam hati atas kepergiannya dan kedelapan temannya dari tempat itu.

"dasar manusia-manusia penuh dengan kepalsuan," umpat jisung, lalu tangannya bergerak menyingkap gorden untuk menutupi kaca jendela di sebelahnya.

berbeda dengan hyunjin yang duduk di depannya, yang masih memandangi orang-orang itu sambil bergumam pelan,

"aku pasti akan merindukan tempat ini."

cih! persetan dengan apa yang hyunjin katakan. mana ada orang yang merindukan tempat penuh dengan tekanan, cacian, dan makian seperti ini? hyunjin benar-benar gila.

jisung justru sudah dari dulu ingin segera enyah dari tempat yang memuakkan ini.

memang, pada awalnya dia merasa antusias datang ke tempat ini; tempat dimana dia mulai merajut impiannya untuk menjadi seseorang yang sebenarnya; seorang yang hebat di masa mendatang.

namun setelah hari demi hari berlalu, bulan demi bulan berlalu, tahun demi tahun berlalu, jisung semakin muak. tempat ini bukanlah tempat yang akan mewujudkan impiannya. tempat ini hanya diisi oleh manusia-manusia sampah yang bahkan tak pernah menerima kehadiran mereka dengan baik.

langit masih terang ketika bus mini dengan sebuah kertas menempel di depan kaca bertuliskan 'final destination: hellevator' bergerak semakin menjauh dari tempat yang penuh dengan manusia sampah itu.

selama perjalanan, tak ada pembicaraan yang terjadi di dalam bus.

hanya keheningan, hanya kesenyapan, dan juga suara mesin bus yang terdengar.

brrmmm--begitulah bunyinya.

jisung memerhatikan sekitar. minho dan felix yang duduk di bangku paling belakang sudah tertidur. di depan mereka (tepat di belakang jisung), ada changbin yang duduk berseberangan dengan seungmin juga sudah terlelap dalam tidurnya. jeongin yang duduk berseberangan dengannya masih terjaga dengan pandangan yang mengarah pada langit cerah di luar jendela. hyunjin yang duduk di depannya juga melakukan hal yang sama, begitu pun dengan woojin yang duduk berseberangan dengan hyunjin. jisung tak dapat melihat chan yang duduk sendiri di depan bersama supir bus karena terhalang oleh tubuh hyunjin. yang jelas, jisung tahu kalau lelaki itu juga masih terjaga.

oh ya, for your information, di dalam bus mini itu hanya terdapat bangku tunggal yang masing-masing berseberangan di sebelah kaca jendela. bukanlah dua bangku yang berdempetan seperti bus pada umumnya. maka dari itu, mereka duduk sendiri-sendiri di bangku tunggal yang terletak tepat di sebelah kaca jendela.

detik demi detik berlalu. menit demi menit berlalu. jisung menemukan hyunjin dan woojin mulai terlelap. mungkin di depan sana chan juga sudah tidur. hanya dirinya dan jeongin yang masih terjaga sampai saat ini.

jisung mendengar suara helaan napas berat di bangku seberang. ketika dia menoleh, dia masih menemukan jeongin yang memandangi langit di luar sana.

"tidurlah, jeongin," ucap jisung pelan.

jeongin menoleh pada jisung.

"kamu tidak akan bisa tidur dengan nyenyak apabila sudah sampai sana," tambah jisung.

dengan wajah polosnya, jeongin tersenyum.

"meskipun tidak nyenyak, setidaknya aku masih tetap bisa tidur di sana kan, kak?" ucap lelaki yang lebih muda dari jisung itu.

jisung hanya diam. dia membiarkan jeongin melanjutkan kalimatnya.

"tapi kalau langit dan matahari," jeongin menggantungkan kalimatnya, lalu kembali menatap langit cerah di luar jendela sana. "aku tidak akan bisa melihatnya lagi apabila sudah sampai sana. jadi aku ingin menikmatinya untuk yang terakhir kali."

jisung tertegun. dia terkesima dengan ucapan jeongin yang amat sangat benar itu.

ya, jeongin memang benar.

setibanya di tempat tujuan akhir nanti, jisung maupun kedelapan temannya tak akan bisa melihat langit dan juga matahari lagi,

karena hanya ada kegelapan yang akan mereka jumpai di sana.


××







3/9 teaser member photos already out! i guess the next person is changbin, hyunjin, and jisung (if sorted by age)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3/9 teaser member photos already out! i guess the next person is changbin, hyunjin, and jisung (if sorted by age).

[1] The Games; Hellevator (Stray Kids) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang