suara siulan itu masih terdengar di telinga chan, jeongin, dan seungmin.
jeongin semakin merapatkan tubuhnya pada chan, padahal di sampingnya ada seungmin yang juga sudah merapatkan tubuh padanya. seolah tak ingin ada sedikit pun celah tersisa di antara chan dengan jeongin dan juga antara jeongin dengan seungmin.
"suaranya semakin dekat, kak," lirih jeongin.
"tenang saja, tidak apa-apa jeongin," seungmin yang menyahut, sambil mengeratkan genggaman tangannya pada jeongin. "ada kami, kamu tidak usah takut.
jeongin balas menggenggam tangan seungmin.
sebenarnya chan sungguh khawatir dengan keadaan jeongin. lelaki itu terlalu muda untuk pergi ke tempat ini. chan jadi merasa bersalah karena telah memilih pilihan pertama untuk jeongin dan seungmin.
kriieeett―
tiba-tiba terdengar suara aneh ketika mereka melewati sebuah pintu yang tertutup.
chan menghentikan langkah. kepalanya berputar ke arah pintu mencurigakan itu, sekaligus merasa terkejut karena suara siulan mendadak menghilang setelah suara aneh itu terdengar.
mau tak mau, jeongin dan seungmin juga berhenti dan mengikuti arah pandang chan.
"ada apa, kak?" tanya seungmin.
"ada suara aneh dari balik pintu ini," kata chan, mendekati pintu yang anehnya tak memiliki gagang itu.
"kakak," jeongin menahan tangan chan agar tak mendekati pintu itu.
tapi rupanya seungmin juga berjalan mendekati pintu itu, membuat jeongin mau tak mau mengikuti mereka dengan langkah gemetar.
"pasti ada sesuatu di balik sini," kata chan. dia menoleh pada seungmin. "periksa tidak?"
seungmin tidak menyahut. dia lebih memilih untuk langsung bertindak daripada menjawab pertanyaan chan. tangannya bergerak meraba pintu yang penuh dengan debu yang tebal itu.
"tak ada gagang pintunya," kata seungmin sambil meraba pintu tersebut, menyingkirkan debu yang menumpuk di sana. "bagaimana cara kita membukanya?"
"tak usah dibuka, kak," kali ini jeongin menahan tangan seungmin untuk berhenti membersihkan debu itu.
tapi kali ini malah chan yang mengikuti seungmin, bergerak membersihkan debu itu di pintu itu. membuat jeongin diam dan hanya memandang chan dan seungmin dengan wajah cemas bercampur takut.
dan wajah cemas bercampur takut itu semakin terlihat jelas ketika tangan seungmin berhasil membersihkan pintu bagian kanan dan terdapat tulisan 'ㅣ' di sana.
"i?" seungmin mengernyit heran.
di sisi lain, chan juga berhasil membersihkan debu di pintu bagian kiri dan terdapat tulisan 'ㄱ' di sana.
"g/k?" kali ini chan yang mengernyit heran.
"kalau begitu...." seungmin kini berjongkok dan membersihkan debu di pintu bagian bawah hingga akhirnya terlihat tulisan 'ㅁ' di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] The Games; Hellevator (Stray Kids) ✔
Fanfiction[AKAN SEGERA DIBUKUKAN] Peraturannya hanya satu; jangan percaya pada siapapun, sekalipun itu sekutumu sendiri. #259 in fanfiction [08.04.2018] Warning! lowercase indside, brothership, mystery/thriller, dark, angst, lil bit bromance. [Inspirated by H...