1⃣5⃣ - woojin

11.1K 2.5K 476
                                    

woojin berdiri di depan pintu teralis hellevator sekarang.

pintu teralis itu memang tertutup, bahkan tak ada elevator di baliknya, yang menandakan bahwa elevator itu masih berada di bawah, tapi woojin berharap elevator itu segera naik ke atas.

sebenarnya woojin tahu kalau elevator itu tak akan pernah naik ke atas lagi sampai ada yang memenangkan permainan ini, begitulah kata jisung tadi. tapi saat ini woojin benar-benar berharap kalau elevator itu akan naik ke atas untuk menjemputnya.

woojin benar-benar sudah tidak kuat lagi.

bukan tidak kuat dengan permainan ini, melainkan tidak kuat dengan perasaannya yang terasa sangat sakit akibat ucapan jisung.

'pergi saja sana sekalian! tak usah ikut-ikut denganku! aku benci pengganggu.'

aku benci penganggu.

pengganggu.

peng-gang-gu.

sakit sekali rasanya.

orang yang selama ini ingin ia selalu lindungi ternyata hanya menganggapnya sebagai seorang pengganggu.

helaan napas berat kemudian terdengar dari mulut woojin.

dia menoleh ke kanan dan kiri, menemukan kegelapan dalam sepanjang lorong yang hanya diterangi oleh cahaya dari obor kecil di dinding.

tak ada siapa-siapa di sana.

hanya dirinya sendiri.

rasanya sepi.

baru kali ini woojin merasakan kesepian yang teramat sangat.

tik-tik-tik-tik--

hanya suara jarum jam di pergelangan woojin yang kini terdengar.

tatapan woojin masih berharap pada pintu teralis hellevator. dia masih berharap kalau elevator itu akan naik dan membawanya pergi dari sini.

tapi beberapa menit berlalu, tak ada tanda-tanda kalau elevator akan naik dan pintu teralis akan terbuka.

sekali lagi, woojin menghela napas berat.

"aku menyusul chan saja kalau begitu," ucapnya kemudian.

woojin berbalik, pergi ke arah yang berlawanan dengan arah ia datang tadi. kakinya dengan perlahan menelusuri sepanjang lorong yang telah dilalui chan beberapa waktu lalu.

sesungguhnya woojin tidak takut gelap, dia termasuk salah satu anggota yang pemberani. tapi berjalan sendirian dalam lorong gelap dengan keadaan dimana kamu telah mendapatkan petunjuk bahwa kamu akan mati, sungguh membuat perasaan woojin ketar-ketir sekarang.

"sial, ada apa denganku sih?!" rutuk woojin, mengumpat pada dirinya sendiri yang sedang ketakutan.

tak bisa dipungkiri memang, petunjuk yang telah ia dapatkan itu membuat woojin menjadi ketakutan dan parno sendiri sekarang.

kriiieett―

tiba-tiba saja woojin mendengar suara aneh.

[1] The Games; Hellevator (Stray Kids) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang