5⃣ - seungmin

15.7K 3.1K 343
                                    

"aku tidak akan mengikuti permainan ini."

seungmin tidak tahu apa yang ada di pikiran felix saat ini sampai-sampai lelaki itu mengucapkan kalimat itu. dia tahu benar kalau lelaki itulah yang mengajak mereka semua untuk datang ke sini, lantas mengapa lelaki itu mendadak melangkah mundur?

"apakah kamu gila?!" jisung bertanya dengan suara tertahan.

seungmin bisa merasakan kalau jisung sedang menahan emosinya sekarang setelah mendengar keputusan sepihak dari felix. bahkan dia bisa merasakan suasana di sekitar mereka yang mendadak berubah menegang.

"aku tidak gila," felix balas menatap jisung tanpa rasa takut. "justru kalianlah yang gila karena mau-maunya memilih opsi pertama dan mengikuti permainan maut ini."

"kamulah yang pertama kali menyuruh kami pergi ke sini, lee felix!" jisung tak bisa menahan diri untuk membentak.

"itu adalah idemu!" felix balas membentak.

"itu idemu!"

"jangan berdebat! itu adalah ide kalian berdua!" seungmin-lah yang akhirnya melerai perdebatan kedua temannya itu.

kemudian tak ada yang berbicara lagi setelah itu. felix dan jisung diam, yang lainnya juga memilih untuk diam. hanya keheningan yang kini meliputi suasana canggung di antara mereka. suasana di dalam bangunan ini sudah mencekam, dan perdebatan antara jisung dan felix barusan sukses membuat suasana semakin mencekam.

"hyunjin," tiba-tiba saja felix memanggil nama hyunjin.

"kamu yang paling menentang atas ideku dan jisung, kan?" tanyanya kemudian.

hyunjin tidak menjawab. sepertinya felix pun tak membutuhkan jawaban karena lelaki itu kembali melanjutkan,

"saat itu kamu tak punya pilihan lain selain ikut ke sini. tapi sekarang aku memberimu dua pilihan; memilih opsi pertama dan ikut bersama jisung, atau memilih opsi kedua dan ikut bersamaku."

alih-alih dijawab oleh hyunjin, justru malah jisung-lah yang pertama kali menyahut dengan suara sinis.

"ya! lee felix! apa yang kamu bicarakan sih?!" tatapan 'penguasa' jisung mengarah lurus pada felix. "sudah kubilang tak boleh ada yang memilih opsi kedua! kita sama-sama datang ke sini untuk mengikuti permainan ini! jadi hyunjin dan kamu juga harus ikut bersama kita semua!"

"memangnya kamu siapa mengatur-ngatur kami, hah?!" felix mendadak murka.

"kami bukan budakmu, han jisung! berhentilah bersikap sok penguasa pada kami semua! leader di sini adalah kak chan, bukan kamu! apakah kamu tak sadar kalau selama ini kak chan dan bahkan kami semua (kecuali hyunjin) mencoba bertahan atas segala sikapmu itu?! kalau kamu mau tahu, dibandingkan dengan manusia-manusia sampah yang berada di tempat kita sebelumnya, aku lebih muak denganmu, han jisung!"

jisung terpekur. dia tak memiliki kata-kata atas ucapan felix barusan. yang dia lakukan hanyalah menatap felix dengan tatapan tak percaya, juga rasa emosi yang terpendam di dalam dadanya.

"dasar pengkhianat," hanya kalimat itulah yang akhirnya keluar dari bibir jisung.

felix kembali mendengus lucu. "bukankah tadi sudah dikatakan oleh suara yang bergema itu; jangan percaya pada siapapun, sekalipun itu sekutumu sendiri."

jisung tak menyahut lagi. dia langsung membuang muka dan berbalik, lalu melangkah masuk ke dalam elevator dan berdiri bersandar di sudut elevator dengan tangan terlipat di depan dada tanpa menoleh ke arah felix dan teman-temannya yang lain lagi.

dan di saat seperti ini, tiba-tiba saja seungmin merasa jeongin yang berdiri di sebelahnya semakin merapatkan tubuh padanya dengan sorot mata takut yang mengarah pada felix dan jisung.

"kamu takut?" seungmin bertanya pada jeongin dengan tatapan khawatir.

jeongin mengangguk pelan, lalu dibalas dengan genggaman erat dari tangan seungmin.

"kamu bisa memilih opsi kedua kalau takut," ucap seungmin kemudian.

"kak seungmin memilih apa?" tanya jeongin.

seungmin tak langsung menjawab. dia malah memandangi wajah jeongin yang menatapnya dengan penuh harap.

jeongin memang yang paling muda di antara mereka semua, tapi sebenarnya jarak usia seungmin dengan jeongin tidaklah begitu jauh (meskipun beda tahun kelahiran). itulah sebabnya di antara yang lainnya, jeongin lebih dekat dengan seungmin. dan seungmin pun juga merasa begitu. jeongin adalah adik yang sangat ia sayangi dan ia jaga.

maka dari itu, akhirnya seungmin menjawab, "aku akan ikut denganmu." atas pertanyaan jeongin barusan.

jeongin tersenyum.

"jangan berpisah denganku, kak," ucapnya lirih.

seungmin balas tersenyum, lalu mengangguk.

"jangan seperti kak felix juga ya kak," tambah jeongin.

"jangan mengkhianatiku seperti kak felix yang mengkhianati kak jisung."

kali ini seungmin terdiam, bahkan senyumannya kini menghilang. entah kenapa dia merasa ragu.

karena mendadak ucapan felix kembali bergema di dalam pikirannya. hanya di dalam pikirannya;

bukankah tadi sudah dikatakan oleh suara yang bergema itu; jangan percaya pada siapapun, sekalipun itu sekutumu sendiri.




××







YOHOOOO!! I'M REALLY PROUD OF THEM!!! BELUM DEBUT, ACARA SURVIVAL BELUM MULAI, TAPI UDAH MENEMPATI RANKING SEGITU DALAM REPUTASI BOYGRUP KOREA!! GIMANA KALO ACARA UDAH MULAI DAN MEREKA DAH DEBUT COBA? BEUH, BAKAL JADI THE NEXT WANNA ONE NIH, WKWKWK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YOHOOOO!! I'M REALLY PROUD OF THEM!!! BELUM DEBUT, ACARA SURVIVAL BELUM MULAI, TAPI UDAH MENEMPATI RANKING SEGITU DALAM REPUTASI BOYGRUP KOREA!! GIMANA KALO ACARA UDAH MULAI DAN MEREKA DAH DEBUT COBA? BEUH, BAKAL JADI THE NEXT WANNA ONE NIH, WKWKWK

by the way, aku udah memutuskan, guys. ayo kita merapat di wa. kenapa enggak line? nanti tenggelem sama bc dari oa lain, toh aku mempertimbangkan juga komen dari kalian kemarin. so, buat yang mau join di grup kirim nomor wa kalian lewat dm ya, nanti akan ku invite. terbuka untuk semuanya. mari kita saling mengenal satu sama lain. kutunggu bagi yang mau join ^^

[1] The Games; Hellevator (Stray Kids) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang